- Diagnosa Perawatan : Kebersihan jalan nafas tidak efektif
- Dapat dihubungkan dengan :
- Inflamasi trakeobronkial, pembentukan oedema, peningkatan produksi sputum
- Nyeri pleuritik
- Penurunan energi, kelemahan
- Kemungkinan dibuktikan dengan :
- Perubahan frekuensi kedalaman pernafasan
- Bunyi nafas tak normal, penggunaan otot aksesori
- Dispnea, sianosis
- Batuk efektif/tidak efektif dengan/tanpa produksi sputum
- Kriteria Hasil :
- Menunjukkan perilaku mencapai kebersihan jalan nafas
- Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak ada dispnea atau sianosis
- Intervensi Keperawatan :
- Mandiri
- Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada
- Auskultasi paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas tambahan (krakles, mengi)
- Bantu pasien untuk batuk efektif dan nafas dalam
- Penghisapan sesuai indikasi
- Berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
- Kolaborasi
- Bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain
- Berikan obat sesuai indikasi : mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik
- Berikan cairan tambahan
- Awasi seri sinar ‘X’ dada, Analisa Gas Darah, nadi oksimetri
- Bantu bronkoskopi / torakosintesis bila diindikasikan
- Mandiri
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Kerusakan pertukaran gas
- Dapat dihubungkan dengan :
- Perubahan membran alveolar – kapiler (efek inflamasi)
- Gangguan kapasitas oksigen darah
- Kemungkinan dibuktikan oleh :
- Dispnea, sianosis
- Takikardi
- Gelisah/perubahan mental
- Hipoksia
- Kriteria Hasil :
- Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan Analisa Gas Darah dalam rentang normal dan tak ada gejala distress pernafasan
- Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigen
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas
- Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
- Kaji status mental
- Awasi status jantung/irama
- Awasi suhu tubuh, sesui indikasi. Bantu tindakan kenyamanan untuk menurunkan demam dan menggigil
- Pertahankan istirahat tidur
- Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk efektif
- Kaji tingkat ansietas. Dorong menyatakan masalah/perasaan.
- Berikan terapi oksigen dengan benar
- Awasi Analisa Gas Darah
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Pola nafas tidak efektif
- Dapat dihubungkan dengan :
- Proses inflamasi
- Penurunan complience paru
- Nyeri
- Kemungkinan dibuktikan oleh :
- Dispnea, takipnea
- Penggunaan otot aksesori
- Perubahan kedalaman nafas
- Analisa Gas Darah abnormal
- Kriteria Hasil :
- Menunjukkan pola pernafasan normal/efektif dengan Analisa Gas Darah dalam rentang normal
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada
- Auskultasi bunyi nafas
- Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
- Observasi pola batuk dan karakter sekret
- Dorong/bantu pasien nafas dalam dan latihan batuk efektif
- Berikan Oksigen tambahan
- Awasi Analisa Gas Darah
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Peningkatan suhu tubuh
- Dapat dihubungkan dengan :
- Proses infeksi
- Kemungkinan dibuktikan oleh :
- Demam, penampilan kemerahan
- Menggigil, takikardi
- Kriteria Hasil :
- Pasien tidak memperlihatkan tanda peningkatan suhu tubuh
- Tidak menggigil
- Nadi normal
- Intervensi Keperawatan :
- Obeservasi suhu tubuh (4 jam)
- Pantau warna kulit
- Lakukan tindakan pendinginan sesuai kebutuhan
- Berikan obat sesuai indikasi : antipiretik
- Awasi kultur darah dan kultur sputum, pantau hasilnya setiap hari
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Resiko tinggi penyebaran infeksi
- Dapat dihubungkan dengan :
- Ketidakadekuatan pertahanan utama
- Tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun)
- Kemungkinan dibuktikan oleh :
- Tidak dapat diterapkan tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual
- Kriteria Hasil :
- Mencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa komplikasi
- Mengidentifikasikan intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi
- Intervensi Keperawatan :
- Pantau Tanda-tanda Vital
- Anjurkan klien memperhatikan pengeluaran sekret dan melaporkan perubahan warna jumlah dan bau sekret
- Dorong teknik mencuci tangan dengan baik
- Ubah posisi dengan sering
- Batasi pengunjung sesuai indikasi
- Lakukan isolasi pencegahan sesuai individu
- Dorong keseimbangan istirahat adekuat dengan aktivitas sedang.
- Berikan antimikrobal sesuai indikasi
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Intoleransi aktivitas
- Dapat dihubungkan dengan :
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Kelemahan, kelelahan
- Kemungkinan dibuktikan dengan :
- Laporan verbal kelemahan, kelelahan dan keletihan
- Dispnea, takipnea
- Takikardi
- Pucat / sianosis
- Kriteria Hasil :
- Melaporkan / menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya dispnea, kelemahan berlebihan dan Tanda-tanda Vital dalam rentang normal
- Intervensi Keperawatan :
- Evaluasi respon klien terhadap aktivitas
- Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung
- Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat
- Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat / tidur
- Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Nyeri
- Dapat dihubungkan dengan :
- Inflamasi parenkim paru
- Reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin
- Batuk menetap
- Kemungkinan dibuktikan dengan :
- Nyeri dada
- Sakit kepala, nyeri sendi
- Melindungi area yang sakit
- Perilaku distraksi, gelisah
- Kriteria Hasil :
- Menyebabkan nyeri hilang / terkontrol
- Menunjukkan rileks, istirahat / tidur dan peningkatan aktivitas dengan cepat
- Intervensi Keperawatan :
- Tentukan karakteristik nyeri
- Pantau Tanda-tanda Vital
- Ajarkan teknik relaksasi
- Anjurkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode batuk.
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Resti nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Dapat dihubungkan dengan :
- Peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi
- Anoreksia distensi abdomen
- Kriteria Hasil :
- Menunjukkan peningkatan nafsu makan
- Berat badan stabil atau meningkat
- Intervensi Keperawatan :
- Indentifikasi faktor yang menimbulkan mual atau muntah
- Berikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin
- Auskultasi bunyi usus
- Berikan makan porsi kecil dan sering
- Evaluasi status nutrisi
- Dapat dihubungkan dengan :
- Diagnosa Perawatan : Resti kekurangan volume cairan
- Faktor resiko :
- Kehilangan cairan berlebihan (demam, berkeringan banyak, hiperventilasi, muntah)
- Kriteria Hasil :
- Balance cairan seimbang
- Membran mukosa lembab, turgor normal, pengisian kapiler cepat
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji perubahan Tanda-tanda Vital
- Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa
- Catat laporan mual / muntah
- Pantau masukan dan keluaran, catat warna, karakter urine
- Hitung keseimbangan cairan
- Asupan cairan minimal 2500 / hari
- Berikan obat sesuai indikasi ; antipirotik, antiametik
- Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan
- Faktor resiko :
- Diagnosa Perawatan : Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan
- Dapat dihubungkan dengan :
- Kurang terpajan informasi
- Kurang mengingat
- Kesalahan interpretasi
- Kemungkinan dibuktikan oleh :
- Permintaan informasi
- Pernyataan kesalahan konsep
- Kesalahan mengulang
- Kriteria Hasil :
- Menyatakan permahaman kondisi proses penyakit dan pengobatan
- Melakukan perubahan pola hidup
- Intervensi Keperawatan :
- Kaji fungsi normal paru
- Diskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lamanya penyembuhan dan harapan kesembuhan
- Berikan dalam bentuk tertulis dan verbal
- Tekankan pentingnya melanjutkan batuk efektif
- Tekankan perlunya melanjutkan terapi antibiotik selama periode yang dianjurkan.
- Dapat dihubungkan dengan :
Infolinks In Text Ads
den ger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar