- Manifestasi: Antibodi terhadap sel
- Mekanisme: Ig G atau Ig M
- Disebut juga: reaksi sitotoksik
- Mekanisme: Ag → masuk tubuh → menempel pada sel tertentu → merangsang terbentuknya Ig G atau Ig M → mengaktifkan komplemen → menimbulkan lisis
- Contoh: reaksi transfusi, anemia hemolitik, reaksi obat
Infolinks In Text Ads
den ger
REAKSI HIPERSENSITIFITAS TIPE II
den ger
REAKSI HIPERSENSITIFITAS TIPE I
- Manifestasinya: cepat
- Menggunakan mekanisme: Ig E
- Disebut juga: reaksi cepat, reaksi anafilaktik, reaksi alergi
- Mekanisme: Ag → masuk tubuh → merangsang Ig E → respon imun
- Respon imun: eritema, edema, vasokontriksi, penyempitan saluran nafas
- Contoh: asma bronkiale, rinitis, urtikaria, dermatitis atopi
den ger
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK
- Tujuan: untuk mengetahui kehamilan dengan tes serologi
- Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG
- Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG
- Adanya HCG bebas dalam urine → antibodi akan dinetralkan → sehingga pengendapan tidak terjadi
- Kaca obyek, pipet, pengaduk
- Antibodi HCG serum, HCG-lateks (antigen)
- 1 tetes urine + 1 tetes anti serum → pada kaca obyek →aduk
- Tambah 1 tetes antigen → goyang → baca
- Positif: tidak ada penggumpalan
- Negatif: ada penggumpalan
den ger
PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST
- Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine
- Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan
- Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma → dng pipet diambil cairan di lubang pengeluaran → periksa mikroskop → jika ada sperma tidak boleh dipakai
- Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop
- Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 ½ cm didepan cloaca → lepas ditoples berisi air
- 1 jam kmdn → periksa urine katak, jika tdk ada sperma → periksa 1 jam lagi
- Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)
den ger
PEMERIKSAAN REDUKSI URINE
- Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari hijau → merah
- Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine
- Persiapan px:
- Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil positif palsu
- Tabung reaksi
- Pipet
- Lampu spiritus
- Penjepit tabung
- Reagen:
- Fehling
- Benedict
- Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi
- Tambahkan urine 4 tetes
- Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
- Angkat tabung dan baca hasilnya
- Negatif : tetap biru atau kehijauan
- Positif +: hijau kekuningan keruh
- Positif ++: kuning keruh
- Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
- Positif ++++: Merah bata keruh
den ger
PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE
- Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam → biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru) atau choletelin (ungu)
- Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine
- Persiapan px; dilarang minum obat pyridin
- Corong kaca,
- Kertas saring,
- Tabung reaksi dan rak
- Reagen:
- Barium klorit 10 %
- Reagen Fouchet
- Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %
- Campur lalu saring dengan kertas saring
- Kertas saring dengan endapan dikeringkan
- Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes
- Perhatikan perubahan warna
- Hasil:
- Positif : ada warna hijau
- Negatif : tidak ada warna hijau
den ger
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
- Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat
- Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine
- Alat yang diperlukan:
- Tabung reaksi dan rak
- Pipet
- 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
- Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % → goyang perlahan agar campur
- Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B
- Negatif : tidak ada kekeruhan
- Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
- Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
- Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
- Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
den ger
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE
- Prinsip: Berat jenis unsur organik – anorganik > BJ urine → dengan sentrifuge zat-zat tsb akan mengendap
- Tujuan: menentukan unsur sedimen organik – anorganik dlm urine secara mikroskopis
- Persiapan px: dilarang makan obat sulfa
- Kocok urine dalam botol agar sedimen merata
- Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 –15 cc → sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
- Tuang bagian atas urine → tinggal 0,5 – 1 cc → kocok kembali sedimen
- Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass → periksa dibawah mikroskop
- Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder, kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa
- Eritrosit: 0 – 1 / LP
- Leukosit: 0 – 3 / LP
- + : bila jumlahnya sedikit
- ++ : bila jumlahnya banyak
- +++ : bila jumlahnya banyak sekali
den ger
PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN URINE
- Prinsip: perubahan warna kertas lakmus dalam suasana keasaman tertentu
- Tujuan: mengetahui pH urine
- Alat yang dipakai: kertas lakmus merah – biru
- Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine
- Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi
- Urine asam: lakmus biru → merah
- Urine basa: lakmus merah → biru
- Urine netral: lakmus merah/biru tidak berubah warna
den ger
PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE
- Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer
- Tujuan: mengetahui kepekatan urine
- Alat yang diperlukan:
- Urinometer
- Gelas ukur 50 ml
- Termometer 0o-50oc
- Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar
- Tuang urine ke gelas ukur 50 cc
- Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung
- Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)
- Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi → perbedaan 3oC, suhu kamar melebihi sushu tera → berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi 0,001
- Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC → urinometer 1,004 → berat jenis urine 1,004 + 0,001 = 1,005
- Nilai normal: 1,003 – 1,030
den ger
WADAH
Prinsip:
- Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat
- Harus bersih dan kering
- Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal
- 20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml
- Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es
Prinsip:
- warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus
- mengetahui warna urine
- Px dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek, rifampisin, piramidon dll
- Alat yang diperlukan: tabung reaksi
- Isi tabung reaksi dengan urine ¾ nya
- Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari
- Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu
- Nilai normal: kuning muda – kuning tua
- Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung
- Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah didiamkan
- Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein
- Masukan urine kedlm tabung reaksi, ¾ nya
- Dilihat dng latar belakang hitam, dengan sinar matahari
- Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan
- Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh
- Nilai normal: Tidak berwarna/jernih
den ger
JENIS URINE
- Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktu-waktu)
- Untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH
- Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur
- Untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen
den ger
PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL
- Cairan serebro spinal diperoleh dari lumbal pungsi pada ruang antar lumbal L3-4 atau L4-5.
- Tekanan pertama diukur, kemudian cairan diaspirasi dan dimasukan dalam tabung pemeriksaan yang steril.
- Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak
- Bayi : 40 – 60 ml
- Anak : 80 – 120 ml
- Dewasa : 100 – 160 ml
- Putih / mm3 Merah / mm3
- Neonatus 0.15 0.5
- Anak 0.10 0.1
- Dewasa 0.5 0.1
- Neonatus : 108 – 122 mmol / l
- Dewasa : 112 – 130 mmol / l
- Neonatus : 1.1 – 2.2 mmol / l
- Bayi/anak : 3.9 – 5.0 mmol / l
- Dewasa : 2.8 – 4.4 mmol / l
- Protein Total : 15 – 45 mg / 100 ml
- Albumin : 52 %
- Alpha 1 globulin : 5 %
- Alpha 2 globulin : 14 %
- Beta globulin : 10 %
- Gamma globulin : 19 %
den ger
PEMERIKSAAN JAMUR
Prinsip :
Prinsip :
- Larutan KOH 10 % atau 20 % akan melisiskan kulit, rambut, kuku sehingga bila mengandung jamur akan terlihat adanya Hypha atau spora
- Cara pemeriksaan: dilihat dibawah mikroskop
den ger
PEMERIKSAAN PAPANICOLAOU SMEAR
Prinsip :
Prinsip :
- Mendeteksi adanya sel sel ganas pada hapusan sekret vagina / servik
- Px tidak boleh irigasi vagina, memasukan obat pervagina, tidak coitus 24 – 48 jam sebelumnya
- Pemeriksaan dilakukan diantara waktu mens dengan posisi litotomi
- Dengan spekulum, ambil permukaan servik dengan spatula → bahan difiksasi dlm obyek glass
- Kelas 1: tidak ada sel atipikal/abnormal
- Kelas 2: sel atipikal, tidak terbukti maligna
- Kelas 3: dugaan, tp tdk disimpulkan maligna
- Kelas 4: dugaan kuat maligna
- Kelas 5: kesimpulan maligna
den ger
WAKTU PEMBEKUAN (CLOTING TIME)
Prinsip :
Prinsip :
- Dengan pemeriksaan waktu pembekuan dapat dilihat adanya kelainan / kekurangan dari faktor intrinsik
- Darah dimasukan tabung reaksi → dihitung waktunya sampai beku
- Harga Normal : 5 – 15 menit
den ger
WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME)
Prinsip :
Prinsip :
- Ialah pemeriksaan terhadap fungsi pembuluh darah (kapilaria) jumlah dan fungsi trombosit (ekstrinsik faktor)
- Cuping telinga ditusuk pinset → dihitung sampai darah berhenti
- Harga Normal : 1 – 7 menit
den ger
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
- Prinsip: aglutinasi sel darah merah dengan anti serum tertentu
- Tujuan: untuk mengetahui golongan darah seseorang
- Obyek glass
- Lancet
- Kapas alkohol
- Serum anti A, Serum anti B, Serum anti AB
- Taruh pada masing-masing obyek glass serum anti A, B dan AB
- Tetesi serum dengan darah dan aduk
- Lihat penggumpalan yang terjadi
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
- A + -
- B - +
- AB + +
- O - -
den ger
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT
- Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam
- Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah
- Alat yang digunakan:
- Mikroskop
- Obyek glass
- Lancet steril
- Pencatat waktu
- Rak pengecatan
- Rak pengering
- Minyak imersi
- Kaca penggeser
- Pinsil kaca
- Larutan Wright
- Larutan buffer pH 6,4
- Buat hapusan darah tepi
- Cat hapusan dengan lar. Wright → 2 menit
- Tetesi dengan lar buffer sama banyak → selama 5 menit
- Siram dengan aquadest
- Keringkan dan baca dengan mikroskop
- Eosinofil : 1 – 3 %
- Basofil : 0 – 1 %
- Batang : 2 – 6 %
- Segmen : 50 – 70 %
- Limfosit : 20 – 40 %
- Monosit : 2 – 8 %
den ger
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
- Prinsip (Cara Westergren) →darah EDTA didiamkan dlm waktu tertentu, maka sel sel darah akan mengendap
- Tujuan: Untuk mengetahui kecepatan eritrosit mengendap dalam waktu tertentu
- Alat yang digunakan:
- Tabung Westergren
- Rak Westergren
- Penghisap
- Pencatat waktu
- Pipet berskala
- Spuit 5cc
- Botol kecil
- Reagen: Natrium sitrat 3,8%
- Sediakan botol yang telah diberi 0,4cc Na Sitrat 3,8%
- Hisap darah vena 1,6cc dan masukan kedalam botol yg telah diisi Na sitrat 3,8%
- Campur baik-baik
- Hisap campuran tsb kedlm tab Westergren → sampai tanda 0
- Biarkan pipet tegak lurus dalam rak Westergren
- Baca tingginya plasma selama 1 dan 2 jam
- Laki-laki : 0 – 10 mm/jam
- Wanita : 0 – 20 mm/jam
den ger
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Rees Echer → lalu dihitung jumlah trombosit dalam volume tertentu
- Tujuan: menghitung jumlah trombosit dalam darah
- Alat yg digunakan:
- Pipet eritrosit
- Kamar hitung (Improved Neubauer)
- Mikroskop
- Counter tally
- Reagen: Larutan Rees Ecker
- Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
- Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
- Hisap lar. Rees Echer sampai tanda 101
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
- Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
- Hitung trombosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 500
- Nilai Normal: 150.000 – 400.000 / mm3
den ger
PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Hayem → lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu
- Tujuan: menghitung jumlah eritrosit dalam darah
- Alat yg digunakan:
- Pipet eritrosit
- Kamar hitung (Improved Neubauer)
- Mikroskop
- Counter tally
- Reagen: Larutan Hayem
- Hisap darah EDTA dng pipet eritrosit → sampai tanda 0,5
- Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
- Hisap lar. Hayem sampai tanda 101
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
- Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
- Hitung leukosit dengan mikroscop → lap A, B, C, D dan E → hasil x 10.000
- Pria : 4,5 – 5,5 juta/ mm3
- Wanita : 4 – 5 juta/ mm3
den ger
PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Turk → lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu
- Tujuan: menghitung jumlah lekosit dalam darah
- Alat yg digunakan:
- Pipet leukosit
- Kamar hitung (Improved Neubauer)
- Mikroskop
- Counter tally
- Reagen: Larutan Turk
- Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
- Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
- Hisap lar. Turk sampai tanda 11
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
- Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
- Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
- Nilai Normal: 5.000 – 10.000 / mm3
den ger
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI
- Prinsip: Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart
- Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah
- Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest
- Gelas berwarna sbg standart
- Tabung hemometer
- Pengaduk dari gelas
- Pipet Sahli, pipet Pasteur
- Kertas saring
- Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2
- Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 μl
- Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
- Masukan darah kedalam tabung hemometer
- Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung
- Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
- Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca dalam gr/dl
- Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
- Wanita : 12 – 16 gr/dl
den ger
PENGAMBILAN SPESIMEN
- Alat: pipet, spuit, lancet, tourniquet, kapas alkohol 70%
- Wadah: tertutup, bersih, kering, berlabel
- Dewasa: ujung jari tengah, manis
- Anak: tumit, ibu jari kaki bag pinggir
- Darah vena: vena cubiti
- EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) → 1½ mg/ml
- Larutan Oxalat → 0,2 ml/ml darah
den ger
Konstipasi terjadi jika peristaltik colon terlalu lambat yang menyebakan absorpsi cairan terlalu lama menyebabkan feses padat sehingga menimbulkan konstipasi
Faktor penghambat peristaltik colon:
Faktor penghambat peristaltik colon:
- Disengaja/menahan defekasi
- Psikis
- Anestesi
den ger
Defekasi adalah proses pengeluaran feses
Proses defekasi dimulai dari pasase feses dari colon descenden masuk rectum
Adanaya feses dalam rectum akan menimbulkan reflek defekasi (kontraksi otot rectum)
membukanya sfinter ani interna yang bertujuan untuk mengosongkan isi rectum
Proses ini dapat ditahan oleh sfinkter ani eksternum yang mengakibatkan reflek defekasi berhenti
Reflek defekasi akan timbul lagi, saat ada feses masuk lagi kedalam rectum
Proses defekasi dimulai dari pasase feses dari colon descenden masuk rectum
Adanaya feses dalam rectum akan menimbulkan reflek defekasi (kontraksi otot rectum)
membukanya sfinter ani interna yang bertujuan untuk mengosongkan isi rectum
Proses ini dapat ditahan oleh sfinkter ani eksternum yang mengakibatkan reflek defekasi berhenti
Reflek defekasi akan timbul lagi, saat ada feses masuk lagi kedalam rectum
den ger
Getah empedu mengandung: garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak (sebagai deterjen) yang bertujuan agar lemak dapat bercampur dengan air (enzim), sehingga lemak dapat dicerna oleh enzim
Jika ductus choleducus buntu maka garam empedu tidak dapat masuk duodenum, yang mengakibatkan lemak tidak dapat dicerna oleh enzim, sehingga lemak ikut terbuang bercampur bersama faeses yang menyebabkan feses berwarna putih seperti dempul
Absorbsi vitamin ADEK juga perlu bantuan garam empedu, tidak ada garam empedu akan menyebabkan defisiensi vitamin ADEK
Jika ductus choleducus buntu maka garam empedu tidak dapat masuk duodenum, yang mengakibatkan lemak tidak dapat dicerna oleh enzim, sehingga lemak ikut terbuang bercampur bersama faeses yang menyebabkan feses berwarna putih seperti dempul
Absorbsi vitamin ADEK juga perlu bantuan garam empedu, tidak ada garam empedu akan menyebabkan defisiensi vitamin ADEK
den ger
Getah pankreas mengandung enzim:
- Tripsin berfungsi merubah protein menjadi polipeptide
- Amilase pankreas, berfungsi merubah amilum menjadi maltose dan dekstrin
- Lipase pankreas berfungsi merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
den ger
MACAM ENZIM USUS HALUS
- Peptidase berfungsi merubah polipeptide menjadi asam amino
- Maltase berfungsi merubah maltose menjadi 2 glukose
- Sukrase berfungsi merubah sukrose menjadi glukose + fruktose
- Laktase berfungsi merubah laktose menjadi glukose + galaktose
- Lipase berfungsi merubah lemak menjadi asam lemak + gliserol
den ger
Di usus halus makanan dicerna oleh enzim jadi bentuk sederhana:
Asam lemak, sebagai kilomikron diabsorpsi oleh lakteal sentralis (dalam vili usus) kemudian lewat aliran limfe dimasukan kedalam aliran darah
- Karbohidrat menjadi monosakarida (glukose, fruktose dan galaktose), oleh enzim ptyalin, amilase pankreas dan maltose
- Lemak menjadi asam lemak, oleh enzim lipase usus dan lipase pankreas
- Protein menjadi asam amino, oleh pepsin, tripsin dan peptidase
- Vitamin, mineral, air
Asam lemak, sebagai kilomikron diabsorpsi oleh lakteal sentralis (dalam vili usus) kemudian lewat aliran limfe dimasukan kedalam aliran darah
den ger
Isi getah lambung:
- Mukus
- Pepsinogen
- HCl
- Renin
- Adanya makanan dalam mulut & lambung
- Fantasi makanan
- Emosi (stress)
- Hipoglikemi
- Protein, alkohol, cafein, obat-abatan (antalgin, asam mefenamat)
den ger
FUNGSI GASTER
- Menyimpan makanan
- Mencampur makanan dengan getah lambung menjadi bahan setengah padat yang disebut Kimus
- Mengatur Kimus dikeluarkan sedikit demi sedikit kedalam duodenum, proses pengaturan dilakukan oleh sfinkter piloricum (satu porsi perlu waktu 6 jam)
- Didalam lambung protein dicerna oleh enzim pepsin menjadi pepton dan protease
- Pepsin terdapat didalam getah lambung sebagai enzim pepsinogen yang belum aktif (artinya belum dapat mencerna protein)
- Pepsinogen perlu diaktifkan HCl (asam lambung) menjadi pepsin (enzim yang aktif, artinya sudah dapat mencerna protein)
- Yang dapat mengaktifkan enzim pepsinogen adalah asam lambung (HCl) dan pepsin yang telah terbentuk
- Renin adalah enzim yang befungsi mengkoagulasi susu terdapat banyak pada bayi
den ger
Ada 3 fase diglutisi:
1.Fase lingual/oral, bersifat (volunter) sadar (sesuai perintah otak) yang dilakukan oleh lidah
2.Fase faringeal, bersifat involunter (tidak sadar, bergerak secara reflek, jika ada gangguan akan menimbulkan salah jalan, tersedak), pada fase tsb terjadi proses:
1.Fase lingual/oral, bersifat (volunter) sadar (sesuai perintah otak) yang dilakukan oleh lidah
2.Fase faringeal, bersifat involunter (tidak sadar, bergerak secara reflek, jika ada gangguan akan menimbulkan salah jalan, tersedak), pada fase tsb terjadi proses:
- Palatum molle menutup nares posterior, agar makanan tidak masuk hidung
- Arkus palatofaringeal menyempit dibagian tengah, membentuk segitiga dengan dasar diatas agar bolus masuk ke farink posterior
- Epiglotis mengayun bolus masuk esofagus, sebagai papan lucur bolus
- Jika proses menelan terganggu terjadi tersedak
- Jika bolus terlalu besar menimbulkan nyeri pada esofagus
- Saat menelan ada udara ikut masuk disebut aerofagia yang sebagian diregurgitasi (sendawa) dan sebagian terus masuk ke usus keluar sebagai flatus
den ger
Faktor sekresi saliva:
- Rangsangan rasa asam pada lidah
- Rangsangan taktil pada lidah terutama obyek yang halus
- Rangsang bau terutama makanan yang disukai
- Fantasi makanan yang disukai
den ger
Fungsi saliva:
- Membasahi mulut
- Membunuh kuman (mengandung antiseptik)
- Mencerna secara kimiawi (mengandung enzim ptyalin)
den ger
Mastikasi adalah proses mengunyah makanan, yang dilakukan oleh gigi menjadi bagian-bagian yang halus, kemudian dengan bantuan saliva dijadikan satu menjadi bulatan yang disebut bolus
Dengan adanya bolus, proses menelan makanan menjadi lebih mudah
Didalam saliva terdapat enzim ptyalin (enzim dan amilase) yang berfungsi merubah karbohidrat (amilum) menjadi disakarida (maltose)
Fungsi saliva:
Dengan adanya bolus, proses menelan makanan menjadi lebih mudah
Didalam saliva terdapat enzim ptyalin (enzim dan amilase) yang berfungsi merubah karbohidrat (amilum) menjadi disakarida (maltose)
Fungsi saliva:
- Membasahi mulut
- Membunuh kuman (mengandung antiseptik)
- Mencerna secara kimiawi (mengandung enzim ptyalin)
- Rangsangan rasa asam pada lidah
- Rangsangan taktil pada lidah terutama obyek yang halus
- Rangsang bau terutama makanan yang disukai
- Fantasi makanan yang disukai
den ger
- Karbohidrat (polisakarida) menjadi disakarida kemudian dipecah lagi menjadi monosakarida (glucose, fructose dan galaktose)
- Lemak dipecah menjadi asam lemak
- Protein dipecah menjadi polipeptida, kemudian dipecah lagi menjadi asam amino
den ger
Pencernakan Kimiawi adalah pencernakan makanan dengan menggunakan enzim, mengubah makanan menjadi zat baru yang lebih sederhana
den ger
Pencernakan Fisika yaitu pencernakan yang merupakan makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk, tidak terjadi perubahan zat (tidak terbentuk zat yang baru), dilakukan oleh gigi
den ger
Pencernakan dibedakan dua macam:
- Pencernakan Fisika: yaitu pencernakan yang merupakan makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk, tidak terjadi perubahan zat (tidak terbentuk zat yang baru), dilakukan oleh gigi
- Pencernakan Kimiawi adalah pencernakan makanan dengan menggunakan enzim, mengubah makanan menjadi zat baru yang lebih sederhana
den ger
Pencernakan adalah proses perubahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana atau dari bentuk kasar menjadi halus
Tujuan dari pencernakan adalah agar makanan mudah untuk diserap (absorpsi)
Hasil pencernakan karbohidrat adalah monosakarida, protein adalah asam amino dan lemak adalah asam lemak
Pencernakan dibedakan 2 macam:
Tujuan dari pencernakan adalah agar makanan mudah untuk diserap (absorpsi)
Hasil pencernakan karbohidrat adalah monosakarida, protein adalah asam amino dan lemak adalah asam lemak
Pencernakan dibedakan 2 macam:
- Pencernakan Fisika: yaitu pencernakan yang merupakan makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk, tidak terjadi perubahan zat (tidak terbentuk zat yang baru), dilakukan oleh gigi
- Pencernakan Kimiawi adalah pencernakan makanan dengan menggunakan enzim, mengubah makanan menjadi zat baru yang lebih sederhana
den ger
Intestinum crasum atau colon hádala usus besar permukaannya bergelombang yang disebut Haustra, bagian dari usus besar hádala:
(tidak semua permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga tempat)
Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang disebut: appendix epiploika
Tempat pertemuan antara ileum dan colon, terdapat sfinkter yang disebut: sfinkter ileosecal, yang berfungsi mencegah refluk sisa makanan yang sudah masuk colon kembali ke ileum
- Caecum: bagian colon yang terletak dibawah ileum, didalam cecum terdapat appendix vermicularis (usus buntu)
- Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas, diatas ileum
- Colon transversum: bagian colon yang berjalan mendatar
- Colon descenden: bagian colon yang berjalan menurun, terletak disebelah kiri
- Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok, membentuk huruf s (sigmoid)
- Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak pada ujung coclon sebelum anus
- Anus: merupakan pintu keluar dari colon
(tidak semua permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga tempat)
Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang disebut: appendix epiploika
Tempat pertemuan antara ileum dan colon, terdapat sfinkter yang disebut: sfinkter ileosecal, yang berfungsi mencegah refluk sisa makanan yang sudah masuk colon kembali ke ileum
den ger
Usus halus dibagi 3 bagian
Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin besar, dan setiap tambah besar diberi nama berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai fungsi yang sama
- Duodenum
- Jejunum
- Ilium
Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin besar, dan setiap tambah besar diberi nama berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai fungsi yang sama
den ger
Plika gastrika merupakan lipatan mukosa pada ruang dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan menghasilakan getah lambung
Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
- Tunica mucosa
- Tunica submucosa
- Tunica muscularis (otot)
- M. sircularis (internal) berfungsi untuk gerak menyempit
- M. longitudinal (eksternal) berfungsi untuk gerak memendek
den ger
Oesofagus merupakan saluran yang menghubungkan farink dan gaster terdapat 3 tempat penyempitan di oesofagus
- Atas: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus superior
- Tengah: pada percabangan bronkus
- Bawah: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus inferior
den ger
Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan yang tersebar di permukaan lidah, tonjolan ini merupakan tempat receptor gustatorius, tonjolan ini disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan bertuknya:
- Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk bundar seperti sircuit
- Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
- Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
- Tonsila lingualis: tonsil duduk
den ger
Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3 kelenjar
- Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika infeksi menimbulkan penyakit parotitis (gondongen)
- Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
- Glandula submandibularis: terletak di bawah tulang rahang bawah (os mandibula)
den ger
SALURAN HEPAR, EMPEDU DAN PANKREAS
- Ductus hepaticus dextra: dari hati kanan
- Ductus hepaticus sinistra: dari hati kiri
- Ductus hepaticus communis: gabungan ductus hepaticus dextra dan sinistra
- Ductus cysticus: saluran empedu
- Vesica biliaris/felea : kandung empedu
- Ductus choleduchus : gabungan ductus cysticus dan ductus hepaticus communis
- Ductus pancreaticus : saluran pancreas (ada dua major dan minor)
- Ampula vateri: ruang pertemuan antara ductus choleducus dan ductus pankreaticus
- Papilla vateri : tonjolan ampula vateri kedalam duodenum, sebagai muara masukanya getah pancreas dan getah empedu kedalam duodenum
den ger
AORTA
- Aorta ascenden: aorta yang berjalan lupus keatas (dari ventrikel kiri)
- A. Coronaria sinistra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kiri
- A. Coronaria dextra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kanan
- Arcus Aorta: bagian dari aorta yang melengkung (diatas aorta ascenden), keluar tiga cabang:
- A. Brakiosefalika
- A. Karotis comunis sinistra
- A. Subklavia sinistra
den ger
SIRKULASI PULMONAR
- Truncus pulmonar: arteri yang keluar dari ventrikel kanan, kemudian bercabang jadi dua
- Arteri pulmonalis dextra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kanan
- Arteri pulmonalis sinistra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kiri
- Vena pulmonalis dextra: vena dari paru kanan menuju ke atrium kiri
- Vena pulmonalis sinistra: vena dari paru kiri menuju ke atrium kiri
den ger
PEMBULUH DARAH JANTUNG
- Aorta: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel sinistra, membawa darah bersih ke seluruh tubuh
- Arteri pulmonalis: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dextra, membawa darah kotor ke paru-paru
- Vena cava superior: pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas jantung menuju atrium kanan
- Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah jantung menuju atrium dextra
- Vena pulmonalis: pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju atrium sinistra
- Arteri coronaria dextra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kanan
- Arteri coronaria sinistra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kiri
den ger
Denyut arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6 – 9 m per detik, sekitar 15 x lebih cepat dari darah
Denyut dapat dirasakan pada arteri yang dekat kulit (arteri radialis pada pergelangan)
Dua bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri
Frekuensi denyut memberikan informasi mengenai; kerja jantung, pembuluh darah dan sirkulasi
Denyut dapat dirasakan pada arteri yang dekat kulit (arteri radialis pada pergelangan)
Dua bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri
Frekuensi denyut memberikan informasi mengenai; kerja jantung, pembuluh darah dan sirkulasi
den ger
TEKANAN DARAH
Pengaturan kimia dan hormonal:
- Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada permukaan yang tertutup
- Tekanan darah ventrikel sistole: 120 mmHg, dan diastole: 0 mmHg
- Tekanan darah aorta sistole: 120 mmHg, dan diastole: 80 mmHg
- Perubahan sistemik: aorta 100 mmHg → arteri (100 – 40 mmHg) → arteriole (25 – 10 mmHg) vena (10 – 5 mmHg) → vena cava ( 5 – 0 mmHg) → atrium kanan 0 mmHg
- Curah jantung, makin besar makin tinggi
- Tahanan perifer aliran darah:
- Viskositas darah: makin kental makin tinggi
- Panjang pembuluh: makin besar tahanan makin besar
- Radius pembuluh: berbanding terbalik, vasodilatasi → menurunkan, vasokontriksi → meningkatkan
Pengaturan kimia dan hormonal:
- Hormon adrenal: epinefrin dan norepinefrin
- ADH
- Angiotensin, histamin, glukagon, kolesistokinin, sekretin, bradikinin, prostaglandin → vasoaktif
den ger
ABNORMALITAS HANTARAN
- Irama Jantung Abnormal (Aritmia): disebabkan ketidakteraturan nodus S-A dan nodus A-V atau gangguan sistem hantaran
- Blok jantung: gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua impuls tidak mencapai ventrikel → jantung berdenyut dengan irama sendiri
- Blok jantung parsial: atrium berdenyut normal, frekuensi hantaran yang melalui nodus A-V melambat → mengakibaatkan ventrikel hanya berkontraksi sekali setelah atrium kontraksi ke 2, 3 atau 4
- Blok jantung komplet: atrium berdenyut normal, tetapi ventrikel berdenyut sendiri dengan frekuensi: 20 – 40 x/menit
- Blok jantung diatasi dengan memasang alat pacu jantung buatan yang dipasang dibawah kulit
- Fokus Ektopik: adalah defek hantaran yang menyebabkan denyut abnormal
- Kontraksi Ventrikular Premature atau ekstra sistole
- Geletar (flutter) dan fibrilasi: kontraksi cepat dan tidak terkoordinasi baik pada ventrikel maupun atrium
- Flutter jika frekuensi: 200 – 300 x/menit, jika lebih disebut fibrilasi
- Fibrilasi atrial tidak mengancam kehidupan, sedang fibrilasi ventrikel akan menyebabkan kematian
den ger
SISTEM PENGATURAN JANTUNG
- Serabut Purkinje: serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan impuls 5x lebih cepat. Serabut tsb memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan yang diikuti oleh kontraksi ventrikel
- Nodus Sinoatrial (Nodus SA)
- Lokasi: dinding posterior atrium kanan dibawah pembukaan vena cava superior
- Nodus SA melepas impuls 72 x/menit, dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis, berfungsi mengatur frekuensi kontraksi irama sehingga disebut: pemacu jantung
- Nodus Atrioventrikuler (Nodus A-V)
- Lokasi: dinding posterior atrium kanan
- Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikuler
- Berkas A-V (berkas His)
- Adalah sekelompok serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikuler menuju ventrikel, lalu bercabang menjadi berkas kanan dan kiri
- Berkas kanan menuju ventrikel kanan, sedang berkas kiri menuju ventrikel kiri
den ger
FUNGSI SISTEM SIRKULASI
- Transport: makanan, gas, hormon, mineral, enzim, sisa metabolisme.
- Mempertahankan suhu tubuh dengan cara vasokontriksi dan vasodilatasi
- Perlindungan melalui sistem imun dan pembekuan darah
- Buffering, protein darah merupakan sisten buffer yang mempertahankan pH darah
den ger
KOMPONEN SISTEM SIRKULASI
- Sistem cardiovaskuler yang terdiri jantung, pembuluh darah dan darah
- Sistem limfatik yang terdiri pembuluh limfe, dan nodus limfe yang terletak pada pembuluh limfe yang besar
- Sistem pembentuk dan penyimpan darah yang terdiri limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar timus
den ger
Sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan interna dan lingkungan eksterna tubuh
Sistem ini membawa nutrien, gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir metabolik dari sel ke luar tubuh
Sistem ini membawa nutrien, gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir metabolik dari sel ke luar tubuh
den ger
Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat:
- Lingkungan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya
- Perilaku
- Pelayanan Kesehatan
- Hereditas (keturunan)
- Intervensi faktor lingkungan : perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi, stabilitas politik dan keamanan
- Intervensi pelayanan kesehatan: penyediaan dan perbaikan fasilitas kesehatan, perbaikan sistem dan manajemen pelayanan kesehatan
- Intervensi hereditas, perbaikan gizi ibu hamil, pendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan.
den ger
NO CURATIF HEALTH
CARE PREVENTIF HEATH CARE
- Sasaran individul
- Pedekatan reaktif
- Penangganan bio-psikologis
CARE PREVENTIF HEATH CARE
- Sasaran masyarakat
- Pendekatan proaktif
- Penangganan bio-psiko-sosial
den ger
Winslow (1920) mendefisikan Kesesahan Masyarakat (Public Health) sebagai suatu Ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “usaha-usaha pengorganisasian masyarakat” untuk:
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Pemberantasan penyakit menular
- Pendidikan untuk kebersihan perorangan
- Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
- Pengembanagan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.
den ger
Tujuan Puskesmas Idaman adalah memuaskan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang telah kita berikan. Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan strategi sebagai berikut:
1. Strategi untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan
1. Strategi untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan
- Puskesmas Idaman dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan mengunakan strategi ” PusKesMas ” yang mencakup tiga aspek ”Pus”, ”Kes”, dan ”Mas”. Adapun rincian ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:
- PUS: merupakan singkatan: Profesionalisme, Unggul dan Santun artinya Puskesmas Idaman akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional dibidangnya, unggul dalam hal ilmu dan keahlian serta mempunyai mental sopan santun dalam hal lisan dan tindaknya.
- KES: merupakan singkatan: Komitmen, Etika , dan Semangat atau Motivasi yang tinggi, artinya tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan Puskesmas Idaman harus mempunyai komitmen yang tinggi baik, komitmen pekerjaan maupun komitmen organisasi, serta harus beretika serta motivasi kerja yang tinggi untuk kelangsungan pelayanan kesehatan yang konsisten dalam peningkatan mutu.
- MAS: merupakan singkatan dari Manusiawi, Asuh dan Simpati, artinya Tenaga kesehatan di Puskesmas Idaman dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan harus memperlakukan pelanggan secara manusiawi, secara iklas mau melayani (asuh) dengan rasa simpati.
- Puskesmas Idaman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan menggunakan strategi ” Idaman ” yang mencakup empat aspek ”Indah”, ”Damai”, ”Aman” dan ”Nyaman”. Adapaun rincian keempat aspek tersebut adalah sebagai berikut:
- Indah : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam nuansa indah dan rapi, baik tenaga kesehatan yang melayani, tempat pelayanan, ruang tunggu pasien, kamar mandi/jamban dan lingkungan/taman Puskesmas.
- Damai : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam nuansa damai, yaitu suasana yang memberikan rasa percaya yang tinggi pada pelanggan.
- Aman : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Prosedure (SOP) sehingga akan memberikan rasa aman dan keyakinan yang tinggi tentang mutu pelayanan kesehatan yang diterima.
- Nyaman : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam ruang pelayanan yang nyaman, sehingga proses pelayanan kesehatan dapat berlangsung sesuai harapan pelanggan.
den ger
- Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuai dengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
- Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
- Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
- Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya apa keperluannya datang ke Puskesmas.
- Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
- Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
- Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga memberi kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
- Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
- Kamar mandi dan WC dibuat bersih, tidak berbau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
- Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar
- Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
- Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan
- Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No: 128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
den ger
1. Memastikan Pelanggan Puskesmas.
Pelanggan Puskesmas perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang akan kita layani.
2. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.
Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya, perilaku dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Idaman.
Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
4. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.
Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman.
5. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
6. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market Relationship”.
Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin di antara mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
7. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan.
Pelanggan Puskesmas perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang akan kita layani.
2. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.
Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya, perilaku dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Idaman.
Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
4. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.
Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman.
5. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
6. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market Relationship”.
Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin di antara mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
7. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan.
den ger
Puskesmas Idaman yang bermutu merupakan visi Puskesmas Idaman yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
den ger
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
den ger
Tujuan Puskesmas Rawat Inap (IDOLA) adalah menyelenggarakan Pelayanan Rawat Inap yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan strategi pelayanan (SENYUM) dengan rincian sebagai berikut:
- S: Sambutlah pasien dengan senyum dan salam yang hangat, sebagai ungkapan rasa hormat dan siap melayani pasien.
- E: Eksplorasi dan bantu menemukan masalah kesehatan yang diderita pasien.
- N: Niat yang tulus untuk menyelesaikan masalah pasien dengan kemampuan terbaik.
- Y: Yakinkan pada pasien bahwa masalah kesehatan yang diderita akan kita layani secara:
- U: Umum: artinya pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawap Inap ”IDOLA” dilaksanakan secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, suku, agama dan politik.
- M: Mutu: artinya pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawap Inap ”IDOLA” dilaksanakan sesuai dengan standart operating prosedure (SOP) dan sesuai dengan harapan atau melebihi harapan pasien.
den ger
Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA” adalah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap dengan ruangan yang Indah, suasana pelayanan Damai, memperlakukan pasien secara Obyektif, menangani pasien secara Lancar serta Aman untuk mewujudkan pelayanan kesehatan rawat inap yang bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
den ger
Upaya Kesehatan Dasar PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar yang mencakup:
- Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya penanggulangannya.
- Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat.
- Program Imunisasi
- Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
- Pengadaan obat esential
- Pengadaan pangan dan gizi
- Pengobatan penyakit umum dan cedera
- Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan
den ger
Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary Health Care adalah:
- Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi aspek social-ekonomi-politik.
- Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan dengan sektor pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas sektor dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan.
- Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta masyarakat di beberapa negara.
den ger
TUJUAN KONSELING GENETIK
- Agar seseorang yang akan menikah mendapat keturunan yang tidak cacat
- Jika sudah terlanjur beranak pinak, dianjurkan untuk tidak beranak lagi
- Memberikan bahan / cara mencegah atau mengobati penyakit keturunan
- Terhadap bayi / janin baru lahir dengan cacat / kelainan, dinasehatkan cara mengasuhnya
- Mencari jalan keluar perselisihan keluarga
den ger
Konseling Genetik adalah memberi nasehat atau konsultasi genetis kepada pasien atau keluarga, berdasarkan hasil observasi atau pemeriksaan silsilah keluarga, laboratorium dan klinis
den ger
MANFAAT REKAYASA GENETIK
- Pembuatan insulin manusia dari bakteri
- Terapi gen
- Pembuatan antibodi, vaksin
- Pembuatan serum
- Kloning
- Semangka tanpa biji
- Padi tahan wereng
den ger
Tulang spons adalah bagian berongga yang terletak menjelang tengah tulang dalam tulang spons terdapat sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning
Sumsum tulang merah membuat sel darah merah. Sebagian dari sumsum tulang merah pada orang dewasa terletak di kepala dan femur hemerus. Sumsum tulang kuning menyimpan lemak.
Sumsum tulang merah membuat sel darah merah. Sebagian dari sumsum tulang merah pada orang dewasa terletak di kepala dan femur hemerus. Sumsum tulang kuning menyimpan lemak.
den ger
Taji tulang (Bone spur) adalah pertumbuhan abnormal tulang yang menonjol ke tulang lain seringkali terletak di tumit
den ger
Sakit kepala cluster adalah nyeri satu sisi kepala yang mungkin melibatkan air mata dan hidung tersumbat. Sakit kepala terjadi berulang-ulang setiap hari pada waktu yang sama selama beberapa minggu dan kemudian pergi.
den ger
Sakit kepala adalah rasa sakit di bagian kepala di atas mata atau telinga, belakang kepala (occipital), atau di belakang leher bagian atas. Sakit kepala, seperti nyeri dada atau sakit punggung, memiliki banyak penyebab.
den ger
Sistem motorik viskeral atau sistem saraf otonom adalah sistem yang mengontrol fungsi tak sadar yang dimediasi oleh aktivitas serat otot polos, serat otot jantung, dan kelenjar.
den ger
Sistem saraf enterik (enteric nervous system) adalah sistem saraf intrinsik dari saluran pencernaan. Sistem ini berisi sirkuit refleks lengkap yang mendeteksi kondisi fisiologis saluran pencernaan, mengintegrasikan informasi tentang keadaan saluran pencernaan, dan menyediakan output untuk mengontrol gerakan usus, pertukaran cairan antara usus dan lumen, dan aliran darah lokal
den ger
Neuroinvasif adalah agen penyakit yang mampu memasuki atau menginfeksi sistem saraf pusat. Contoh; rabies
den ger
Oklusi sentris adalah bagaiaman gigi atas dan gigi bawah saling bersesuaian ketika rahang Anda menutup.Oklusi sentris menyangkut keselasan saat Anda menggigit. Bila oklusi sentris ideal, Anda tidak memiliki crossbite, overbite/underbite.
den ger
Oklusi gigi adalah cara bagaimana gigi atas dan bawah berkontak satu sama lain. Baik saat Anda beristirahat atau mengunyah oklusi gigi merujuk pada bagaimana gigi-gigi Anda saling bersentuhan dan apakah mereka selaras atau tidak.
beberapa jenis oklusi yaitu;
beberapa jenis oklusi yaitu;
- oklusi statis,
- oklusi sentris dan
- maloklusi.
den ger
Depresi post partum atau depresi pasca melahirkan adalah perasaan gelisah, cemas, lelah dan tidak berharga yang dialami oleh sebagian wanita yang baru melahirkan. Para peneliti menduga bahwa perubahan kadar hormon selama dan setelah kehamilan mungkin menjadi penyebab depresi post partum.
den ger
gangguan distimik (dysthymic disorder) adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan gejala depresi yang terjadi hampir sepanjang hari
den ger
penyakit di mana pasien beralih-alih antara dua ekstrem yang berlawanan. Gangguan bipolar yang paling penting adalah gangguan manik depresif, yang ditandai dengan suasana hati ekstrim tinggi dan rendah
den ger
Lamotrigin adalah obat antikonvulsan yang umum digunakan untuk mencegah kejang. Obat ini juga digunakan sebagai penstabil suasana hati pada beberapa orang dengan gangguan bipolar atau depresif
den ger
Antikonvulsan adalah sebuah obat yang mencegah atau mengurangi kejang-kejang atau konvulsan.
den ger
Antispasmodik adalah obat yang membantu mengurangi atau menghentikan kejang otot di usus. Contohnya seperti dicyclomine dan atropin.
den ger
mentol adalah minyak atsiri yang memiliki sifat antiseptik dan antifungisidal. zat ini juga membantu dengan kemacetan yang disebabkan oleh pilek dan nyeri perut
den ger
Fungsi Ketuban :
- Memungkinkan gerak bebasjanin
- Melindungi janin dari tauma luar
- Mempertahankan suhu yang tetap pada janin
- Membuka servix pada saat partus
- Air ketuban terus dibuat dan dialirkan
- Diduga berasal dari transudat darah Ibu, kencing janin
den ger
1.Tempat Pertukaran Zat :
- Makanan
- O2
- Antibodi dari Ibu
- Zat sampah CO2, ureum dari janin ke Ibu
- Estrogen
- Progesteron
- HCG : Human Chorionic Gonadotropic Hormon
- HPL : Human Plasental Lactogen Hormon
- HCT : Human Chorionic Thyrotropic Hormon
- HCCT : Human Chorionic Corticotropic Hormon
- TSH Releasing Hormon
- LH / FSH Releasing Hormon
- Barrier kuman dari Ibu ke janin, virus dapat masuk
den ger
Chorion terdiri dua lapis :
- Cytotrofoblast Atau Lapisan Langhans: lapisan chorion sebelah dalam yang berhubungan dengan Mesoderm
- Syncytiotrofoblast Atau Syncytium : lapisan chorion sebelah luar yang berhubungan dengan Desidua
- Chorion yang terdapat pada desidua kapsularis villinya akan mati karena kurang makan sehingga gundul disebut : Chorion Leave
- Chorion yang tumbuh pada desidua basalis villinya tumbuh subur dan berubah jadi plasenta disebut : Chorion Frondosum
den ger
Setelah Ovulasi, ovum dilingkari oleh Zona pellusida yang diluarnya terdapat Korona radiata
Selama migrasi di tuba, korona radiata makin habis sehingga hanya dilapisi oleh Zona pellusida
Ovum terapung apung dalam sitoplasma kekuningan yang disebut Vitellus
Konsepsi umumnya terjadi di ampulla tuba, dan hanya satu sperma yang dapat menembus Zona pellusida, karena pada kepala sperma mengandung enzim Hyaluronidase, setelah memasukan satu sperma zona pellusida berubah sifat sehingga tidak dapat dimasuki lagi oleh sperma lain
Zigot yang terbentuk kemudian membelah diri menjadi Morula, kemudian terbentuk rongga didalamnya dan berubah jadi Blastula, rongga didalam Blastula disebut Exocoeloom
Pada stadium blastula, sel pada dindingnya akan membentuk Trofoblast
Trofoblast punya kemampuan menembus endometrium / desidua untuk Nidasi umumnya di fundus, terjadi pada hari ke 6 serta mampu menghancurkan sel desidua dan mengambil zat gizinya untuk memberi makan zigot
Desidua Kapsularis : desidua yang menyeliputi hasil konsepsi
Desidua Basilaris : desidua antara hasil konsepsi dan dinding uterus, disinilah plasenta nanti terbentuk
Desidua Parietalis : desidua yang menyeliputi dinding uterus lainya
Didalam exocoeloom ada bintik benih, yang didalamnya akan terbentuk rongga yang disebut : Rongga Amnion, yang dibatasi oleh Sel Ectoderm yang akan membentuk : kulit, rambut, kuku, gigi dan saraf
Pada saat bersamaan tumbuh rongga lain yang disebut : Yolk sac / Ruang Kuning telur, yang dibatasi oleh Sel Entoderm, yang akan membentuk : saluran cerna, nafas, kandung kencing dan hati
Antara Ectoderm dan Entoderm akan tumbuh lapisan Mesoderm, yang akan membentuk : otot, tulang, jaringan ikat, jantung, pembuluh darah dan limfa
Mesoderm juga melapisi Amnion, Yokl sac dan Exocoeloom, sehingga
Yolk sac dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Entoderm
Amnion dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Ektoderm
Exocoeloom dilapisi : luar : Trofoblast, dalam : Mesoderm
Trofoblast yang sebelah dalamnya telah dilapisi oleh Mesoderm disebut : CHORION
Daerah antara amnion dan yokl sac terdiri 3 lapisan : Ectoderm, Mesoderm dan Entoderm yang disebut : Discus Embryonale, dibagian inilah janin akan terbentuk
Janin terus tumbuh kearah rongga amnion sehingga amnion memenuhi seluruh exocoeloom dan bersatu dengan Chorion
Selama migrasi di tuba, korona radiata makin habis sehingga hanya dilapisi oleh Zona pellusida
Ovum terapung apung dalam sitoplasma kekuningan yang disebut Vitellus
Konsepsi umumnya terjadi di ampulla tuba, dan hanya satu sperma yang dapat menembus Zona pellusida, karena pada kepala sperma mengandung enzim Hyaluronidase, setelah memasukan satu sperma zona pellusida berubah sifat sehingga tidak dapat dimasuki lagi oleh sperma lain
Zigot yang terbentuk kemudian membelah diri menjadi Morula, kemudian terbentuk rongga didalamnya dan berubah jadi Blastula, rongga didalam Blastula disebut Exocoeloom
Pada stadium blastula, sel pada dindingnya akan membentuk Trofoblast
Trofoblast punya kemampuan menembus endometrium / desidua untuk Nidasi umumnya di fundus, terjadi pada hari ke 6 serta mampu menghancurkan sel desidua dan mengambil zat gizinya untuk memberi makan zigot
Desidua Kapsularis : desidua yang menyeliputi hasil konsepsi
Desidua Basilaris : desidua antara hasil konsepsi dan dinding uterus, disinilah plasenta nanti terbentuk
Desidua Parietalis : desidua yang menyeliputi dinding uterus lainya
Didalam exocoeloom ada bintik benih, yang didalamnya akan terbentuk rongga yang disebut : Rongga Amnion, yang dibatasi oleh Sel Ectoderm yang akan membentuk : kulit, rambut, kuku, gigi dan saraf
Pada saat bersamaan tumbuh rongga lain yang disebut : Yolk sac / Ruang Kuning telur, yang dibatasi oleh Sel Entoderm, yang akan membentuk : saluran cerna, nafas, kandung kencing dan hati
Antara Ectoderm dan Entoderm akan tumbuh lapisan Mesoderm, yang akan membentuk : otot, tulang, jaringan ikat, jantung, pembuluh darah dan limfa
Mesoderm juga melapisi Amnion, Yokl sac dan Exocoeloom, sehingga
Yolk sac dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Entoderm
Amnion dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Ektoderm
Exocoeloom dilapisi : luar : Trofoblast, dalam : Mesoderm
Trofoblast yang sebelah dalamnya telah dilapisi oleh Mesoderm disebut : CHORION
Daerah antara amnion dan yokl sac terdiri 3 lapisan : Ectoderm, Mesoderm dan Entoderm yang disebut : Discus Embryonale, dibagian inilah janin akan terbentuk
Janin terus tumbuh kearah rongga amnion sehingga amnion memenuhi seluruh exocoeloom dan bersatu dengan Chorion
den ger
Ruang Lingkup Epidemiologi
- Epidemiologi Penyakit Menular
- Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
- Epidemiologi Klinik (Kebidanan)
- Epidemiologi Kependudukan
- Epidemiologi Pengolahan Pelayanan Kesehatan
- Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
- Epidemiologi Kesehatan Jiwa
- Epidemiologi Gizi
den ger
Peranan Epidemiologi
- Mengidentifikasi faktor terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat
- Menyediakan data untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan
- Membantu mengevaluasi program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
- Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya
- Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan
den ger
Penerapan Epidemiologi
- Pengamatan Epidemiologi (surveilance epidemiologi): pengamatan akan tanda-tanda akan munculnya wabah di masyarakat.
- Kegiatan surveilance dilakukan dengan pengumpulan data, kemudian mencatat dan menganalisa akan munculnya kejadian-kejadian penyakit (wabah)
- Penelitian Epidemiologi: bersifat lebih mendalam dan mengadakan analisis serta kesimpulan.
- Penelitian bertujuan mencari faktor penyebab penyakit atau membuktikan hipotesa yang telah dibuat berdasarkan kajian masalah yang telah terjadi
den ger
Tujuan Epidemiologi
- Menguraikan distribusi dan besarnya masalah suatu penyakit dalam masyarakat (Epidemiologi Deskriptif)
- Memberikan data untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pencegahan pemberantasan dan pengobatan penyakit, serta menentukan prioritas antara program-program tersebut.
- Mencari factor penyebab dan asal mula penyakit. (Epidemiologi analitika)
den ger
Pada abad ke-14, terjadi bencana penyakit menular (wabah) yang melanda Eropa.
Penyakit tersebut dinamakan “Black Death” karena para korban yang terserang, tubuhnya menjadi hitam bila meninggal.
Penyakit tersebut amat ganas, sehingga banyak orang yang meninggal dalam waktu singkat.
Sejak saat itu setiap bencana penyakit yang timbul pada penduduk dinamakan epidemi (wabah)
Mula-mula istilah epidemiologi hanya dipergunakan untuk mempelajari terjadinya wabah penyakit menular yang ganas
Akhir-akhir ini epidemiologi juga dipakai untuk mempelajari penyakit tidak menular, seperti penyakit kanker, penyakit jantung bahkan kecelakaan lalu lintas.
Apa yang diartikan dengan ”epidemi” dalam pengertian epidemiologi yang baru, bukan hanya wabah penyakit menular saja, tetapi juga masalah lain yang terjadi di masyarakat.
Bila kita mempelajari sejarah ilmu kedokteran, maka konsep epidemiologi sudah lama dikenal.
Hippocrates, kira-kira 2000 tahun yang lalu, dalam karangannya yang berjudul: ”On airs, waters and places” sudah mengemukakan bahwa penyakit ada kaitannya dengan lingkungan dimana orang itu berada
Penyakit tersebut dinamakan “Black Death” karena para korban yang terserang, tubuhnya menjadi hitam bila meninggal.
Penyakit tersebut amat ganas, sehingga banyak orang yang meninggal dalam waktu singkat.
Sejak saat itu setiap bencana penyakit yang timbul pada penduduk dinamakan epidemi (wabah)
Mula-mula istilah epidemiologi hanya dipergunakan untuk mempelajari terjadinya wabah penyakit menular yang ganas
Akhir-akhir ini epidemiologi juga dipakai untuk mempelajari penyakit tidak menular, seperti penyakit kanker, penyakit jantung bahkan kecelakaan lalu lintas.
Apa yang diartikan dengan ”epidemi” dalam pengertian epidemiologi yang baru, bukan hanya wabah penyakit menular saja, tetapi juga masalah lain yang terjadi di masyarakat.
Bila kita mempelajari sejarah ilmu kedokteran, maka konsep epidemiologi sudah lama dikenal.
Hippocrates, kira-kira 2000 tahun yang lalu, dalam karangannya yang berjudul: ”On airs, waters and places” sudah mengemukakan bahwa penyakit ada kaitannya dengan lingkungan dimana orang itu berada
den ger
Variabel Waktu Atau Time:
Jam, hari, bulan, tahun, tanggal, Musim penghujan, kemarau, Terus menerus, berkala, insidentil, Musim buah, perayaan, upacara
Jam, hari, bulan, tahun, tanggal, Musim penghujan, kemarau, Terus menerus, berkala, insidentil, Musim buah, perayaan, upacara
den ger
Variabel Templat Atau Place:
Meliputi: alamat, RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, pulau, negara. Kota, desa, pantai, pegunungan, hutan, rawa, Pasar, mal, jalan raya, stasiun, tempat wisata, hotel
Meliputi: alamat, RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, pulau, negara. Kota, desa, pantai, pegunungan, hutan, rawa, Pasar, mal, jalan raya, stasiun, tempat wisata, hotel
den ger
Variabel Orang Atau Person:
Meliputi: umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, etnik/suku, status perkawinan, besarnya keluarga, paritas
Meliputi: umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, etnik/suku, status perkawinan, besarnya keluarga, paritas
den ger
Rumus predictive Value
Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
- PPV: TP / (TP + FP)
- NPV: TN / (TN + FN)
Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
den ger
Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
den ger
Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
den ger
- Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
- Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar benar sakit
- Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar benar tidak sakit
den ger
Screenig paralel adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil salah satu hasil penyaringan adalah positive
Bentuk screening paralel akan menghasilkan positive palsu meningkat; negative palsu lebih rendah
Bentuk screening paralel akan menghasilkan positive palsu meningkat; negative palsu lebih rendah
den ger
Screening Seri adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil kedua penyaringan tersebut positif
Bentuk screening seri akan menghasilkan positive palsu rendah, negative palsu meningkat
Bentuk screening seri akan menghasilkan positive palsu rendah, negative palsu meningkat
den ger
- Screening Seri adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil kedua penyaringan tersebut positif
- Bentuk screening seri akan menghasilkan positive palsu rendah, negative palsu meningkat
- Screenig paralel adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil salah satu hasil penyaringan adalah positive
- Bentuk screening paralel akan menghasilkan positive palsu meningkat; negative palsu lebih rendah
den ger
Reliabilitas adalah kemampuan suatu test memberikan hasil yang sama/ konsisten bila test diterapkan lebih dari satu kali pada sasaran yang sama dan kondisi yang sama
Ada 2 faktor yg mempengaruhi;
Ada 2 faktor yg mempengaruhi;
- Variasi cara screening: stabilitas alat; fluktuasi keadaan (demam)
- Kesalahan/perbedaan pengamat: pengamat beda/ pengamat sama dengan hasil beda
- Pembakuan/standarisasi cara screening
- Peningkatan ketrampilan pengamat
- Pengamatan yg cermat pada setiap nilai pengamatan
- Menggunakan dua atau lebih pengamatan untuk setiap pengamatan
- Memperbesar klasifikasi kategori yang ada, terutama bila kondisi penyakit juga bervariasi/ bertingkat
den ger
Spesivicitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang negatif betul-betul tidak sakit
den ger
Komponen Validitas
- Sensitivitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang positif betul-betul sakit
- Spesivicitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang negatif betul-betul tidak sakit
den ger
Validitas adalah kemampuan dari test penyaringan untuk memisahkan mereka yang benar sakit terhadap yang sehat
besarnya kemungkinan untuk mendapatkan setiap individu dalam keadaan yang sebenarnya
(sehat atau sakit)
validitas berguna karena biaya screening lebih murah daripada test diagnostik
besarnya kemungkinan untuk mendapatkan setiap individu dalam keadaan yang sebenarnya
(sehat atau sakit)
validitas berguna karena biaya screening lebih murah daripada test diagnostik
den ger
Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS penyakit sesak nafas
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
den ger
Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS penyakit sesak nafas
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS penyakit sesak nafas
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
den ger
Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS; penyakit sesak nafas
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS; penyakit sesak nafas
Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
den ger
- Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
- Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok pemeriksaan ca servik pada wanita yang sudah menikah
- Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
- Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS penyakit sesak nafas
den ger
Test pemeriksaan adalah upaya untuk membantu menegakan diagnosis dengan Pemeriksaan laboratorium atau alat lain (USG, EKG, Rontgen)
Contoh: pemeriksaan darah lengkap, widal, foto dada, USG abdomen
Contoh: pemeriksaan darah lengkap, widal, foto dada, USG abdomen
den ger
Pemeriksaan fisik adalah upaya untuk mencari Tanda (sign) yaitu hasil pengamatan obyektif dokter atau tenaga kesehatan terhadap keluhan pasien
Berdasarkan apa yang ditemukan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
Contoh: panas, edem, memar, kembung
Berdasarkan apa yang ditemukan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
Contoh: panas, edem, memar, kembung
den ger
Gerak yang harmonis terjadi akibat koordinasi antara:
- Otot Penggerak Utama contohnya m. Bisep
- Otot Antagonis contohnya m. Trisep
- Otot Fiksasi contohnya otot depan dan bawah bahu (sekitar bahu)
den ger
Tonus otot terjadi akibat rangsangan yang berasal dari:
- Spindel otot (propioseptor)
- Mata
- Organ vestibuler
den ger
Depolarisasi adalah perubahan muatan ion didalam sel dari negatif menjadi positif
Perubahan ion tsb akibat permiabilitas Na masuk kedalam sel yang meningkat
Permiabilitas Na yang meningkat akibat adanya rangsangan pada sel (listrik, zat kimia)
Potensial positif didalam sel disebut: Potensial Reversal
Perubahan ion tsb akibat permiabilitas Na masuk kedalam sel yang meningkat
Permiabilitas Na yang meningkat akibat adanya rangsangan pada sel (listrik, zat kimia)
Potensial positif didalam sel disebut: Potensial Reversal
den ger
Komponen Neuron
- Dendrit
- Badan sel
- Akson
- Neurit
- Mielin
- Sel Schwan berfungsi sebagai regenerasi sel saraf
den ger
Sel eksitabel adalah sel yang peka terhadap rangsang (saraf dan otot)
Neuron terdiri dendrit, badan sel, akson dan neurit arah impuls dari dendrit ke neurit
Neuron terdiri dendrit, badan sel, akson dan neurit arah impuls dari dendrit ke neurit
den ger
Fungsi hemisfer kanan:
- Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri
- Mengendalikan ruang
- Pemikiran abstrak/imajiner/seni
den ger
Fungsi hemisfer kiri:
- Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan
- Fungsi berbahasa
- Berpikir matematik atau logis
den ger
- Sinap adalah hubungan satu neuron dengan neuron lain
- Pada motorneuron siap terjadi pada soma atau dendrit (ribuan)
- Diantara bongkol sinap (synaptic knob) ada yang bersifat eksitasi atau inhibisi
- Bongkol sinap disebut juga terminal knob atau terminal presinaptik
- Antara terminal sinaptik dan soma neuron terdapat celah sinap
- Didalam bongkol sinap terdapat vesikel sinaptik dan mitokondria
- Vesikel sinaptik mengandung senyawa transmiter yang bila dilepaskan kedalam celah sinap dapat merangsang atau menghambat neuron
- Mitokondria menyediakan ATP yang digunakan untuk mensintesis transmiter baru
- Bila potensial aksi menyebar sampai bongkol sinaptik, depolarisasi membran menyebabkan pengosongan sejumlah kecil vesikel kedalam celah sinap
- Neurotransmiter akhirnya menyebabkan eksitasi / inhibisi
den ger
Fungsi hemisfer kiri:
- Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan
- Fungsi berbahasa
- Berpikir matematik atau logis
- Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri
- Mengendalikan ruang
- Pemikiran abstrak/imajiner/seni
den ger
Jaras motoris adalah jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebri sampai ke efektor (otot, kelenjar)
den ger
Statistik Inferensial atauinduktif adalah statistik bertujuan menaksir secara umum suatu populasi dengan menggunakan hasil sampel, termasuk didalamnya teori penaksiran dan pengujian teori
Contoh
Contoh
- Uji faktor yang mempengaruhi kunjungan Puskesmas
- Uji faktor pengaruh antara umur ibu dengan ca servix
den ger
Statistik deskriptif atau deduktif adalah statistik yang bertujuan menggambarkan ciri suatu obyek berdasarkan data yang diperoleh, tanpa tindak lanjut (mencari penyebab)
Contoh:
Statistik kunjungan Puskesmas
Statistik penderita Ca servix di poli kandungan
Contoh:
Statistik kunjungan Puskesmas
Statistik penderita Ca servix di poli kandungan
den ger
Beda Menghitung dan Mengukur
- Menghitung: tidak ada alat ukurnya, bentuk angkanya bulat, tidak ada satuanya
- Contoh: jumlah mahasiswa, jumlah buku
- Mengukur: ada alat ukurnya, bentuk angkanya desimal, ada satuanya
- Contoh: suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan
den ger
Agregat adalah kumpulan fakta yang diperoleh dari obyek yang kita amati,cara memperoleh agregat: mengamati satu/sekelompok obyek secara berulang
den ger
Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli
den ger
Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru (gabungan keduanya).
den ger
Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
den ger
Ruang Lingkup Masalah Kesehatan Menurut Fletcher →6 D
- Death → kematian
- Disease →penyakit
- Disability → kecacatan
- Discomfort → kekurang nyamanan
- Dissatisfaction → kekurang puasan
- Destitution →kelemahan (minder)
den ger
Komponen Sehat
- Sehat fisik: sehat anatomi dan fungsi
- Sehat mental: rasional, emosi sesuai dengan realita, spiritual
- Sehat sosial: bersosialisasi dengan lingkungan
- Sehat ekonomi: mampu membiayai atau mengurusi dirinya sendiri atau menunjukan prestasi
den ger
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
den ger
Anamnesis adalah upaya untuk mencari keluhan yang berupa gejala (simptom) yang dirasakan pasien
Berdasarkan apa yang dirasakan pasien (hasil observasi objektif pasien)
Berdasarkan apa yang dirasakan pasien (hasil observasi objektif pasien)
den ger
Epidemiologi deskriptif adalah ilmu yang menggambarkan penyebaran atau distribusi penyakit yang terjadi di masyarakat berdasarkan variabel epidemiologi yang mempengaruhinya.
Variabel epidemiologi tersebut dikelompokan menurut: orang (person), tempat (place) dan waktu (time)
Variabel epidemiologi tersebut dikelompokan menurut: orang (person), tempat (place) dan waktu (time)
den ger
Cara membuat Distribusi Frekuensi
- Carilah rentang nilai dengan cara nilai terbesar dikurangi nilai terkecil
- Hasil rentang nilai dibagi dengan banyaknya kelas interval yang diinginkan.
- Banyaknya kelas interval mulai 5 s/d 15
- Hasil pembagian rentang nilai dengan banyaknya kelas merupakan panjang dari kelas interval
den ger
Instrumen Pengumpulan Data
- Formulir isian
- Check list
- Kuesioner tertutup atau terbuka
- Alat ukur: timbangan, tersimeter
den ger
Pengumpulan Data
- Sensus: mencari data dengan mengamati atau mengukur semua responden
- Survey: mencari data dengan mengamati atau mengukur sebagian responden
- Keuntungan survey
Biaya murah, waktu dan tenaga sedikit, data lebih valid - Kerugian survey
Data bersifat sesaat tidak dapat menggambarkan perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu
den ger
Pengambilan saple secara kebetulan
contoh pada hari dan jam kapan peneliti sempat atau pengunjung puskesmas yang saat itu datang
contoh pada hari dan jam kapan peneliti sempat atau pengunjung puskesmas yang saat itu datang
den ger
Teknik pemilihan sample yang dilakukan secara bertingkat dan biasanya berdasarkan pembagian wilayah kerja suatu pemerintahan
Contoh survey jamban di jawa timur - kita tentukan dulu berapa kabupaten/kota yang disampling -berapa kecamatan -berapa desa - berapa dusun -berapa RW - berapa RT
Contoh survey jamban di jawa timur - kita tentukan dulu berapa kabupaten/kota yang disampling -berapa kecamatan -berapa desa - berapa dusun -berapa RW - berapa RT
den ger
Cluster Random Sampling
- Cluster sampling dipergunakan saat unit samplingnya terdiri lebih dari satu elemen populasi
- Contoh: survey kualitas air minum penduduk didesa
- Penduduk kita kelompokan dulu → dapat berdasar RT/RW, jalan, sungai
den ger
Stratified Random Sampling
- Populasi dibagi menjadi beberapa kelompok atau strata → baru dilakukan random sampling
- Contoh penelitian IQ siswa SD →dikelompokan dulu per kelas → lalu masing2 kelas dilakukan random sampling
- Contoh jumlah sample 60 siswa → maka masing2 kelas diambil 10 sample dipilih secara random
den ger
Sampling adalah cara memperoleh sample dari populasi
Sampling dibedakan menjadi dua; random dan non random
Random Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Systematic Sampling
3. Stratified Sampling
4. Cluster Sampling
5. Multistage Sampling
Non Random Sampling
1. Asidentil sampling
2. Kuota sampling
3. Purpose sampling
Sampling dibedakan menjadi dua; random dan non random
Random Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Systematic Sampling
3. Stratified Sampling
4. Cluster Sampling
5. Multistage Sampling
Non Random Sampling
1. Asidentil sampling
2. Kuota sampling
3. Purpose sampling
den ger
Sampel adalah perwakilan dari populasi, yang dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Pengambilan sample dilakukan dengan cara acak atau random -agar semua anggota pupolasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
Pengambilan sample dilakukan dengan cara acak atau random -agar semua anggota pupolasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
den ger
Variabel pengganggu distorter adalah variabel yang mengganggu bekerjanya variabel bebas dan variabel tergantung
den ger
Variabel penekan atau prakondisi adalah variabel yang merupakan prasyarat bekerjanya variabel bebas dan variabel tergantung
den ger
Variabel Perantara
- Variabel perantara atau penghubung: variabel yang menjadi penghubung antara variabel bebas dan variabel tergantung
- Contohnya: modernisasi (status wanita) dapat mempengaruhi fertilitas, tetapi tidak secara langsung, namun melalui kontrasepsi atau penundaan usia perkawinan - variabel kontrasepsi dan penundaan usia perkawinan disebut: Variabel Perantara
den ger
Hubungan Variabel Timbal Balik
- Hubungan antar dua variabel yang saling mempengaruhi
- Misal: hubungan antara variabel malnutrisi dan variabel malabsorbsi
- Malabsorbsi akan menyebabkan malnutrisi
- Malnutrisi akan menyebabkan atropi mukosa usus halus - malabsorbsi
den ger
Hubungan Variabel Simetris
- Hubungan simetris adalah kedua variabel ada hubungan tetapi tidak saling mempengaruhi
- Contoh: variabel Tinggi badan (Y1) dan Berat Badan (Y2) dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X)
- Antara Y1 dan Y2 ada hubungan, tetapi tidak saling mempengaruhi
den ger
Hubungan Variabel Asimetris
- Hubungan variabel Asimetris adalah hubungan suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainya
- X → Y
- X = variabel bebas, independent, pengaruh, prediktor
- Y = variabel tergantung, dependent, terpengaruh, kriterium
den ger
Hubungan Antar Variabel
- Hubungan Asimetris
- Hubungan Simetris
- Hubungan Timbal Balik (Resiprocal)
den ger
Contoh variabel tinggi badan:
- Nama : tinggi badan
- Dapat diukur : dapat
- Nilai pengukuran : berbeda
- Definisi verbal : jarak antara kepala – kaki
- Satuan : centimeter
- Bagian dari variabel disebut: atribut
- Variabel: jenis kelamin, tingkat pendidikan
- Atribut: laki, perempuan -atribut dari variabel jenis kelamin
- Atribut: SD, SMP, SMA, PT - atribut dari variabel tingkat pendidikan
den ger
Varians
Untuk sample besar (>30)
s2 = ∑ (X – X1)2 / n
s2 = ∑ (X – X1)2 / n-1
Untuk sample besar (>;30)
s2 = ∑ f(X – X1)2 / n
s2 = ∑ f(X – X1)2 / n-1
- Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata nilai kelompok
- Akar varians disebut standart deviasi atau simpangan baku
- Varians sample = s2
- Varians populasi = σ2 (sigma)
Untuk sample besar (>30)
s2 = ∑ (X – X1)2 / n
- s2 = Varians
- X = nilai individu
- X1 = nilai rata-rata
- n = jumlah data
s2 = ∑ (X – X1)2 / n-1
- s2 = Varians
- X = nilai individu
- X1 = nilai rata-rata
- n = jumlah data
- Varians Data Kelompok
Untuk sample besar (>;30)
s2 = ∑ f(X – X1)2 / n
- s2 = Varians
- f = frekuensi kelompok
- X = nilai tengah kelompok
- X1 = rata-rata nilai tengah kelompok
- n = jumlah f
s2 = ∑ f(X – X1)2 / n-1
- s2 = Varians
- f = frekuensi kelompok
- X = nilai tengah kelompok
- X1 = rata-rata nilai tengah kelompok
- n = jumlah f
den ger
Deviasi rata-rata: adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangannya deviasi rata-rata data tunggal:
DR = ∑ ⅼ X – X1 ⅼ/ n =
X = nilai individu
X1 = nilai rata-rata
n = jumlah data
DR = ∑ ⅼ X – X1 ⅼ/ n =
X = nilai individu
X1 = nilai rata-rata
n = jumlah data
den ger
Cara menghitung range data kelompok:
- Selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah
- Selisish tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah
den ger
Range atau Jangkauan adalah selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
Range data tunggal:
Range data tunggal:
- Contoh: Tentukan range data berikut:
- 7,4,11,1,9, 8
- Range = 11 – 1 = 10
den ger
Ukuran Dispersi/ Variasi/ Penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai individu terhadap nilai pusatnya (rata-rata)
Jenis ukuran dispersi ada 4:
Jenis ukuran dispersi ada 4:
- Jangkauan = Range
- Deviasi rata-rata = Simpangan rata-rata
- Varians
- Simpangan baku = Standar Deviasi
den ger
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak atau sering muncul
Sifat modus adalah:
Sifat modus adalah:
- Tidak dipengaruhi nilai ekstrim
- Digunakan baik pada data kualitatif (nominal dan ordinal) maupun data kuantitatif
(interval dan rasio)
den ger
Sifat nilai median:
- Median mudah dihitung dan mudah dimengerti
- Dipengaruhi jumlah observasi
- Tidak dipengaruhi oleh nilai observasi
- Sering dipakai pada distribusi frekuensi yang miring
- Digunakan pada data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif berskala ratio, interval maupun ordinal
- Untuk menentukan nilai median harus terlebih dahulu diurutkan dan ditentukan posisi dengan cara:
- Bila seri pengamatan genap, maka posisi median n/2
- Bila seri pengamatan ganjil, maka posisi median n+1 / 2
den ger
Median merupakan nilai observasi yang terletak ditengah setelah data pengamatan diurutkan menurut besar kecilnya (array data)
Sifat nilai median:
Sifat nilai median:
- Median mudah dihitung dan mudah dimengerti
- Dipengaruhi jumlah observasi
- Tidak dipengaruhi oleh nilai observasi
- Sering dipakai pada distribusi frekuensi yang miring
- Digunakan pada data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif berskala ratio, interval maupun ordinal
- Untuk menentukan nilai median harus terlebih dahulu diurutkan dan ditentukan posisi dengan cara
- Bila seri pengamatan genap, maka posisi median n/2
- Bila seri pengamatan ganjil, maka posisi median n+1 / 2
den ger
Rumus Mean Data Distribusi Tunggal
X = ∑x / n
X = mean
∑x = hasil penjumlahan nilai observasi
n = jumlah observasi
X = ∑x / n
X = mean
∑x = hasil penjumlahan nilai observasi
n = jumlah observasi
den ger
Sifat mean adalah:
- Mempertimbangkan semua nilai pengamatan
- Dapat dimanipulasi secara matematis, sehingga dapat dipergunakan untuk keperluan statistik
- Hanya berlaku untuk data kuantitatif
- Sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem besar atau kecil
den ger
Mean adalah nilai yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan dibagi jumlah semua pengamatan dalam agregat
den ger
Tendensi sentral atau nilai tengah adalah angka yang mewujudkan nilai yang terletak ditengah dari hasil observasi pada suatu agregat Macam tendensi sentral:
- Mean
- Median
- Modus
den ger
Klasifikasi non narkotik Analgesik Antipiretik
- Salisilat
- Asam organik
- Para aminofenol
- Firazolon
- Quinolon
- Non Addicting Opioid
den ger
Pengkajian Perencanaan
- Tanyakan riwayat alergi termasuk aspirin → bila ada alergi laporkan dokter
- Kaji klien thd adanya: tidak enak gastrointestinal, edem perifer (keduanya tanda/gejala efek samping NSAID)
- Perencanaan: proses inflamasi akan mereda dalam waktu 1 – 3 minggu
- Laporkan gejala:gastrointestinal, nyeri lambung, mual, muntah, atau diare ketika minum obat antigout
- Rasa tidak enak di lambung dapat dikurangi dengan minum obat bersama makan
- Pantau urine → asam urat dibuang lewat urine, dpt terbentuk batu ginjal → perlu minum banyak
- Beritahu klien untuk banyak minum → menambah ekskresi asam urat
- Beritahu klien untuk melaporkan setiap keluhan lambung
- Anjurkan klien untuk minum obat bersama makan
- Anjurkan klien untuk kontrol dan pemeriksaan darah teratur → antigout menyebabkan diskrasia darah
- Evaluasi respon klien terhadap obat antigout
- Jika nyeri tetap, regimen obat perlu diubah
den ger
Pengkajian
Farmakokinetik:
- Tentukan apakah ada riwayat: rasa tidak enak di lambung, perdarahan lambung atau penyakit hati (aspirin dan ibuprofen dapat menimbulkan iritasi lambung)
- Pemakaian asetaminofen dosis tinggi jangka lama dapat menyebabkan hepatotoksisitas
- Perencanaan: nyeri klien akan reda dalam waktu 24 – 48 jam
- Intervensi:
- Amati klien thd tanda dan gejala: perdarahan (melena, petekie, ekimosis) ketika klien memakai dosis besar
- Atas ijin dokter, hentikan aspirin 3 – 7 hari sebelum pembedahan untuk mengurangi risiko perdarahan
- Beritahu klien untuk menjaga obat aspirin dari jangkauan anak2 (dapat menimbulkan toksik)
- Nasehatkan untuk tidak memakai aspirin bersama dengan alkohol, dan antikoagulan (warfarin) → aspirin mengambil alih warfarin dari ikatan protein → banyak warfarin bebas → masa perdarahan memanjang → dapat terjadi perdarahan
- Ajari klien untuk minum aspirin bersama makan
- Beritahu orangtua untuk segera membawa anak yang minum asetosal dengan dosis besar ke UGD
- Beritahu klien untuk tidak memberikan aspirin pada anak sakit virus → dapat menyebabkan Sindrome Reye (muntah, letih, delirium dan koma)
- Beritahu orangtua untuk mengobati anak dengan aspirin sesuai dosis
- Beritahu klien melaporkan: rasa mengantuk, tinitus, sakit kepala, flushing, pusing, perubahan penglihatan → ini merupakan tanda toksisitas aspirin
- Beritahu klien melaporkan: tanda alergi (ruam, biduran, gatal)
- Nasehatkan klien untuk memeriksa label obat bebas, karena beberapa mungkin mengandung aspirin
- Evaluasi efektivitas: meredakan nyeri
- Jika nyeri menetap → mungkin perlu dilakukan penggantian NSAID atau penyesuaian dosis
- Tentukan jika klien mengalami efek samping → mungkin perlu penggantian obat atau perubahan dosis
- Antiinflamasi: proses peradangan sebagai respon terhadap cedera jaringan dan infeksi
- Cedera jaringan menyebabkan: pelepasan mediator kimia (histamin, kinin, prostaglandin) → mediator tsb menyebabkan;
- Vasodilatsi (eritema)
- Permeabilitas meningkat (edema)
- Nyeri (akibat edem)
- Demam (akibat pirogen)
- Prostaglandin: menyebabkan vasodilatasi, relaksasi otot polos, meningkatkan permiabilitas kapiler, sensitisasi saraf thd nyeri
- Obat anti prostaglandin (aspirin) bekerja menghambat prostaglandin → karena itu disebut obat antiinflamasi
Farmakokinetik:
- Absorpsi: PO: diserap dengan baik
- Distribusi: PP: 98%
- Metabolisme: t ½ : 2 – 4 jam
- Eliminasi: ginjal sebagi metabolit inaktif
- PO: mula: 30 menit
- P: 1 – 2 jam
- L: 4 – 6 jam
- Antiinflamasi untuk: artritis rematoid, osteoastritis dan gout
- Meredakan nyeri: dismenorea, perawatan gigi, nyeri muskuloskeletal
- Efek samping: anoreksia, mual, muntah, diare, edema, ruam kulit, purpura, tinitus, pusing letih
- Reaksi merugikan:perdarahan gastrointestinal, diskrasia darah, aritmia jantung, nefrotoksisitas, anafilaksis
- Kontra indikasi: penyakit hati dan ginjal yang berat, asma, tukak tukak peptik
PROSES KEPERAWATAN NSAID
den ger
Contoh Penghambat ACE
- Kaptopril
- Lisinopril
- Enalapril
- Benazepril
- Delapril
- Fosinopril
- Kinapril
- Perindopril
- Ramipril
- Silazapril
den ger
Tahapan Terapi HT
- Modifikasi pola hidup:
- Penurunan BB
- Aktivitas fisik teratur
- Pembatasan garam dan alkohol
- Berhenti merokok
den ger
Contoh Obat Beta Blocker:
- Propanolol: tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg
- Alprenolol: tab 50 mg
- Oksprenolol: tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
- Metoprolol: tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
- Bisoprolol: tab 5 mg
- Asebutolol: kap 200 mg dan tab 400 mg
- Pindolol: tab 5 dan 10 mg
- Nadolol: tab 40 dan 80 mg
- Atenolol: tab 50 dan 100 mg
- Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok AV, gagal jantung, bronkospasme
- Sal cerna: mual, muntah, diare, konstipasi
- Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capai, pusing, depresi
- Alergi; rash, demam dan purpura
den ger
Pengkajian Perencanaan
Pengkajian:
Pengkajian:
- Kaji tanda vital, elektrolit serum
- Periksa edema pitting
- Periksa bunyi nafas (cairan paru)
- Edema tungkai hilang 1 minggu
- Hasil lab elektrolit normal (penggantian K mungkin diperlukan)
- Pantau tanda vital (TD, denyut jantung) → syock
- Panatau BB klien
- Pantau volume urine
- Pantau hasil lab (elektrolit serum, gula, asam urat, BUN (blood urea nitrogen)
- Periksa tanda: hipokalemia (lemah otot, BU ↓, aritmia, bingung)
- Pertahankan nutrisi, kurangi garam, tingkatkan makanan kaya K (pisang, kacang, daging, ikan)
- Pantau klien minum digoksin dan HCT → keracunan digitalis (bradikardi)
- Panatau klien DM dengan HCT → hipoglikemia
- Pelan2 bangun dari tidur ke berdiri
den ger
Efek Samping Diuretik
- Hipokalemia: tiazid, furosemid
- Hiperuresemia: semua diuretik
- Gangguan toleransi glukose dan diabetes: tiazid dan furosemid
- Hiperkalsemia: tiazid
- Hiperkalemia: diuretik hemat kalium
- Sindrome udem idiopatik: diuresis kuat
- Volume deplesion: diuretik kuat
- Hiponatremia: furosemid
den ger
Indikasi Diuretik
- Udem paru - diuresis cepat (furosemid atau asam etakrinat)
- Udem - semua diuretik
- Hipertensi - HCT lebih baik
- Diabetes insipidus - HCT
- Batu ginjal - HCT
- Hiperkalsemia - Furosemid
den ger
Karbonik anhidrase adalah enzim yang mengkatalisis C02 + H2O → H2CO3 ,Contoh penghambat karbonik anhidrase adalah Asetazolamid
den ger
Penghambat enzim karbonik anhidrase (H + HCO3 → H2CO3)
- Peningkatan pengeluaran Na, K dan bikarbonat
- Diuretik hemat kalium:
- Mengganggu pompa Na-K yang dikontrol ADH (Na ditahan, K diekresi) → K direabsorpsi, Na diekskresi
- Tiazid:
- Hulu tubuli distal → penghambatan terhadap reabsorbsi natrium klorida
- Diuretik kuat:
- Ansa Henle bagian ascenden pada bagian dengan epitel tebal → penghambatan terhadap transport elektrolit Na, K, Cl
den ger
Diuretik osmotik
- Tubuli proksimal → penghambatan reabsorbsi Na dan air melalui daya osmotiknya
- Ansa Henle → penghambatan reabsorbsi Na dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun
- Ductus koligentis → penghambatan reabsorbsi Na dan air akibat adanya papilary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi atau adanya faktor lain
den ger
Antidepresi adalah obat untuk mengatasi depresi mental, juga digunakan untuk: kecemasan, enuresis, sindrom nyeri kronis
Perbaikan depresi ditandai dengan: perbaikan alam perasaan, bertambahnya aktivitas fisik dan kewaspadaan mental, nafsu makan dan pola tidur yang lebih baik dan berkurangnya pikiran morbid
Cara Kerja
Perbaikan depresi ditandai dengan: perbaikan alam perasaan, bertambahnya aktivitas fisik dan kewaspadaan mental, nafsu makan dan pola tidur yang lebih baik dan berkurangnya pikiran morbid
Cara Kerja
- Penghambat Mono Amin Oksidase (MAO) digunakan sebagai antidepresi sejak 1980
- Hambatan MAO → kadar epinefrin, norepinefrin dan 5-HT (5 hidroksi triptamin) dalam otak naik → penderita menjadi aktif dan mau bicara
- Hipertensi dan hipotensi keduanya bisa terjadi, hipertensi akibat katekolamin, hipotensi akibat terhambatnya terlepasnya norepinefrin dari ujung saraf
- Antidepresan trisiklik: amitriptilin, amoksapin, doksepin, imipramin, nortriptilin
- Antidrepesan lain: bupropion, fluoksetin, maprotilin, paroksetin, setralin, trazodon
- Inhibitor MAO: isokarboksazid, fenelzin, tranilsipromin
den ger
- Meningkatkan denyut nadi
- Mengurangi sekresi mukus
- Menurunkan peristaltik
- Meningkatkan retensi urine
- Dilatasi pupil mata (midriasis)
den ger
Obat parasimpatolitik adalah obat yang menghambat efek kolinergik yang muscarik, tidak efek nikotinik karena itu juga disebut antimuskarinik atau antagonis kolinergik antispasmodik
Macam obat antimuskarinik Alkaloid beladona (atropin)
Obat sintetik mirip atropin: homatropin, skopolamin, metantelin, oksifenonium, karamifen, triheksifenidil, ipratropium, pirenzepin
Macam obat antimuskarinik Alkaloid beladona (atropin)
Obat sintetik mirip atropin: homatropin, skopolamin, metantelin, oksifenonium, karamifen, triheksifenidil, ipratropium, pirenzepin
den ger
Kolinergik kolinergik merangsang sistem parasimpatis
Ada 2 macam reseptor kolinergik:
Ada 2 macam reseptor kolinergik:
- Reseptor muskarinik: merangsang otot polos dan memperlambat denyut jantung
- Reseptor nikotinik/ neuromuskular → mempengaruhi otot rangka
- Cholinester (asetil kolin, metakolin, karbakol, betanekol)
- Cholinesterase inhibitor (eserin, prostigmin, dilsopropil fluorofosfat)
- Alkaloid yang berkasiat seperti asetikolin (muskarin, pilokarpin, arekolin)
- Obat kolinergik lain ( metoklopramid, sisaprid)
- Meningkatkan TD
- Meningkatkan denyut nadi
- Meningkatkan kontraksi saluran kemih
- Meningkatkan peristaltik
- Konstriksi bronkiolus (kontra indikasi asma bronkiolus)
- Konstriksi pupil mata (miosis)
- Antikolinesterase: meningkatkan tonus otot
den ger
SSO dibagi dua divisi:
- Sistem parasimpatik: cranio sacral division (ujung saraf mengeluarkan asetilkolin → kolinergik)
- Sistem simpatik: thoracal lumbar division (ujung saraf mengeluarkan norepineprin (dulu diduga adrenalin → adrenergik)
- Reseptor adrenergik: alfa (1,2) beta (1,2,3)
- Reseptor kolinergik: muskarinik, nikotinik
den ger
Obat otonomik adalah obat yang mempunyai efek memperbesar atau menghambat aktivitas SSO (simpatik dan parasimpatik)
den ger
- Pengembangan sistem surveilan berbasis masyarakat
- Pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana
- Pemberantasan penyakit menular dan penyakit yang potensi menimbulkan KLB
- Penggalangan dana
- Pemberdayaan masyarakat menuju kadarzi dan PHBS
- Penyehatan lingkungan
- Pelayanan kesehatan dasar
- Pelayanan UKBM lain (Posyandu)
den ger
- Pengembangan Tim petugas (sosialisasi, pertemuan atau pelatihan) → petugas faham tugas dan fungsinya
- Pengembangan Tim di Masyarakat (petugas, tokoh masyarakat dan masyarakat) bertekat mengembangkan desa siaga
- Survei Mawas Diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau Community Self Survey (CSS) → tokoh masyarakat mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya → sadar akan masalah di desanya → bangkit mencari solusi
- Output SMD → identifikasi masalah serta potensi mengatasi masalah
- Musyawarah Masyarakat Desa (MSD) → mencari alternatif pemecahan masalah dan upaya membangun Poskesdes
- Pelaksanaan kegiatan:
- Pemilihan pengurus dan kader desa siaga
- Orientasi/pelatihan kader desa siaga
- Pengembangan Poskesdes dari UKBM
- Penyelenggaraan kegiatan desa siaga
- Pembinaan dan peningkatan
den ger
- Memiliki Pos Kesehatan Desa (poskesdes) sbg UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), (dapat dikembangkan dari Pondok Bersalin Desa) yang juga berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar.
- Memiliki sistem surveilans (penyakit, gizi, kesling, & PHBS) berbasis masyarakat yang berfungsi dengan baik
- Memiliki sistem pelayanan gawat darurat (safe community) berbasis masyarakat yang berfungsi dengan baik
- Memiliki sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat (mandiri dalam pembiayaan kesehatan)
- Masyarakat berperilaku hidup bersih & sehat (PHBS) & menyelenggarakan UKBM2 yang diperlukan
den ger
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan PKD bagi masyarakat desa
den ger
Sebuah desa dikatakan telah menjadi desa siaga apabila desa tsb telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan PKD bagi masyarakat desa
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan PKD bagi masyarakat desa
den ger
Harus mudah menguap ,dapat masuk hidung,sedikit larut dalam air sehingga dapat melalui mukus untuk mencapai sel olfactorius ,harus dapat larut dalam lipid karena diduga rambut olfactorius dan ujung luar sel olfactorius terutama terdiri dari zat lipid
den ger
Jembatan gigi adalah stasioner prostesis yang melekat pada gigi-gigi yang berdekatan dengan spasi gigi jembatan ini menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang, disemen atau terikat pada implan pendukung yang berdekatan
den ger
Prostesis gigi (dental prosthesis) adalah sebuah perangkat buatan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang
den ger
Maloklusi adalah kontak abnormal antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi seringkali diakibatkan oleh perbedaan ukuran rahang dan gigi yaitu rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar
den ger
Bikuspid adalah gigi keempat dan kelima dari pusat mulut ke belakang mulut (dua gigi kecil di depan geraham yang digunakan untuk mengunyah). Gigi-gigi tersebut hanya memiliki dua kusp
den ger
Gigi bungsu (wisdom tooth) adalah gigi molar (geraham) ketiga gigi kedelapan dari pusat mulut.
den ger
Impaksi juga bisa disebabkan oleh tanggalnya gigi susu terlalu awal atau gigi berjejalan (crowding)
den ger
Impaksi gigi adalah malposisi gigi karena benih gigi (tooth buds) yang tumbuh tidak tepat menyebabkan gigi gagal tumbuh ke dalam mulut dalam posisi yang tepat
den ger
Karies adalah rongga atau lubang pada dua lapisan luar gigi, enamel dan dentin. Karies gigi dapat disebabkan oleh bakteri yang memetabolisme karbohidrat (gula) untuk membentuk asam organik yang melarutkan enamel gigi
den ger
Fluoride adalah bahan kimia alami yang memperkuat enamel (email), lapisan luar yang keras pada gigi.fungsi flouride membantu mencegah kerusakan gigi, dan membantu memperbaiki kerusakan dini pada gigi biasanya banyak terdapat didalam pasta gigi
den ger
Enamel atau email adalah lapisan terluar yang menutupi mahkota gigi, merupakan jaringan tubuh yang paling keras dari proses kalsifikasi kristal.
den ger
Pengertian resesi gingiva atau resesi gusi adalah kondisi ketika jaringan gusi di sekitar gigi hilang atau surut sehingga akar gigi terekspos
den ger
Dentin adalah bagian terbesar dari jaringan keras gigi di bagian mahkota ditutupi oleh enamel dan di bagian akar oleh sementum
den ger
Neuralgia trigeminal (NT) adalah neuralgia pada saraf trigeminal (saraf kranial kelima) yang bertanggung jawab untuk sensasi di wajah Anda
den ger
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit sistem saraf pusat yang ditandai dengan penghancuran selubung mielin yang melingkupi neuron akibat dari penyakit ini biasanya pembentukan plak.
MS adalah penyakit progresif dan biasanya berfluktuasi dengan eksaserbasi (pasien merasa lebih buruk) dan remisi (pasien merasa lebih baik) selama beberapa dekade. Akhirnya, pada kebanyakan pasien, remisi tidak mencapai tingkat dasar dan cacat permanen dan kadang-kadang kematian dapat terjadi.
MS adalah penyakit progresif dan biasanya berfluktuasi dengan eksaserbasi (pasien merasa lebih buruk) dan remisi (pasien merasa lebih baik) selama beberapa dekade. Akhirnya, pada kebanyakan pasien, remisi tidak mencapai tingkat dasar dan cacat permanen dan kadang-kadang kematian dapat terjadi.
den ger
Edema dependen adalah pembengkakan di lengan atau kaki yang terjadi pada pasien gangguan mobilitas biasanya penyebabnya adalah kelumpuhan, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, atau efek dari stroke.
den ger
Tumor marker atau penanda tumor adalah suatu zat dalam tubuh yang dapat mengindikasikan adanya kanker. Penanda dapat disekresikan oleh tumor itu sendiri atau diproduksi oleh tubuh sebagai respon terhadap kanker
den ger
Penanda tumor (tumor marker) adalah zat kimia yang ditemukan dalam jumlah meningkat dalam cairan tubuh beberapa pasien kanker.
den ger
Janin melintang (transverse lie) adalah posisi janin horisontal di rahim dengan sumbu melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala di satu sisi dan bokong di sisi yang lain.
den ger
Benjolan payudara adalah benjolan di payudara yang mungkin kanker atau bukan. Sekitar 90% dari benjolan tidak bersifat kanker.
den ger
Kanker payudara pria adalah penyakit yang langka tapi penting. Kanker payudara pria pada dasarnya adalah penyakit yang sama seperti kanker payudara wanita, jaringan payudara kadang-kadang dapat mengalami keganasan, menyebabkan kanker payudara.
den ger
Kanker payudara nodul positif adalah kanker payudara yang telah menyebar ke kelenjar getah bening
den ger
Keseimbangan dinamis adalah kesadaran akan posisi kepala saat merespon gerakan anguler atau rotasi
Reseptor keseimbangan dinamis adalah: ampula, didalam ampula terdapat krista
Krista terdiri sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin yang disebut kupula
Gerakan kepala menyebabkan endolimfe dalam saluran semisirkularis menggerakan kupula
Reseptor keseimbangan dinamis adalah: ampula, didalam ampula terdapat krista
Krista terdiri sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin yang disebut kupula
Gerakan kepala menyebabkan endolimfe dalam saluran semisirkularis menggerakan kupula
den ger
Keseimbangan statis adalah kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh tidak bergerak
Termasuk kesadaran untuk merespon perubahan dalam percepatan linear: yaitu kecepatan dan arah pergerakan kepala dan tubuh dalam suatu garis lurus
Reseptor keseimbangan statis adalah makula yang terdapat dalam utrikulus dan sakulus
Termasuk kesadaran untuk merespon perubahan dalam percepatan linear: yaitu kecepatan dan arah pergerakan kepala dan tubuh dalam suatu garis lurus
Reseptor keseimbangan statis adalah makula yang terdapat dalam utrikulus dan sakulus
den ger
Aparatus vestibularis adalah organ sensoris keseimbangan
Terdiri dari utrikulus, sakulus dan duktus semisirkularis (bagian labyrin membranaseus)
Terdiri dari utrikulus, sakulus dan duktus semisirkularis (bagian labyrin membranaseus)
den ger
- Pendengaran - indera mekanoreseptor - memberikan respon terhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat diudara.
- Getaran suara diterima membrana timpani - maleus - inkus - stapes - labirin membranosa pada lubang foramen ovale - gelombang suara dihantarkan ke telinga dalam (koklea)
- Koklea (tabung bergelung) - terbagi menjadi tiga ruangan (scalae) - skala vestibuli, skala timpani dan skala media.
- Skala vestibuli, skala timpani berisi perilimfe, skala media berisi endolimfe
- Skala vestibuli, skala timpani saling berhubungan melalui lubang kecil di apek koklea yang disebut helicotrema
- Skala vestibuli dan skala media dipisahkan oleh membrana vestibularis (membran Reissner)
- Antara skala media dan skala timpani dipisahkan oleh membrana basilaris
- Skala media berisi organ korti yang terletak di membrana basilaris - reseptor getaran suara.
- Getaran suara masuk skala vestibuli dari permukaan lebar stapes pada foramen ovale, perlekatan ini dihubungkan oleh ligamen anulare yang relatif longgar sehingga dapat bergerak keluar dan kedalam - gerakan kedalam menyebabkan cairan bergerak kedalam skala vestibuli, skala media dan skala timpani dan menyebabkan foramen rontundum menonjol keluar dan menimbulkan getaran sesuai dengan frekuensinya.
Langganan:
Postingan (Atom)