Infolinks In Text Ads

TUMOR OVARIUM PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN

A. Tumor Ovarium
Pengertian tumor adalah pembengkakan, salah satu dari tanda karbinal peradangan: pembesaran yang morbid.
Tumor ovarium mempunyai arti obstetrik yang lebih penting. Ovarium merupakan tempat yang paling banyak ditumbuhi tumor. Tumor ini dapat berupa kristik, padat, kecil, besar, dan memberikan pengaruh hormon; bisa jinak dan ganas. Yang sering dijumpai adalah kista ovarii dan kista dermoid. Kista ovarii dapat menjadi besar sekali, yang disebut kista ovarii permagna.

B. Pengaruh Terhadap Kehamilan dan Persalinan
• Tumor yang besar dapat menghabat pertumbuhan janin sehingga menyebabkan abortus, partus prematurus.
• Tumor yang bertangkai, karena pembesaran atau pengecilan uterus setelah persalinan;terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri, nekrosis, dan infeksi yang disebut abdomen akut.
• Dapat menyebabkan kelainan – kelainan letak janin.
• Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma persalinan.
• Tumor besar dan berlokasi di bawah, dapat menghalangi persalinan.
• Penanganan berdasarkan pada

(a) kemungkinan adanya keganasan,
(b) kemungkinan torsi dan abdomen akut, dan
(c) kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetrik, maka :
- Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar telur angsa harus dikeluarkan.
- Waktu yang tepat untuk operasi adalah antara kehamilan 16-20 minggu
- Operasi yang dilakukan pada umur kehamilan di bawah 20 minggu harus di berikan subtitusi progesteron

1. Beberapa hari sebelum operasi
2. Beberapa hari setelah operasi, sebab di takutkan korpus luteum terangkat bersama tumor yang menyebabkan abortus.
- Operasi darurat apabila terjadi torsi dan abdomen akut.
- Bila tumor agak besar dan lokasinya di bagian bawah akan mengahalangi persalinan, penanganan yang di lakukan :
(a) Coba reposisi , kalau perlu dalam narkosa.
(b) Bila tidak bisa,persalinan di selesaikan dengan seksio sesarea dan , jangan lupa, tumor sekaligus diangkat.

Diagnosis
Sering tumor kecil tidak di ketahui apabila tidak di periksa bimanual dalam kehamilan muda. Oleh karena itu, perut mendadak akibat torsi tumor atau pecahnya kista sukar di kenal dan sering di sangka kehamilan ektropik-terganggu atau appendisitis akut. Dalam kehamilan lanjut kesalahan diagnosis dapat di buat karena tumor dapat di sangka mioma uteri atau uterus didelfis, atau dapat di buat diagnosis kehamilan kembar. Tumor yang mengisi rongga panggul mudah di kenal dalam persalinan apabila di lakukan pemeriksaan dalam.
Pengelolaan
Pada dasarnya dalam kehamilan tumor ovarium yang lebih besar dari pada telur angsa harus di keluarkan.

Hal itu di dasarkan atas 3 pertimbangan yaitu:
1. Kemungkinan keganasan
2. Kemungkinan torsi
3. Kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetik yg gawat.

Dalam triwulan 1 sebaiknya pengangkatan tumor di tunda sampai kehamilan mencapai 16 mgg. Saat operasi yang paling baik ialah dalam kehamilan antara 16 dan 20 mgg. Operasi dalam kehamilan muda dapat di susul oleh abortus apabila korpus luteum graviditatis yang menghasilkan progesteron ikut terangkat.
Dalam hal demikian perlu di berikan terapi penggantian dengaan suntikan progestin sampai kehamilan lewat 16 mgg. Apabila operasi dilakukan setelah kehamilan mencapai 16 mgg , maka hal tersebut diatas tidak usah di khawatirkan karena placenta sudah terbentuk lengkap, fungsi korpus luteum di ambil alih oleh placenta, dan produksi progesteron berlangsung terus walaupun korpus luteum ikut terangkat. Sebaiknya, operasi dalam kehamilan yg lebih dari 20 mgg tekniknya lebih sulit, sehingga rangsangan mekanis pada uterus waktu operasi sukar di hindarkan dengan akibat partus prematurus.

Apabila tumor baru diketahui dalam kehamilan tua dan tidak menyebabkan penyulit obstetik atau gejala-gejala akut, atau tidak mencurigakan akan mengganas, maka kehamilan dapat di biarkan samai berlangsung partus spontan. Dan operasi baru dilakukan dalam masa nifas. Akan tetapi apabila tumor terkurung dalam panggul, seksio cesarea merupakan tindakan pengakhiran kehamilan atau persalinan yang paling aman; sekaligus tumor di angkat.

Dan persalinan dapat dicoba secara hati – hati reposisi tumor yang menghalang – halangi turunnya kepala, asal disadari bahwa tumor kistik dapat dipecah. Apabila reposisi sudah berhasil, anak dibiarkan lahir spontan dan tumor diangkat dalam masa nifas.
Lain halnya dengan tumor yang dianggap ganas atau yang disertai gejala – gejala akut. Dalam hal ini operasi harus segera dilakukan tanpa menghiraukan umur kehamilan.

0 comments:

Posting Komentar