- Skan / biopsi hati: Mendeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan jaringan hati
- Kolesistografi/kolongiografi: Memperlihatkan penyakit duktus empedu, yang mungkin sebagai faktor presdisposisi
- Esofagoskopi: Dapat menunjukkan adanya varises esofagus
- Portografi trans hepatik perkutaneus: Memperlihatkan sirkulasi sistem vena portal
- Billirubin serum: meningkat karena gangguan seluler, ketidakmampuan hati untuk mengkonjugasi atau obstruksi billier
- AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH: Meningkat karena kerusakan seluler dan mengeluarkan enzym.
- Alkaline fosfatase: Meningkat karena ekskresi
- Albumin serum: Menurun karena penurunan sintesis
- Globulin (IgA dan IgG): Peningkatan Sintesis
- Drah lengkap: Hb/Ht dan SDM mungkin menurun karena perdarahan. Kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisiensi besi. Leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme
- Protrombin time memanjang (penurunan sintesis protrombin)
- Fibrinogen: Menurun
- BUN: Meningkat menunjukkan kerusakan darah/protein
- Amonia serum: Meningkat karena ketidak mampuan untuk berubah dari amonia menjadi urea
- Glukosa serum: Hipoglikemia diduga mengganggu glikogenesis
- Elektrolit: Hipokalemia menunjukkan peningkatan aldosteron, meskipun berbagai ketidakseimbangan dapat terjadi
- Kalsium: Mungkin menurun sehubungan dengan gangguan absorbsi vitamin D
- Pemeriksaan nutrient: Defisiensi vitamin A, B12, C, K, asam folat dan mungkin besi
- Urobillin feces meningkat (n = 90 – 280 mg/hari).
- Urobillin urine meninglkat (n = 0,1 – 1,0 erlich u/dl).
- Kadar bilirubin direk dan indirek meningkat. (Direk n = 0,1 – 0,3 mg/dl. Indirek n = 0,2 – 0,8 mg/dl).
Infolinks In Text Ads
den ger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar