Infolinks In Text Ads

Cara Penatalaksanaan Tromboflebitis Femoralis

1.    Anjurkan ambulasi dini untuk meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah dan menurunkan kemungkinan pembentukan pembekuan darah.

2.    Pastikan klien untuk tidak berada pada posisi litotomi dan menggantung kaki lebih dari 1 jam, dan pastikan untuk memberikan alas pada penyokong kaki guna mencegah adanya tekanan yaang kuat pada betis.

3.    Sediakan stocking pendukung kepada klien pasca patrum yang memiliki varises vena untuk meningkatkan sirkulasi vena dan membantu mencegah kondisi stasis.

4.    Instruksikan kepada klien untuk memakai stocking pendukung sebelum bangun pagi dan melepaskannya
2x sehari untuk mengkaji keadaan kulit dibawahnya.

5.    Anjurkan tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena.

6.    Dapatkan nilai pembekuan darah perhari sebelum obat anti koagulan diberikan.

7.    Berikan anti koagulan, analgesik, dan anti biotik sesuai dengan resep.

8.    Berikan alat pamanas seperti lampu. Atau kompres hangat basah sesuai instruksi, pastikan bahwa berat dari kompres panas tersebut tidak menekan kaki klien sehingga aliran darah tidak terhambat.

9.    Sediakan bed cradle untuk mencegah selimut menekan kaki yang terkena.

10.    Ukur diameter kaki pada bagian paha dan betis dan kemudian bandingkan pengukuran tersebut dalam beberapa hari kemudian untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan ukuran.

11.    Dapatkan laporan mengenai lokea dan timbang berat pembalut perineal untuk mengkaji pendarahan jika klien dalam terapi antikoagulan.

12.    Kaji adanya kemungkinan tanda pendarahan lain, misalnya: pendarahan pada gusi, bercak ekimosis, pada kulit atau darah yang keluar dari jahitan episiotomi.

13.    Yakinkan klien bahwa heparin yang diterimanya dapat dilanjutkan pada masa menyusui karena obat ini tidak akan berada didalam air susu.

14.    Siapkan pemberian protamin sulfat sebagai antagonis heparin.

15.    Jelaskan pada klien mengenai pemberian heparin yang harus dilakukan melalui terapi sub kutan

16.    Jelaskan kepada klien bahwa untuk kehamilan selanjutnya ia harus memberitahukan tenaga kesehatan yang dia hadapi untuk memastikan bahwa pencegahan trombofrebitis yang tepat telah dlakukan.
(Adele Pillitteri, 2007)

0 comments:

Posting Komentar