1. Masukan ibu kerumah sakit sebagai salah satu kasus kedaruratan
2. Percepat kontraksi dengan cara melakukan masase pada uterus jika uterus masih dapat teraba
3. Kaji kondisi ibu dan jika pada daerah yang terpencil,mulailah penatalaksanaan sebelum pemindahan,jika memungkinkan
4. Berikan oksitosin 10 IU IV atau ergometrin 0,5 mg IV. Berikan secara IM jika IV tidak tersedia
5. Ambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin, golongan darah dan pencocokan silang
6. Pasang infus IV. Gunakan normal salin atau natrium laktat terlebih dahulu. Jika ibu mengalami syok, alirkan dengan cepat (1 Liter dalam 15 menit) sampai kondisi ibu stabil
7. Jika terjadi pendarahan yang lebih, tambahkan 40 IU oksitosin perliter pada infus IV dan alirkan sebanyak 40 tetes permenit
8. Pada kasus syok yang parah, gunakan plasma ekspander atau tranfunsi darah jika tersedia
9. Mulai berikan antibiotik berspektrum luas dengan dosis tinggi
a. Benzilpenisilin 5 juta IU IV kemudian 2 juta IU setiap enam jam + gentamisin 100 mg stat IM, kemudian 80 mg setiap 8 jam + metronidazol 400 atau 500 mg secara oral setiap 8 jam
b. Atau ampisilin 1 gr IV diikuti 500 mg secara IM setiap 6 jam + metronidazol 400 atau 500 mg secara oralsetiap 8 jam
c. Atau bezilpenisilin 5 juta IU IV kemudian 2 juta IU setiap 6 jam + gentamisin 100 mg stat IM lalu 80 mg setiap 8 jam
d. Atau benzilpensilin 5 juta IU IV kemudian 2 juta IU setiap 6 jam + kloramfenikol 500 mg secara IU setiap 6 jam
(Dikutip dari : Safe Motherhood, 2001, Modul Hemoragi Postpartum, Materi Pendidikan Kebidanan / WHO, Jakarta: EGC )
0 comments:
Posting Komentar