Infolinks In Text Ads

Komplikasi atau penyulit ekstraksi forceps

1. Komplikasi langsung akibat aplikasi forceps dibagi menjadi

Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dapat berupa:

Perdarahan yang dapat disebabkan karena atonia uteri, retensio plasenta serta trauma jalan lahir yang meliputi  ruptura uteri, ruptura cervix, robekan forniks, kolpoforeksis, robekan vagina, hematoma luas, robekan perineum.

 Infeksi yang terjadi karena sudah terdapat sebelumnya, aplikasi alat menimbulkan infeksi, plasenta rest atau membran bersifat asing yang dapat memudahkan infeksi dan menyebabkan sub involusi uteri serta saat melakukan pemeriksaan dalam

   Komplikasi segera pada bayi

Asfiksia karena terlalu lama di dasar panggul sehingga  terjadi rangsangan pernafasan menyebabkan aspirasi lendir dan air ketuban. Dan jepitan langsung forceps yang menimbulkan perdarahan intra kranial, edema intra kranial, kerusakan pusat vital di medula oblongata atau trauma langsung jaringan  otak.

              Infeksi oleh karena infeksi pada ibu menjalar ke bayi

Trauma langsung forceps yaitu fraktura tulang kepala dislokasi sutura tulang kepala; kerusakan pusat vital di medula oblongata; trauma langsung pada mata, telinga dan hidung; trauma langsung pada persendian tulang leher; gangguan fleksus brachialis atau paralisis Erb, kerusakan saraf trigeminus dan fasialis serta hematoma pada daerah tertekan.

          2. Komplikasi kemudian atau terlambat

              Komplikasi pada ibu

Perdarahan yang disebabkan oleh plasenta rest, atonia uteri sekunder serta jahitan robekan jalan lahir yang terlepas.

              Infeksi

              Penyebaran infeksi makin luas

              Trauma jalan lahir yaitu terjadinya fistula vesiko vaginal, terjadinya fistula rekto vaginal dan terjadinya fistula utero vaginal.

Komplikasi terlambat pada bayi dalam bentuk:

              Trauma ekstraksi forceps dapat menyebabkan cacat karena aplikasi forceps

              Infeksi yang berkembang menjadi sepsis yang dapat menyebabkan kematian serta encefalitis sampai meningitis.

Gangguan susunan saraf pusat

              Trauma langsung pada saraf pusat dapat menimbulkan gangguan intelektual.

              Gangguan pendengaran dan keseimbangan.


Perawatan Setelah Ekstraksi Forceps

Pada prinsipnya tidak berbeda dengan perawatan post partum biasa, hanya memerlukan perhatian dan observasi yang lebih ketat, karena kemungkinan terjadi trias komplikasi lebih besar yaitu perdarahan robekan jalan lahir dan infeksi.Oleh karena itu perawatan setelah ekstraksi forceps memerlukan profilaksis pemberian infus sampai tercapai keadaan stabil, pemberian uterotonika sehingga kontraksi rahim menjadi kuat dan pemberian anti biotika untuk menghindari infeksi. ( Manuaba, 1998: 253)

0 comments:

Posting Komentar