Infolinks In Text Ads

Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis

Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan structural dan fungsional pada toraks dan paru – paru. Kita ketahui bahwa tujuan pernapasan adalah untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida antara lingkungan eksternal dan darah. Pada lansia ditemukan alveoli menjadi kurang elastic dan lebih berserabut serta berisi kapiler – kapiler yang kurang berfungsi,

sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru – paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh.
Daya pegas paru – paru berkurang, sehingga secara normal menahan thoraks sedikit pada posisi terkontraksi disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma. Karena dinding toraks lebih kaku dan otot pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan kemampuan lansia untuk batuk efektif menurun. Dekalsifikasi iga dan peningkatan klasifiaksi dari kartilago kostal juga terjadi. Membran mukosa lebih kering, sehingga menghalangi pembuangan secret dan menciptakan risiko tinggi terhadap infeksi pernapasan. ( Maryam, 2008 ).

Sedangkan menurut Stokslager, 2003 perubahan fisiologis pada sistem pernapasan sebagai berikut:
a.Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartilago yang terus-menerus.
b.Atrofi umum tonsil.
c.Deviasi trakea akibat perubahan di tulang belakang yang menua.
d.Peningkatan diameter dada anteroposterior sebagai akibat perubahan metabolisme kalsium dan kartilago iga.
e.Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan ukuran alveolus.
f.Kifosis.
g.Degenerasi atau atrofi otot pernapasan
h.Penurunana kapasitas difusi
i.Penurunanan kekuatan otot inspirasi dan ekspirasi; penurunan kapasitas vital
j.Degenerasi jaringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan recoil elastic paru dan peningkatan kapasitas residual.
k.Ventilasi buruk pada area basal ( akibat tertutupnya jalan napas ) yang mengakibatkan penurunan area permukaan untuk pertukaran gas dan pertukaran tekanan oksigen.
l.Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%.
m.Penurunana cairan respiratorik sekitar 30%, peninggian risisko infeksi paru dan sumbat mukus.
n.Toleransi rendah terhadap oksigen.

0 comments:

Posting Komentar