Diagnosis etiologik lekore harus berdasar pada:
1. Anamnesis: apakah keputihan yang terjadi itu terus menerus atau kadang-kadang, apakah ada hubungannya dengan fase-fase haid, bagaimana sifat lekorenya, apakah lendir, berwarna keputihan atau atau kekuningan. Bagaimana sekret vagina apakah banyak, sedikit. Apakah menimbulkan rasa gatal yang hebat.
2. Pemeriksaan umum seperlunya (disesuaikan dengan keluhan dari penderita).
3. Pemeriksaan ginekologik.
Pemeriksaan ini harus dikerjakan secara sistematik, dimulai dengan inspeksi vulva (apakah ada tanda bekas garukan, apakah vulva basah), palpasi kelenjar bartholini dan kelenjar skene, selanjutnya dillanjutkan dengan pemeriksaan yang menggunakan spekulum untuk melihat serviks, pemeriksaan ini sangat penting karena sebagian besar dai lekore berasal dari serviks.
Pada akhirnya dilakukan pemeriksan bimanual untuk menetukan posisi dan besarnya uterus dan keadaan parametrium, malposisi dapat menyebabkan bendungan vena sehingga menyebabkan hipersekresi kelenjar endoserviks.
4. Pemeriksaan laboratorik
Lakukan pemeriksaan sediaan basah untuk menentukan adanya Trichomoniasis Vaginalis dan Candida Albicans. Lakukan pulasan gram atau pap smear pulasan ini untuk menentukan gonoroe dan bakteri lain.
0 comments:
Posting Komentar