Infolinks In Text Ads

Konsumsi oligosakarida

Konsumsi oligosakarida yang berlebih dapat menyebabkan timbulnya gejala flatulensi, yaitu suatu keadaan menumpuknya gas-gas dalam lambung. Secara alami, oligosakarida banyak terdapat dalam biji-bijian (serealia) dan kacang-kacangan.
Oligosakarida terdiri dari verbaskosa, stakiosa, dan rafinosa.

Oligosakarida dari famili rafinosa, tidak dapat dicerna karena mukosa usus mamalia tidak mempunyai enzim pencernanya, yaitu oleh oligosakarida alfa-galaktosidase, sehingga oligo sakarida tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh. Bakteri-bakteri yang
terdapat dalam saluran pencernaan (terutama pada bagian usus halus) akan memfermentasi rafinosa menghasilkan berbagai macam gas, seperti karbondioksida, hidrogen, dan sejumlah kecil metan. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan flatulensi.

Meskipun tidak toksik, flatulensi dapat berakibat serius. Peningkatan tekanan gas dalam rektum dapat menyebabkan tanda-tanda patologis, seperti sakit kepala, pusing, penurunan daya konsentrasi, sedikit perubahan mental, dan sedikit odema. Flatulensi juga dapat berakibat pada timbulnya dipepsi dan konstipasi usus serta diare.

Tindakan seperti perendaman kacang-kacangan dalam air, proses perkecambahan, atau fermentasi menjadi berbagai produk olahan, dapat mencegah timbulnya flatulensi yang disebabkan oleh oligosakarida. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar oligosakarida adalah dengan perlakuan enzim alfa-galaktosidase yang saat ini telah berhasil diisolasi dari mikroba.

0 comments:

Posting Komentar