Infolinks In Text Ads

Gejala Klinis Eklamsi

Gejala klinis Eklamsi adalah sebagai berikut:

          1. Terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih

 2. Terdapat tanda-tanda pre eklamsi ( hipertensi, edema, proteinuri, sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, kegelisahan atu hiperefleksi)

1.            Kejang-kejang atau koma

               Kejang dalam eklamsi ada 4 tingkat, meliputi:

               Tingkat awal atau aura (invasi)

Berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa melihat (pandangan kosong) kelopak mata dan tangan bergetar, kepala diputar kekanan dan kekiri.

Stadium kejang tonik

Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku tangan menggenggam dan kaki membengkok kedalam, pernafasan berhenti muka mulai kelihatan sianosis, lodah dapat trgigit, berlangsung kira-kira 20-30 detik.

Stadium kejang klonik

Semua otot berkontraksi dan berulang ulang dalam waktu yang cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah  berbusa dan lidah dapat tergigit. Mata melotot, muka kelihatan kongesti dan sianosis. Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik mafas seperti mendengkur.

Stadium koma

Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam. Kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita tetap dalam keadaan koma. (Muchtar Rustam, 1998: 275)

2.     Kadang kadang disertai dengan gangguan fungsi organ.

                 (Wirjoatmodjo, 1994: 49)

Pemeriksaan dan Diagnosis

Diagnosis eklamsi dapat ditegakkan apabila terdapat tanda-tanda sebagai berikut:

          1. Berdasarkan gejala klinis diatas

          2. Pemeriksaan laboratorium  meliputi adanya protein dalam air seni, fungsi organ hepar, ginjal dan jantung, fungsi hematologi atau hemostasis

              Konsultasi dengan displin lain kalau dipandang perlu

        1.   Kardiologi

        2.   Optalmologi

        3.   Anestesiologi

        4.   Neonatologi dan lain-lain

(Wirjoatmodjo, 1994: 49)             

Diagnosis Banding

             Diagnosis banding dari kehamilan yang disertai kejang-kejang adalah:

         1. Febrile convulsion   ( panas +)

         2. Epilepsi                    ( anamnesa epilepsi + )

         3. Tetanus                    ( kejang tonik atau kaku kuduk)

         4. Meningitis atau encefalitis ( pungsi lumbal)

Komplikasi Serangan

             Komplikasi yang dapat timbul saat terjadi serangan kejang adalah:

         1. Lidah tergigit

         2. Terjadi perlukaan dan fraktur

         3. Gangguan pernafasan

         4. Perdarahan otak

         5. Solutio plasenta dan merangsang persalinan

      ( Muchtar Rustam, 1995:226)

Bahaya Eklamsi

         1. Bahaya eklamsi pada ibu

              Menimbulkan sianosis, aspirasi air ludah  menambah gangguan fungsi paru, tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan kegagalan jantung mendadak, lidah dapat tergigit, jatuh dari tempat tidur menyebabkan fraktura dan luka-luka, gangguan fungsi ginjal: oligo sampai anuria, pendarahan atau ablasio retina, gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus.

          2. Bahaya eklamsi pada janin

Asfiksia mendadak, solutio plasenta, persalinan prematuritas, IUGR   (Intra Uterine Growth Retardation), kematian janin dalam rahim.

               ( Pedoman Diagnosis dan  Terapi, 1994:  43)

0 comments:

Posting Komentar