Luka necrotic merupakan fase tenang dari luka, namun luka nekrotik menjadi suatu masalah bukan hanya karena jaringannya sudah mati dan irreversible akan tetapi karena:
1.Jaringan necrotic sebagai “devitalized tissue” merupakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme pada luka.
2.Jaringan necrotic menyebabkan bantalan luka sulit untuk dilihat.
Ada beberapa jenis debridement yaitu:
Conservatice Surgical Wound Debridement (CSWD).
Merupakan tindakan pembedahan konservatif dibawah anastesi untuk mengangkat jaringan necrotic.
Autolytic Debridement, contohnya, dengan menggunakan Hydrogel.
Mechanical Debridement, contohnya, dengan menggunakan kasa basah-kering (wet to dry gauze).
Enzymatic Debridement, contohnya, dengan menggunakan enzyme papain urea, kolagenase, dll.
Biosurgical Debridement, contohnya dengan menggunakan Maggot/Larva/Belatung.
Adapun indikasi untuk menghentikan tindakan debridement yaitu:
1.Luka berdarah.
2.Pasien mengeluh nyeri.
3.Bantalan luka telah terlihat.
Untuk melakukan debridement dibutuhkan keterampilan khusus, antara lain:
Keterampilan klinis untuk mengambil keputusan kapan debridement dimulai dan kapan debridement diakhiri.
Memilih jenis debridement yang akan dilakukan.
Keterampilan motorik kasar dan motorik halus.
0 comments:
Posting Komentar