Infolinks In Text Ads

Menyusui Paska Operasi Payudara

edikit banyak, operasi payudara akan mengganggu proses menyusui. Simak jawaban dari beberapa pertayaan seputar menyusui paska operasi payudara berikut ini.

Apa beda kista dan tumor payudara, serta haruskah diopreasi? Tumor jinak (fibroadenoma) adalah benjolan padat kecil dan jinak pad apayudara yang terdiri dari jaringan kelenjar dan seravut (fibrosa). Sedangkan kista adalah kantong berisi cairan yang bila diraba terasa seperti benjolan keras. Selama tidak menggangu dan masih berupa benjolan kecil, tumor jinak dan kista payudara tidak usah dioperasi. Apalagi bila bunda sedang dalam mas amenyusui. Tapi apabila sudah semakin besar dan menggangu, akan dilakukan operasi pengangkatan, dengan mengambil jaringan (biopsi) serta bius lokal dan berlangsung singkat, sekitar satu jam.

Apakah operasi pengangkatan tumor yang mengganggu itu akan menganggu proses laktasi? Ya, hasil penelitian dr. Marianne Nefert dan kawan-kawannya dari fakultas kedokteran universitas Colorado, AS, tahun 2000, membuktikan bahwa operasi payudara akan menganggu proses menyusui yaitu mengurangi produksi ASI.

Kalau begitu, operasi pembesaran payudara juga tidak disarankan? Memang tidak. Operasi pembesaran payudara atau breast augmentation dilakukan dengan memasukkan implam, yaitu kulit silicon berisi cairan yang terdiri dari air garam, hidrogen dan silicon jeli, dengan cara melakukan sayatan di bawah payudara, memutar sekitar aerola dan ketiak. Tindakan inilah yang dapat menganggu produksi saluran ASI. Mengapa tidak ditunda sampai masa menyusui usia, atau paling tidak setelah ASI ekslusif.

Kalau tumor payudara terpaksa harus diangkat, bagaimana agar bayi tetap bisa mendapat ASI? Susui bayi sebelum operasi dan perahlah ASI terlebih dahulu untuk disimpan. Karena beberapa lama setelah operasi, mungkin Anda belum mampu menyusui, dan bisa jadi bayi haus saat Anda menjalani operasi. Berikan ASI dengan menggunakan sendok, bukan botol, agar bayi tidak bingung puting.

0 comments:

Posting Komentar