Pil kontrasepsi
Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Kenaikan jumlah akseptor terlihat terutama dalam 20 tahun terakhir ini.
Macam-macam pil
a. Pil kombinasi
b. Pil sekuential
c. Mini pil
Pil kombinasi
Profil
Efektif dan reversibel
Harus diminum tiap hari
Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual-mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang
Efek samping sangat jarang terjadi
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, baik yang sudah mempinyai anak maupun belum
Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
Tidak di anjurkan pada perempuan yang menyusui
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
2.2.2 Jenis
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet menggunakan hormon aktif estrogen / progesteron ( E/P ) dalam dosis yang sama dengan tujuan tablet tanpa hormon aktif
Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Trifasik : pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2.2.3 Cara Kerja
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah inplantasi
3. Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
2.2.4 Manfaat
Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan / 1000 perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan.
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse
Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Membantu mencegah : - kehamilan ektopik
- kanker ovarium
- kanker endometrium
- kista ovarium
- penyakit radang panggul
- kanker jinak pada payudara
- disminore / akne
2.2.5 Keterbatasan
Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari
Mual, terutama pada 3 bulan pertama pemakaian
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama pemakaian
Pusing, nyeri payudara
Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif
Berhenti haid (amenore) jarang pada pil kombinasi
Tidak boleh diberikan pada perempuan yang menyusui (mengurangi ASI)\
Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu hati-hati
Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) HBV,HIV/AIDS
2.2.6 Indikasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3. Gemuk atau kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak memberikan ASI Eksklusif,sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut
7. Pasca keguguran
8. Anemia karena haid berlebihan
9. Nyeri haid hebat
10. Siklus haid tidak teratur
11. Riwayat kehamilan ektopik
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf
14. Penyakit thyroid, penyakit radang panggul, endometritis atau tumor ovarium jinak
15. Menderita TBC
16. Varises vena
2.2.7 Kontra indikasi
1. Kontra indikasi absolut :
a) Trombopehalebitis atau kelainan trombo emboli lain.
b) Kelainan serebro – vaskuler
c) Penyakit jantung sistemik
d) Karsinoma payudara
e) Neoplasma yang tergantung pada estrogen
f) Kehamilan
g) Tumor hepar ( jinak/ganas)
h) Perdarahan abnormal dari genetalia yang tidak diketahui penyebabnya
2. Kontra indikasi relatif, kuat :
a) Sakit kepala hebat terutama yang vaskuler/migrain
b) Hipertensi
c) Diabetes militus
d) Penyakit kandungan,empedu aktif
e) Rencana operasi besar,efektif dalam 4 minggu mendatang atau operasi besar yang memerlukan immobilisasi
f) Tungkai bawah yang digips untuk waktu lama
2.2.8 Efek samping
Efek sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek samping ringan dan efek samping berat.
a. Efek sampingan ringan:
Pertambahan berat badan
Perdarahan diluar haid
Mual, depresi
Anoreksia, melasma candidiastis
Amenorhe pasca pil
Retensi cairan dan
Keluhan-keluhan gastrointestinal yang umumnya timbul dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek samping ini akan berkuran dan hilang dengan sendirinya. Adapula yang hilang jika pasien berpindah ke pil yang lain dengan kadar estrogen, progesteron yang lebih sesuai.
b. Efek samping berat
Trombo emboli
2.2.9 Cara penggunaan
1. Sebaliknya pil diminum tiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3. Sangat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid
4. Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket
5. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru
6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambillah pil yang lain
7. Bisa terjadi muntah besar atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan pil dapat diteruskan
8. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa
9. Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakn metode kontrasepsi yang lain.
10. Bila lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan pil tersebut.
2.2.10 Waktu mulai menggunakan pil
Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain ( kondom ) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 / tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut.
Setelah melahirkan : - Setelah 6 bulan pemberian ASI Eklusif
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari )
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera di berikan tanpa perlu menunggu haid
2.3 Pil Sekuensial
Pil sekuensial dewasa ini agaknya kurang populer selama 14-15 hari pertama hanya diberikan estrogen, selanjutnya kombinasi estrogen dan progesteron sampai siklus haid selesai.
Khasiat pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen pada pil sekuensial lebih tinggi dari pada dosis estrogen pada pil kombinasi. Cara pemakaiannya sama dengan pil kombinasi. Berhubung tidak ada progerteron pada pil-pil pertama, Maka lupa minum pil ini dapat menimbulkam kehamilan.
Efek sampingan dan kontraindikasi kurang lebih sama dengan pil kombinasi. Beberapa kepustakaan menganjurkan pil sekuensial pada keadaan hipoetriogenik, haid tidak teratur, haid sering terlambat dan jerawat.
2.4 Pil mini
2.4.1 Pil mini adalah pil yang hanya mengandung progerteron saja tanpa estrogen
Karena pil mini sering menyebabkan perdarahan iregelur, maka perdarahan abnormal pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya merupakan salah satu kontra indikasi utama untuk pemakaian pil mini terutama untuk wanita yang usia lebih tua.
Mini pil jarang diberikan pada wanita yang mempunyai penyakit mononucloisis atau penyakit-penyakit hepar.
2.4.2 Efek samping
Terjadinya perdarahan tidak teratur, karena tanpa estrogen, sehingga pregesteron sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur
Terjadinya spoting
2.4.3 Jenis pil
Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg levenorgestrel atau 350 mg netrotindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desogrestrel
2.4.4 Cara penggunan
1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama
2. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
3. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam beriktunya
4. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat.
5. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan menggunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
Infolinks In Text Ads
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar