BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bab III Pasal 3 : 66).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan secara menyeluruh, terarah dan berkesinambungan (Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bab V Pasal 20 : 66).
Ibu anemia dengan perdarahan post partum masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting di negara yang sedang berkembang. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perdarahan antara lain faktor ibu (penyakit, usia, paritas, keadaan sosial, serta ekonomi) dan faktor janin (kemajuan persalinan/His jelek).
Anemia pada kehamilan adalah jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi yang merupakan jenis anemia yang paling umum dan sebenarnya dapat diatasi dengan pengobatan yang relatif mudah dan murah. Anemia pada kehamilan mencerminkan rendahnya nilai kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut juga potensial danger to mother child, artinya potensial membahayakan ibu dan anak (Manuaba, 1998).
Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir termasuk perdarahan karena retensio placenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih 500 – 600 cc dalam 24 jam setelah anak dan placenta lahir (www.google.perdarahan).
Kematian akibat perdarahan sering terjadi karena sejumlah komplikasi obstetrik yang merupakan predisposisi terjadinya perdarahan hebat dan selanjutnya kematian bila tidak tersedia penanganan secara ahli termasuk terapi pergantian darah yang tepat.
Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan mencapai 40% – 60%, infeksi 20% – 30%, eklampsi sekitar 20% – 30%, sedangkan penyebab kematian ibu tidak langsung ada 5,6 % yaitu penyakit ibu yang akan bertambah buruk dengan terjadinya kehamilan, seperti penyakit jantung, ginjal atau penyakit kronis lainnya serta anemia zat besi pada ibu hamil (Departemen Kesehatan RI, 2001).
Di Kabupaten …………… jumlah kematian ibu tahun 2006 sebanyak 28 ibu meninggal saat persalinan dengan penyebab utamanya yang terbanyak karena perdarahan sebesar 35,71 % sedangkan jumlah kematian ibu pada tahun 2009 di Kabupaten …………… sebanyak 40 ibu meninggal yang terdiri dari : 37,5% (17 orang), ibu bersalin karena perdarahan 58,8% (10 orang), eklampsi 17,6% (3 orang), Pre Eklampsi, kehamilan ektopik, atonia uteri, retensio plasenta 23,5% (4 orang), dan 42,5 % (15 orang) ibu nifas karena perdarahan 17,6% (3 orang), eklampsi 11,7% (2 orang), infeksi 23,5% (4 orang), lain-lain 35,2 % (6 orang) karena Pre Eklampsi, HPP (Hemoragi Post Partum), atonia uteri, retensio plasenta, serta 20% (8 orang) ibu hamil karena eklampsi 12,5% (1 orang), lain-lain 87,5% (7 orang) karena hipertensi, anemia, infeksi, dan abortus.
Pada tahun 2009 di RSUD …….. jumlah ibu yang mengalami perdarahan sebanyak 392 orang diantaranya 36,48% (143 orang) karena anemia, 44,89% (176 orang) karena hipertensi ,19,39% (73 orang) dan lain-lain. Angka ini merupakan indikator yang peka terhadap ketersediaan pemanfaatan dan kualitas terbaik untuk menilai pembangunan ekonomi masyarakat yang menyeluruh.
Perdarahan pada ibu dapat terjadi pada masa kehamilan hingga setelah proses persalinan. Penyebab perdarahan yang paling penting adalah perdarahan post partum, perdarahan ante partum, abortus dan kehamilan ektopik.
Dengan memperhatikan kejadian di atas maka Penulis ingin mengadakan penelitian tentang Hubungan Anemia dan Faktor Lain dengan Terjadinya Kejadian Perdarahan Post Partum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) …….. Tahun 2009.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah “Belum diketahuinya hubungan anemia dan faktor lain dengan terjadinya perdarahan post partum di RSUD …….. Tahun 2009”.
Sehingga pernyataan penelitiannya adalah “Apa hubungan anemia dan faktor lain dengan terjadinya perdarahan post partum di RSUD …….. Tahun 2009”.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan anemia dan faktor lain yang menyebabkan terjadinya perdarahan post partum di RSUD …….. tahun 2009.
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi anemia, hipertensi dan perdarahan post partum di RSUD …….. tahun 2009.
2. Diketahuinya hubungan anemia dengan perdarahan post partum di RSUD …….. tahun 2009.
3. Diketahuinya hubungan hipertensi dengan perdarahan post partum di RSUD …….. tahun 2009.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada masalah terjadinya perdarahan post partum yang meliputi faktor anemia dan hipertensi.
Manfaat Penelitian
Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat memberikan informasi secara objektif tentang hubungan anemia dengan terjadinya perdarahan post partum sehingga menjadi pedoman dalam memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil, memberikan pendidikan kesehatan untuk pencegahan perdarahan post partum dalam menurunkan angka kematian ibu.
Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dokumentasi pada perpustakaan Program Studi Kebidanan Yayasan Imam Bonjol (YPIB) serta dapat dikembangkan lebih luas dalam penelitian selanjutnya.
Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Peneliti terutama untuk menambah wawasan dalam hal mengetahui sebab-sebab terjadi kasus perdarahan post partum yang berkenaan dengan anemia ibu, serta menjadi suatu kesempatan yang berharga bagi Peneliti untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa kuliah.
0 comments:
Posting Komentar