Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan patologis
Misalnya perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan patologis bisa dibagi menjadi empat kategori :
a.Penyakit saraf, seperti Syndroma Gullian Barre.
b.Polineuropati demyelinating, seperti pada vasculitis, penggunaan obat, atau racun.
c.Penyakit receptor neuromuskular, seperti Myastenia gravis.
d.Myopati, seperti hipertiroid dan poliomyelitis.
Perubahan yang lain dari fungsi paru yang diakibatkan keadaaan patologis yaitu seperti
a.Hipoksia
merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel.
b.Perubahan pola pernapasan
1)Tachypnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit
2)Bradypnea, merupakan pola pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 kali per menit
3)Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengkompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
4)Kusmual, merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.
5)Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan dengan pada saat entilasi alveolar.
6)Dispnea, merupakan perasaan sesak dan berat saat pernafasan.
7)Orthopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru.
8)Cheyne stokes, merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
9)Pernafasan paradoksial, merupakan pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan normal, sering ditemukan pada keadaan atelektaksis.
10)Biot, merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur.
11)Stridor, merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.
0 comments:
Posting Komentar