Anak usia prasekolah rata-rata tidur 11-13 jam sehari, yang termasuk atau tidak tidur siang. Pada usia ini ritual sebelum tidur seperti minum minuman hangat sebelum tidur, dongeng, menyanyi, menggosok gigi, dan mendengar musik masih berlangsung. Selain itu anak prasekolah membutuhkan benda-benda tertentu yang dapat memberikan rasa aman untuk dibawa tidur (Muscuri, 1996).
Kebutuhan tidur berubah-ubah dalam hubungan dengan dorongan pertumbuhan dan aktivitas. Banyak anak-anak usia prasekolah menunda waktu tidur dengan meminta yang lain seperti cerita, game, nonton televisi. Anak berusia 4-5 tahun yang lebih tua dapat mengalami kegelisahan dan irritable (cepat marah) jika kebutuhan tidur tidak tercapai. Tidur sebentar atau waktu tenang sepanjang hari mungkin diperlukan untuk memperbaiki kembali tingkat tenaga (Kozier et al, 1995).
Anak-Anak di dalam kelompok umur ini (usia prasekolah) masih memerlukan waktu tidur yang rutin. Orang tua dapat membantu anak-anak yang menunda waktu tidur dengan mengingatkan waktu tidur dengan mennggunakan pendekatan dan dilakukan secara terus menerus secara konsisten selama masa toddler. Anak-Anak usia prasekolah sering terbangun pada malam hari. Tidur anak prasekolah pada tahap REM 20%-30% lebih tinggi dibanding orang dewasa (Kozier et al, 2004).
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda mengenai tidur dan perilaku sebelum tidur. Berdasarkan penelitian Beltramini & Hertzig (1983) mengenai tidur dan perilaku tidur anak usia prasekolah diantaranya yaitu rutinitas sebelum tidur, tidur dengan lampu menyala, membawa benda berharga atau penting, perilaku memanggil orang tua dan waktu yang diperlukan untuk tidur.
Rutinitas sebelum tidur pada anak usia prasekolah seperti meminta cerita, permainan/game misalnya main kuda-kudaan ataupun menonton telivisi. Waktu yang diperlukan untuk melakukan rutinitas sebelum tidur lebih dari 30 menit dan semakin meningkat pada usia prasekolah. Setiap orang mempunyai kebiasaan tidur yang berbeda-beda, ada orang yang senang tidur dengan lampu menyala dan adapula dengan lampu dimatikan. Anak usia prasekolah lebih suka tidur dengan lampu menyala (Beltramini & Hertzig, 1983).
Kebanyakan anak saat mulai tidur biasanya membawa suatu benda berharga atau penting untuk menemaninya tidur. Anak usia prasekolah lebih banyak membawa benda-benda seperti mainan, boneka, selimut ketika tidur dibandingkan anak usia lain. Biasanya anak juga berperilaku memanggil orang tua dikarenakan untuk meminta minum atau ciuman selamat malam dialami oleh anak pada semua usia, tetapi perilaku ini sebagian besar dilakukan oleh anak usia prasekolah (Beltramini & Hertzig, 1983).
Keteraturan dan lamanya tidur setiap orang berbeda-beda, karena tidur merupakan persoalan yang bersifat pribadi. Jumlah tidur yang diperlukan seseorang tidak berubah dengan pertambahan usia, tetapi pada umumnya semakin bertambah usia seseorang maka waktu tidur yang diperlukan semakin sedikit. Menurut Muscari (1996), kebutuhan tidur normal anak menurut usia yaitu Bayi baru lahir (umur 1 bulan-1 tahun) kebutuhan tidurnya 9-11 jam sehari, Toddler (umur 1 tahun-3 tahun) membutuhkan 12 jam sehari untuk tidur, pada anak prasekolah (umur 3 tahun-6 tahun) membutuhkan untuk tidur 11-13 jam dalam sehari, sedangkan pada anak usia sekolah (umur 6-12 tahun) membutuhkan tidur sekitar 8-9,5 jam sehari.
0 comments:
Posting Komentar