Cara pemberian oksitosin dengan janin mati : (5)
Teknik I :
1. Menggunakan 500 cc ringer laktat (1 botol).
2. Mula-mula dipakai 10 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.
3. Kecepatan tetesan 20 tetes per menit.
4. Bila tidak timbul kontraksi yang adekuat, dosis dinaikkan 10 IU tiap 30 menit
tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul kontraksi yang adekuat dan
ini dipertahankan.
5. Dosis tertinggi yang dipakai 140 IU.
6. Bila dengan jumlah cairan tersebut (500 cc ringer laktat) tidak berhasil maka
induksi dianggap gagal.
Teknik II :
Botol I:
1. Mulai dosis 10 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.
2. Kecepatan 20 tetes per menit.
3. Bila tidak timbul kontraksi adekuat maka dosis dinaikkan 10 IU setiap habis 100
CC tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul kontraksi yang adekuat
dan ini dipertahankan.
4. Dosis tertinggi yang dipakai dalam botol I 50 IU oksitosin. Bila belum timbul
kontraksi adekuat, langsung dilanjutkan dengan botol II.
Botol II :
1. Mulai dengan dosis 50 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.
2. Bila belum timbul kontraksi adekuat maka dosis dinaikkan 20 IU setiap habis
100 cc tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul kontraksi yang
adekuat dan ini dipertahankan.
3. Dosis tertinggi yang dipakai dalam botol II adalah 130 IU oksitosin. Bila setelah
ke-2 botol tersebut kontraksi belum adekuat, induksi dianggap gagal.
Untuk meningkatkan keberhasilan maka dianjurkan :
1. Pemasangan laminaria sebelumnya (dilatasi serviks).
2. Melakukan amniotomi (bila memungkinkan).
Bila gagal, penderita diistirahatkan dan induksi diulangi lagi keesokan harinya.
Tetesan oksitosin dosis rendah : persiapan maupun cara pemberian sama dengan tetesan oksitosin dosis tinggi (teknik I), hanya disini dimulai dengan dosis oksitosin 5 IU dan bila tidak timbul kontraksi yang adekuat, dosis dinaikkan 5 IU setiap 30 menit, maksimal 70 IU.
Bila ditemukan water intoxication dengan gejala-gejala seperti kebingungan, stuporous, kejang dan koma maka tindakan-tindakannya :
- Tetesan segera dihentikan.
- Mengusahakan diuresis secepat dan sebanyaak mungkin.
Sebelum melakukan pemberian tetesan oksitosin terutama pada janin mati perlu dilakukan pemeriksaan proses pembekuan darah.
0 comments:
Posting Komentar