Di balik kenikmatan sesaat setelah konsumsi minuman beralkohol, tubuh akan mengalami serangkaian perubahan. Hal ini karena alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan langsung diserap dan menyebar melewati organ-organ tubuh melalui aliran darah, dan sisanya masuk ke saluran pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, sampai ke usus untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Jantung akan memompa darah bercampur alkohol ini ke seluruh bagian tubuh, sampai ke otak. Baru terakhir, hati (liver) akan membakar atau menghancurkan alkohol dibantu dengan enzim khusus untuk dikeluarkan melalui air seni dan keringat.
Efek toksik alkohol berbeda pada setiap orang. Hal ini bisa tergantung pada jenis kelamin (efek pada perempuan cenderung lebih besar), berat badan, dan jumlah keseluruhan yang di konsumsi. Efek minum alkohol berdasarkan kadar alkohol dalam darah:
• 0,01-0,05% -> efek depresan dari alkohol mulai bekerja. Si peminum akan mengalami sensasi positif, seperti perasaan rileks dan kegembiraan (euforia). Tetapi peminum alkohol masih terlihat normal-normal saja.
• 0,06-0,10% -> syaraf-syaraf motorik mulai terpengaruh. Mulai terlihat perbedaan dalam berjalan, pergerakan tangan dan berbicara. Peminum juga terlihat gembira, banyak bicara, dan kewaspadaan berkurang. Di beberapa negara, kadar “mabuk” didefinisikan sebagai kadar alkohol yang mencapai 0,08-0,10% di dalam darah.
• 0,11-0,20% -> syaraf motorik seseorang sudah mulai lumpuh, keadaan emosi orang tersebut mulai terganggu, terjadi penurunan ingatan dan pemahaman, berkurangnya respon dan tanggapan, serta koordinasi otot terganggu.
• 0,21-0,40% -> pada fase ini keseimbangan don kesadaran lemah, clan bisa ter jadi kolaps atau peminum pingsan. Peminum tidak mampu berdiri atau berjalan, muntah-muntah, kehilangan kesadaran, dan sulit bereaksi terhadap rangsangan dari luar.
• 0,4 sampai 0,5% -> si peminum akan berada dalam keadaan pingsan, kehilangan refleks, bahkan koma. Beberapa bagian di otak yang mengatur detakan jantung dan pernafasan akan sangat terganggu sehingga dapat menimbulkan kematian!!!
Kalau kamu mengkonsumsi alkohol berlebihan, kemungkinan kamu bakal mengalami efek-efek pada tubuh setelah efek alkohol yang “menyenangkan” berakhir, seperti:
• Hangover.
Rasa nyeri yang biasanya menyerang setelah kamu meminum alkohol berlebihan. Gejala hangover umumnya muncul sekitar 4 sampai 6 jam setelah meminum alkohol dan hilang sekitar 48 sampai 72 jam setelah meminum minuman yang terakhir. Gejala-gejala yang berhubungan dengan hangover adalah sakit kepala, kelelahan, sakit perut, sifat lekas marah, penilaian lemah, dan sensitif terhadap cahaya.
• Jackpot (muntah).
lni terjadi akibat kadar asam lambung berlebih di dalam perut yang dipicu oleh alkohol. Lewat muntah, alkohol dan racun yang ada di dalam perut akan berkurang dan dikeluarkan. Tapi terlalu banyak muntah juga dapat menyebabkan lambung teriritasi oleh asam sehingga timbul nyeri di perut.
• Sakit kepala.
Alkohol menyebabkan terjadinya dehidrasi atau hilangnya cairan tubuh, sehingga tubuh mencoba mengganti air yang hilang dengan mengambil air termasuk dari otak. Akibatnya volume otak menjadi menciut dan menyebabkan rasa sakit kepala.
• Sering berkemih.
Dehidrasi setelah minum alkohol salah satunya terjadi karena peminum menjadi lebih sering berkemih atau buang air kecil. Dengan minum alkohol maka tubuh akan membuang cairan tubuh empat kali lebih banyak dibanding kondisi normal. Selain itu, akibat dehidrasi mulut dan tenggorokan pun terasa kering.
Efek alkohol bagi tubuh tidak hanya terjadi dalam jangka pendek. Mengonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang sangat merugikan kesehatan kita. Bahkan mengonsumsi sedikit-sedikit hanya untuk memperlancar pergaulan pun dapat terkena efek buruknya. Antara lain adalah:
• Gangguan otak.
Otak dan sistem saraf pusat merupakan bagian yang terkena dampak kerusakan pertama akibat konsumsi alkohol berlebihan. Timbulnya kerusakan ini ditandai dengan gejala-gejala seperti sulit berkonsentrasi, berkurangnya daya ingat, serta mempercepat kepikunan. Suatu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Amerika Archives of Neurology menyatakan bahwa konsumsi alkohol dapat memperkecil volume otak manusia. Semakin banyak alkohol yang diminum maka semakin kecil volume otaknya. Alkohol juga memicu penyempitan pembuluh darah di otak sehingga meningkatkan risiko stroke.
• Penyakit jantung.
Penggunaan alkohol berlebih dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada gangguan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gagal jantung. Minum sedikit pun dapat rnenyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur.
• Gangguan pencernaan.
Alkohol dapat mengganggu saluran pencernaan yang dilaluinya dengan merusak sel-sel pada sistem pencernaan sehingga penyerapan dan penghancuran nutrisi terganggu. Sebagian kanker kerongkongan, kanker laring, dan kanker mulut berkaitan dengan alkohol.
• Merusak hati.
Organ yang bekerja paling keras untuk mengeluarkan racun alkohol di dalam tubuh dilakukan oleh hati. Karena kerja yang terlalu berat, maka hati bisa mengalami gangguan seperti penumpukan lemak di hati serta penyakit sirosis hati. Sirosis hati merupakan jaringan parut atau bekas luka yang menggantikan sel-sel hati yang sehat sehingga kerja dan fungsi hati terganggu.
• Gangguan pada ginjal.
Dalam keadaan normal, ginjal berfungsi mengatur keseimbangan air, asam basa, dan beberapa hormon dan mineral tubuh. Konsumsi minuman beralkohol dapat mempengaruhi fungsi keseimbangan di ginjal dan merusak organ ini.
• Kanker.
Alkohol dapat meningkatkan risiko kanker di beberapa bagian tubuh tertentu, melalui berbagai mekanisme. Salah satunya, alkohol mengaktifkan enzim-enzim tertentu yang mampu memproduksi senyawa penyebab kanker. Selain di saluran pencernaan, kanker juga dapat terjadi pada hati, paru, dan tenggorokan.
• Gangguan reproduksi.
Alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormon yang membawa pada gangguan siklus menstruasi dan ketidaksuburan. Penting sekali diingat. bahwa konsumsi alkohol pada kehamilan sangatlah berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya keguguran, atau bisa juga terjadi sindrom alkohol pada bayi yang dilahirkan seperti pertumbuhan yang lamban, kecacatan, gangguan pada organ bayi atau bahkan kematian dalam kandungan.
Orang yang mabuk cenderung kehilangan akal sehat dan kendali atas dirinya sendiri. Dengan menurunnya kendali maka mereka pun kehilangan kesadaran dan tanggung jawab atas setiap tindakannya. Kalau kita perhatikan acara kriminalitas di televisi, banyak sekali kasus-kasus kekerasan yang terjadi akibat pelakunya telah menenggak minuman keras, seperti perkelahian, pembunuhan, dan pemerkosaan. Kecelakaan yang tidak disengaja pun bisa terjadi seperti kecelakaan kendaraan akibat menyetir ketika sedang mabuk. Banyak juga keputusan yang dibuat saat sedang mabuk dapat merugikan diri sendiri, seperti misalnya melakukan hubungan seks bebas dan mengonsumsi narkoba.
Mirip seperti rokok, alkohol pun dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan. Tentu kamu pernah mendengar istilah alkoholik yang ditujukan bagi pecandu alkohol. Kalau sudah kecanduan begini, maka pikiran, perasaan, dan keinginan dari pecandu selalu terikat pada alkohol yang tentunya akan sangat merugikan kesehatan dan kehidupannya. Bila selama ini kamu sering minum minuman beralkohol atau bahkan kecanduan, mulailah untuk berhenti mengonsumsinya, lebih cepat lebih balk. Perlu diingat bahwa tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diteguk tanpa menimbulkan kerusakan dalam tubuh. “Minum-minum” sesekali sebagai tuntutan pergaulan pun tetap akan berimbas pada kesehatan dirimu.
0 comments:
Posting Komentar