- Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme/edema laring
- Tujuan : jalan nafas klien efektif
- Kriteria hasil :
- Suara nafas bersih
- Tidak apnoe
- Sputum dapat keluar dengan bak
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji kecepatan dan kedalaman pernafasan, catat penggunaan alat bantu pernafasan saat klien bernafas.
- Auskultasi suara nafas dan catat bila ada buny tambahan (krekles, ronchi dan wheezing)
- Beri posisi tidur semi fowler
- Lakukan sap lendir secara oral atau nasotrakeal bila ada indikasi
- Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk :
- Pemberian oksigen sesuai dengan program
- Pemberian bronkodilator
- Pemberian cairan parental
- Resiko cidera berhubungan dengan kejang akibat hipokalsemia
- Tujuan : Klien terhindar dari cidera
- Kriteria Hasil :
- Klien tidak cidera akibat rangsangan kejang
- Hasil elektrolit (khususnya kalsium pada batas normal)
- Klien tenang tidak kejang
- Intervensi Keperawatan :
- Tempatkan klien pada tempat tidur yang menggunakan pengaman dan di ruangan yang aman dan nyaman.
- Catat : waktu terjadinya kejang, lamanya, bagian tubuh yang kejang, dan gejala-gejala lain yang timbul selama kejang.
- Observas tanda-tanda vital setelah klien kejang
- Sediakan dekat tempat tidur klien spatel lidah dan gudel untuk mencegah lidah ke belakang apabila terjadi kejang.
- Observasi kadar elektrollit
- Observasi adanya depresi pernafasan dan gangguan irama jantung
- Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk :
- Pemberian anti konvulsi
- Pemberian obat untuk meningkatkan kalsium
- Pemberian Oksigen
- Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan adanya luka pembedahan dan pemasangan alat-alat medis
- Tujuan : Klien terhindar dari infeksi
- Kriteria Hasil :
- Suhu tubuh normal
- Hasil pemeriksaan leukosit pada batas normal
- Luka bersih dan kering, tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
- Intervensi Keperawatan :
- Rawat luka operasi, drain, kateter dan infus secara steril
- Ukur tanda-tanda vital, observasi adanya peningkatan suhu
- Batasi pengunjung untuk mencegah infeksi silang
- Anjurkan pengunjung untuk menggunakan pakaian khusus saat berkunjung
- Observas keadaan luka dan tanda-tanda adanya infeksi
- Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk :
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemberian antibotika.
- Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan trauma pita suara akibat operasi paratyroid
- Tujuan : Klien dapat berkomunikasi verbal secara bertahap.
- Kriteria Hasil :
- Klien dapat mengekspresikan perasaannya dan kebutuhannya dengan tulisan atau bahasa isyarat.
- Klien dapat memahami apa yang dijelaskan oleh perawat
- Kebutuhan klien dapat terpenuhi
- Intervensi Keperawatan :
- Bicara pelan-pelan dan jelas saat berkomunikasi dengan klien
- Tunjukkan rasa empati dan sabar saat berkomunikasi dengan klien
- Sediakan alat bantu tulisan abjad atau kertas dan alat tulis untuk berkomunikasi dengan klien
- Gunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan klien
- Upayakan agar perawat dapat mengerti saat klien mengekspresikan perasaan dan kebutuhannya
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
- Tujuan : Klien dapat beraktifitas secara bertahap
- Kriteria Hasil :
- Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, eliminasi dan personal hygiene secara mandiri
- Klien dapat melaksanakan aktifitas hariannya seperti semula.
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji tingkat ketidakmampuan klien
- Bantu aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri (mandi, makan, minum, kebersihan diri / lingkungan dan eliminasi)
- Secara bertahab libatkan klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kondisinya
- Buat jadual istirahat / aktifitas klien
- Kerja sama dengan keluarga untuk memenuhi kebutuhan klien.
Infolinks In Text Ads
den ger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar