Infolinks In Text Ads

Anjuran Gizi pada Rabun Senja

Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang vital untuk menjaga kesehatan. Vitamin A tidak hanya bertanggung jawab pada kesehatan mata, tapi juga kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rendahnya respons imun, kesuburan, ganggguan pada pertumbuhan, serta rendahnya perkembangan mental. Selain itu kelainan pada mata (xerophthalmia) dan buta senja merupakan sebagian contoh kekurangan vitamin A. Xerophthalmia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kebutaan.

Salah satu upaya untuk mencegah kekurangan vitamin A adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, seperti nabati (karoten), hewani (retinol). Sayuran berdaun hijau (kangkung, bayam, daun pepaya, dll), buah-buahan yang berwarna orange (wortel, pepaya), susu, daging, hati, telur. Vitamin A juga dapat ditemukan di suplemen,
seperti susu bubuk, kapsul vitamin A.

Menurut hasil temuan para ahli di bawah koordinasi WHO (tahun 2000) dan pertemuan-pertemuan yang dikoorinasi oleh IVACG (International Vitamin A Consultative Group), anjuran pemberian vitamin A adalah sebagai berikut :
1. Bayi 0 hingga 6 bulan adalah sebanyak 3 x 50.000 IU.
2. Bayi 6 hingga 11 bulan adalah sebanyak 100.000 IU (kapsul biru).
3. Bayi 12 hingga 59 bulan adalah sebanyak 200.000 IU (kapsul merah)
4. Ibu masa nifas adalah sebesar 400.000 IU (2X 200.000 IU pada hari yang berbeda).
5. Ibu setelah masa nifas (ada juga kemungkinan sebagian hamil) adalah sebesar 10.000 IU/ hari atau 25.000 IU/ minggu (Hutahuruk 2009).

Tujuan pada diet untuk penderita rabun senja adalah memberikan makanan yang cukup sesuai kebutuhan untuk mencapai status gizi normal dan memberikan makanan sumber vitamin A untuk mengoreksi kurang vitamin A. Syarat diet pada penderita rabun senja adalah :

a. Energi
Energi diberikan cukup untuk mencegah pemecahan protein menjadi
sumber energi dan untuk penyembuhan. Pada kasus gizi buruk, diberikan
bertahap mengikuti fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi, yaitu 80-100
kalori/kg BB, 150 kalori/ kg BB dan 200 kalori/ kg BB.

b. Protein
Protein diberikan tinggi, mengingat peranannya dalam pembentukan
Retinol Binding Protein (RBP) dan Rodopsin. Pada gizi buruk diberikan bertahap, yaitu 1 Ð 1,5 gram/ kg BB / hari ; 2 d 3 gram/ kg BB / hari dan 3 d 4 gram/ kg BB / hari

c. Lemak
Lemak diberikan cukup agar penyerapan vitamin A optimal.
Pemberian minyak kelapa yang kaya akan asam lemak rantai sedang
(MCT=Medium Chain Tryglycerides). Penggunaan minyak kelapa sawit
yang berwarna merah dianjurkan.

0 comments:

Posting Komentar