PEMBERIAN SURFAKTAN PADA BAYI PREMATUR
DENGAN RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
Nur .A, Risa Etika, Sylviati M.Damanik , Fatimah Indarso., Agus Harianto
Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK. Unair/RSUD Dr. Soetomo
ABSTRACT
Respiratory Distress Syndrome ( RDS )occurs in 5-10% of preterm infant, and 50% of infant with birth weight between 501 and 1500 gram ( lemons et al, 2001). The incidence is inversely proportional to the gestational age and birth weight.
Surfactant is a surface active material and it can be given as prophylactic treatment or rescue treatment. As prophylactic treatment administered for preterm infants less than 1250 grams as soon after birth, and rescue treatment is when the surfactant given for preterm infant with surfactant deficiency which one in Respiratory Distress Syndrome ( RDS )
ABSTRAK
Respiratory Distress Syndrome ( RDS )didapatkan sekitar 5 -10% pada bayi kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 501-1500 gram (lemons et al,2001). Angka kejadian berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan.
Surfaktan adalah suatu senyawa bahan kimia yang mempunyai sifat permukaan aktif. Surfaktan dapat diberikan sebagai profilaksis dan terapi. Sebagai profilaksis diberikan pada bayi prematur kurang dari 30 minggu dengan berat badan kurang dari 1250 gram yang diberikan segera setelah lahir. Sebagai terapi diberikan untuk bayi dengan defisiensi surfaktan, salah satunya pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome ( RDS )
PENDAHULUAN
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline Membrane Disease (HMD), merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang.1,2,3Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli, edema, dan kerusakan sel dan selanjutnya menyebabkan bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga menghambat fungsi surfaktan.
Penyebab terbanyak dari angka kesakitan dan kematian pada bayi prematur adalah Respiratory Distress Syndrome ( RDS ). Sekitar 5 -10% didapatkan pada bayi kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 501-1500 gram (lemons et al,2001). Angka kejadian berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan dan menurun sejak digunakan surfaktan eksogen ( Malloy & Freeman 2000). Saat ini RDS didapatkan kurang dari 6% dari seluruh neonatus.4,5 Defisiensi surfaktan diperkenalkan pertamakali oleh Avery dan Mead pada 1959 sebagai faktor penyebab terjadinya RDS. Penemuan surfaktan untuk RDS termasuk salah satu kemajuan di bidang kedokteran, karena pengobatan ini dapat mengurangi kebutuhan tekanan ventilator dan mengurangi konsentrasi oksigen yang tinggi. Hasil-hasil dari uji coba klinik penggunaan surfaktan buatan (Willkinson,1985), surfaktan dari cairan amnion manusia ( Merrit,1986), dan surfaktan dari sejenis lembu/bovine (Enhoring,1985) dapat dipertanggungjawabkan dan dimungkinkan. Surfaktan dapat diberikan sebagai pencegahan RDS maupun sebagai terapi penyakit pernapasan pada bayi yang disebabkan adanya defisiensi atau kerusakan surfaktan.3,4
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI....KLIK DISINI
0 comments:
Posting Komentar