den ger
Rencana Keperawatan Waham
- Diagnosa Keperawatan 1: kerusakan komunikasi verbalberhubungan dengan waham
- Tujuan umum :
- Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
- Tujuan khusus :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
- Tindakan
- Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat
- Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan isi waham klien.
- Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.
- Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri.
- Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
- Tindakan :
- Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
- Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.
- Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri).
- Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting.
- Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Tindakan :
- Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
- Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
- Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
- Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
- Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
- Klien dapat berhubungan dengan realitas
- Tindakan :
- Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
- Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
- Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
- Klien dapat menggunakan obat dengan benar
- Tindakan :
- Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat.
- Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu).
- Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
- Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
- Klien dapat dukungan dari keluarga
- Tindakan :
- Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang: gejala waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up obat.
- Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga.
- Diagnosa Keperawatan 2: Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham
- Tujuan Umum:
- Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
- Tujuan Khusus:
- Klien dapat membina hubungan saling percaya.
- Tindakan:
- Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
- Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
- Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
- Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak menjawab.
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
- Tindakan:
- Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
- Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal.
- Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang.
- Klien dapat mengidentifikasi tanda tanda perilaku kekerasan
- Tindakan :
- Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel/kesal.
- Observasi tanda perilaku kekerasan.
- Simpulkan bersama klien tanda tanda jengkel / kesal yang dialami klien.
- Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
- Tindakan:
- Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
- Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
- Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?"
- Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
- Tindakan:
- Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan.
- Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan.
- Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat.
- Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.
- Tindakan :
- Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat.
- Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal, berolah raga, memukul bantal / kasur.
- Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal / tersinggung
- Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran.
- Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan.
- Tindakan:
- Bantu memilih cara yang paling tepat.
- Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih.
- Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih.
- Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi.
- Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah.
- Klien mendapat dukungan dari keluarga.
- Tindakan :
- Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga.
- Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
- Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program).
- Tindakan:
- Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping).
- Bantu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara dan waktu).
- Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
- Diagnosa Keperawatan 3: Perubahan isi pikir : waham ( N.. ) berhubungan dengan harga diri rendah
- Tujuan umum :
- Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya.
- Tujuan khusus :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Tindakan :
- Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
- Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
- Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
- Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
- Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Tindakan :
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis
- Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
- Tindakan :
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
- Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
- Tindakan :
- Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
- Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
- Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
- Tindakan :
- Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
- Beri pujian atas keberhasilan klien
- Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
- Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
- Tindakan :
- Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
- Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
- Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
- Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
- Aziz R, dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003
- Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999
- Tim Direktorat Keswa. Standart Asuhan Keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.2000
- Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. 1998
- NN..Pelatihan Asuhan Keperawatan pada klien gangguan jiwa. Semarang. 20 ?22 Novembr 2004. unpublished
0 comments:
Posting Komentar