den ger
ASUHAN KEPERAWATAN GLAUKOMA
- Pengkajian
- Aktivitas / Istirahat :
Perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan. - Makanan / Cairan :
Mual, muntah (glaukoma akut) - Neurosensori:
- Gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/merasa di ruang gelap (katarak).
- Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia(glaukoma akut).
- Perubahan kacamata/pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
Tanda : - Papil menyempit dan merah/mata keras dengan kornea berawan.
- Peningkatan air mata.
- Nyeri / Kenyamanan :
- Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis)
- Nyeri tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala (glaukoma akut).
- Penyuluhan / Pembelajaran
- Riwayat keluarga glaukoma, DM, gangguan sistem vaskuler.
- Riwayat stres, alergi, gangguan vasomotor (contoh: peningkatan tekanan vena), ketidakseimbangan endokrin.
- Terpajan pada radiasi, steroid/toksisitas fenotiazin.
- Pemeriksaan Diagnostik
- Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) : Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina atau jalan optik.
- Lapang penglihatan : Penurunan mungkin disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak, karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma.
- Pengukuran tonografi : Mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)
- Pengukuran gonioskopi :Membantu membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
- Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan tipe glaukoma jika TIO normal atau hanya meningkat ringan.
- Pemeriksaan oftalmoskopi:Mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma.
- Darah lengkap, LED :Menunjukkan anemia sistemik/infeksi.
- EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan aterosklerosisi, PAK.
- Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM.
Diagnosa Keperawatan Dan Intervensi Glaukoma
- Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah.
- Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
- Kriteria hasil :
- Pasien mendemonstrasikan pengetahuan akan penilaian pengontrolan nyeri
- Pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang
- Ekspresi wajah rileks
- Intervensi :
- Kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri
- Kaji tingkatan skala nyeri untuk menentukan dosis analgesik
- Anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang tenang
- Atur sikap fowler 300 atau dalam posisi nyaman.
- Hindari mual, muntah karena ini akan meningkatkan TIO
- Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan
- Berikan analgesik sesuai anjuran
- Gangguan persepsi sensori : penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan;gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif.
- Tujuan : Penggunaan penglihatan yang optimal
- Kriteria Hasil:
- Pasien akan berpartisipasi dalam program pengobatan
- Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut.
- Intervensi :
- Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan
- Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan / kemungkinan kehilangan penglihatan
- Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti jadwal, tidak salah dosis
- Lakukan tindakan untuk membantu pasien menanganiketerbatasan penglihatan, contoh, kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam
- Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi
- Ansitas berhubungan dengan faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup.
- Tujuan : Cemas hilang atau berkurang
- Kriteria Hasil :
- Pasien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat diatasi
- Pasien menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah
- Pasien menggunakan sumber secara efektif
- Intervensi :
- Kaji tingkat ansitas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini.
- Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan mencegah kehilangan penglihatan tambahan.
- Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.
- Identifikasi sumber/orang yang menolong.
- Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan ;pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah.
- Tujuan : Klien mengetahui tentang kondisi,prognosis dan pengobatannya.
- Kriteria Hasil :
- Pasien menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan
- Mengidentifikasi hubungan antar gejala/tanda dengan proses penyakit
- Melakukan prosedur dengan benar dan menjelaskan alasan tindakan.
- Intervensi :
- Diskusikan perlunya menggunakan identifikasi,
- Tunjukkan tehnik yang benar pemberian tetes mata.
- Izinkan pasien mengulang tindakan.
- Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata. Diskusikan obat yang harus dihindari, contoh midriatik, kelebihan pemakaian steroid topikal.
- Identifikasi efek samping/reaksi merugikan dari pengobatan (penurunan nafsu makan, mual/muntah, kelemahan, jantung tak teratur dll.
- Dorong pasien membuat perubahan yang perlu untuk pola hidup
- Dorong menghindari aktivitas,seperti mengangkat berat/men dorong, menggunakan baju ketat dan sempit.
- Diskusikan pertimbangan diet, cairan adekuat dan makanan berserat
- Tekankan pemeriksaan rutin.
- Anjurkan anggota keluarga memeriksa secara teratur tanda glaukoma
DAFTAR PUSTAKA
- Brunner & Suddart. Keperawatan Medical Bedah EGC. Jakarta 2002
- Doungoes, marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed 3, EGC, Jakarta, 2000
- Junadi P. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, FK-UI, 1982
- Long C Barbara. Medical surgical Nursing. 1992
- Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, FKUI, 2000
- Susan Martin Tucker, Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosisi dan Evaluasi. Ed 5 Vol3 EGC. Jakarta 1998
0 comments:
Posting Komentar