- Nyeri berhubungan dengan kompresi/destruksi jaringan saraf
- Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrol
- Kriteria hasil : mendemonstrasikan penggunaan ketrampilan relaksasi nyeri.
- Intervensi Keperawatan :
- Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, frekuensi, durasi
- Berikan tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosok punggung) dan aktivitas hiburan.
- Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) musik, sentuhan terapeutik.
- Evaluasi penghilangan nyeri atau kontrol
- Kolaborasi : berikan analgesik sesuai indikasi misalnya Morfin, metadon atau campuran narkotik.
- Gangguan sensori persepsi berubungan dengan gangguan status organ sekunder
- Tujuan : mampu beradaptasi terhadap perubahan sensori pesepsi
- Kriteria hasil : mengenal gangguan dan berkompensasi terhadap perubahan
- Intervensi Keperawatan :
- Tentukan ketajaman penglihatan, apakah satu atau dua mata terlibat.
- Orientasikan pasien terhadap lingkungan
- Observasi tanda-tanda dan gejala disorientasi
- Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur
- Bicara dengan gerak mulut yang jelas
- Bicara pada sisi telinga yang sehat
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual muntah sekunder
- Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
- Kriteria hasil :
- Melaporkan penurunan mual dan insidens muntah
- Mengkonsumsi makanan dan cairan yang adekuat
- Menunjukkan turgor kulit normal dan membran mukosa yang lembab
- Melaporkan tidak adanya penurunan berat badan tambahan
- Intervensi Keperawatan :
- Sesuaikan diet sebelum dan sesudah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi pasien
- Berikan dorongan higiene oral yang sering
- Berikan antiemetik, sedatif dan kortikosteroid yang diresepkan
- Pastikan hidrasi cairan yang adekuat sebelum, selama dan setelah pemberian obat, kaji masukan dan haluaran.
- Pantau masukan makanan tiap hari
- Ukur TB, BB dan ketebalan kulit trisep (pengukuran antropometri)
- Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori, kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat.
- Kontrol faktor lingkungan (bau dan panadangan yang tidak sedap dan kebisingan)
- Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder imunosupresi
- Tujuan : tidak terjadi infeksi
- Kriteria hasil :
- Menunjukkan suhu normal dan tanda-tanda vital normal
- Tidak menunjukkan tanda-tanda inflamasi : edema setempat, eritema, nyeri.
- Menunjukkan bunyi nafas normal, melakukan nafas dalam untuk menegah disfungsi dan infeksi respiratori
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji pasienterhadap bukti adanya infeksi :
- Periksa tanda vital, pantau jumlah SDP, tempat masuknya patogen, demam, menggigil, perubahan respiratori atau status mental, frekuensi berkemih atau rasa perih saat berkemih
- Tingkatkan prosedur cuci tangan yang baik pada staf dan pengunjung, batasi pengunjung yang mengalami infeksi.
- Tekankan higiene personal
- Pantau suhu
- Kaji semua sistem (pernafasan, kulit, genitourinaria)
- Resiko terhadap perdarahan berhubungan dengan gangguan sistem hematopoetik
- Tujuan : perdarahan dapat teratasi
- Kriteria hasil :
- Tanda dan gejala perdarahan teridentifikasi
- Tidak menunjukkan adanya epistaksis
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji terhadap potensial perdarahan : pantau jumlah trombosit
- Kaji terhadap perdarahan : epsitaksis
- Instruksikan cara-cara meminimalkan perdarahan : minimalkan penekanan/ gesekan pada hidung
Infolinks In Text Ads
den ger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar