Interprestasi tes widal harus memperhatikan beberapa factor yaitu sensitivitas, stadium penyakit; factor penderita seperti status imunitas dan status gizi yang dapat mempengaruhi pembentukan antibody; gambaran imunologis dari masyarakat setempat (daerah endemis atau non-endemis); factor antigen; teknik serta reagen yang digunakan.
Tes widal mempunyai keterbatasan nilai diagnostic karena sulit diinterprestasikan terutama di daerah endemis, seperti Indonesia, dan bila pemeriksaan hanya dilakukan satu kali (single serum).
Pemeriksaan Widal baru mempunyai nilai diagnostic bila pada pemeriksaan serum fase konvalesen terdapat peningkatan titer anti O dan anti H sebanyak empat kali.
Tes Widal mempunyai sensitivitas dan spesifisitas moderat (± 70%), dapat negative palsu pada 30% kasus demam tifoid dengan kultur positif.
Tes Widal negative palsu dapat terjadi pada:
- Carrier tifoid
- Jumlah bakteri hanya sedikit sehingga tidak cukup memicu produksi antibody pada host
- Pasien sudah mendapatkan terapi antibiotika sebelumnya
- Imunisasi dengan antigen Salmonella
- Reaksi silang dengan Salmonella non tifoid
- Infeksi malaria, dengue atau infeksi enterobacteriaceae lain
PILIHAN TEST BARU
Telah tersedia pemeriksaan serologis untuk mendeteksi infeksi demam tifoid yang sedang terjadi (current infection) yang disebabkan oleh Salmonella typhi yaitu IgM Anti Salmonella typhi (TUBEX®TF). Hasil IgM Anti Salmonella typhi positif disertai dengan gejala klinis demam tifoid menunjukkan bahwa kemungkinan besar saat ini terjadi current infection oleh Salmonella typhiPRINSIP METODE
Tes TUBEX® merupakan tes aglutinasi kompetetifsemi kuantitatif yang sederhana dan cepat (± 2 menit) dengan menggunakan partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitas. Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan antigen O9 yang benar-benar spesifik yang hanya ditemukan pada Salmonella serogroup D. Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena hanya mendeteksi adanya antibody IgM dan tidak mendeteksi antibody IgG.Beberapa penelitian pendahuluan menyimpulkan bahwa tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik daripada uji Widal. Penelitian oleh Lim dkk (2002) mendapatkan hasil sensitivitas 100% dan spesifisitas 100%.
Tes ini dapat menjadi pemeriksaan yang ideal, dapat digunakan untuk pemeriksaan secara rutin karena cepat, mudah dan sederhana.
0 comments:
Posting Komentar