1. ASI adalah cairan hidup
ASI mengandung daya tahan tubuh dan enzim-enzim yang dibutuhkan tubuh bayi dalam proses pencernaan makanan. Dengan begitu, nutrien yang masuk sebagian besar akan terserap oleh tubuh bayi.
Berbeda dengan susu formula yang diistilahkannya sebagai cairan mati, penyerapan nutriennya sangat tergantung pada enzim penyerapan yang jumlahnya dalam usus bayi masihlah sedikit. Asal tahu saja, 1 sendok teh kolostrum memiliki nilai gizi sesuai dengan kurang lebih 30 cc formula. Usus bayi dapat menyerap 1 sendok teh kolostrum tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk 30 cc susu formula yang diisapnya, hanya satu sendok teh sajalah yang dapat diserap ususnya. Sisa susu formula yang tidak terserap akan menjadi sampah dalam usus bayi
2. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak.
Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
3. Kolostrum memiliki daya tahan tubuh 17-20 kali lebih baik dibanding ASI berikutnya.
Jumlah kolostrum memang tidak banyak. Kolostrum hanya tersedia mulai hari pertama hingga maksimal hari ketiga atau keempat. Menyusui tidak menyusui, kolostrum tetap ada. Setelah itu, keluar susu peralihan.
Pada hari pertama mungkin hanya diperoleh 30 cc. Namun, dalam setiap tetesnya terdapat berjuta-juta satuan zat antibodi. SIgA adalah antibodi yang hanya terdapat dalam ASI. Kandungan SIgA dalam kolostrum pada hari pertama adalah 800 gr/100 cc. Selanjutnya mulai berkurang menjadi 600 gr/100 cc pada hari kedua, 400 gr/100 cc pada hari ketiga, dan 200 gr/100 cc pada hari keempat.
4. Ibu menyusui dapat mengonsumsi apa saja, kecuali rokok, minuman keras, dan narkoba.
Ada sebagian orang berpendapat, ibu menyusui jangan makan sambal nanti bayinya mencret. Atau, jangan minum es nanti bayinya batuk. Pendapat ini tidak benar. Tak ada larangan makanan yang mutlak bagi ibu menyusui. Tapi, memang ada sebagian bayi yang tidak kuat terhadap makanan tertentu. Ini biasanya ditandai dengan mencret pada bayi. Untuk menghindarinya, ibu cukup tidak mengonsumsi makanan tersebut.
5. Agar produksi ASI optimal, ibu harus berpikir positif bahwa ia mampu memberikan ASI.
Produksi ASI sangat dipengaruhi kondisi psikis si ibu. Bila hati ibu tenang, bahagia, maka produksi ASI-nya bakal berlimpah. ASI diproduksi sesuai dengan permintaan. Bila bayi Anda butuh 100 cc maka ASI yang bakal diproduksi pun 100 cc. Jadi, jangan takut ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi. Kemungkinan hanya 1 dari 1.000 wanita yang tidak dapat menyusui. Oleh karena itu setiap ibu harus yakin dapat menyusui bayinya.
6. Kebutuhan cairan bagi ibu yang menyusui akan diatur oleh tubuh ibu itu sendiri.
Bila ibu butuh cairan, pasti akan timbul rasa haus. Kalau ada anggapan harus banyak minum dapat menghasilkan ASI yang banyak, itu hanyalah mitos.
7. ASI tak bakalan basi.
ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
8. Wilayah aerola cukup dibersihkan dengan ASI.
Sebelum menyusui, jangan bersihkan aerola (daerah gelap sekitar puting) dengan air. Gunakan ASI, karena sudah mengandung antibodi.
9. ASI menjadikan anak lebih pandai.
Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
10. Menyusui dapat dilakukan hingga anak berusia 2 tahun.
Menyusui dengan ASI sampai dengan usia anak mencapai 2 tahun masih mampu memenuhi 1/3 kebutuhan kalori, 1/3 kebutuhan protein, 45 persen kebutuhan akan vitamin A dan 90 persen kebutuhan akan vitamin C.
0 comments:
Posting Komentar