Bayi tumbuh dan berkembang di dalam sistem yang kompleks dalam tubuh anda. Terdapat tiga bagian utama dari sistem ini, dan masing-masing tergantung satu sama lain untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai unit yang komplit. Rumah pertama dari bayi terdiri atas plasenta, tali pusat dan kantung ketuban. Secara bersamaan ketiganya memberikan makanan, kehangatan, dan perlindungan sementara bayi mengalami kematangan dan menyiapkan diri untuk hidup mandiri, di luar tubuh anda.
Plasenta
Plasenta adalah organ yang lunak, bulat atau oval yang tumbuh dengan bayi. Pada minggu ke-10, beratnya sekitar 12 gram; sampai saat bayi lahir, beratnya sekitar 700 gram.
Pada saat perlekatan awal kehamilan dalam rahim, plasenta tumbuh dan mengirimkan pembuluh darah ke dalam rahim. Pembuluh darah ini memindahkan makanan dan oksigen dari tubuh anda untuk digunakan oleh bayi. Produk sampah dari bayi masuk kembali ke dalam aliran darah melalui pembuluh ini untuk dibuang oleh tubuh anda.
Dulu kami percaya bahwa plasenta bertindak sebagai sawar (penghalang) dari semua zat-zat luar tubuh, tetapi kami mengetahui bahwa bukan itu masalahnya. Pada beberapa keadaan, plasenta tidak dapat menjaga bayi dari pemajanan terhadap zat-zat yang anda pajankan atau anda gunakan. Kami mengetahui bahwa alkohol, sebagian besar obat-obatan, substansi lainnya (seperti nikotin) dan banyak vitamin dan mineral menembus plasenta masuk ke dalam tubuh bayi. Inilah mengapa wanita yang sedang hamil diperingatkan untuk menghindari berbagai zat-zat selama kehamilan.
Plasenta penting artinya bagi kehamilan dan tetap akan penting sampai kelahiran bayi. Pada waktunya, ketika rahim mengecil setelah bayi lahir, plasenta akan terlepas dari rahim dan lahir dengan sendirinya.
Tali Pusat
Tali pusat adalah penghubung antara bayi dengan plasenta. Panjangnya sekitar 60 cm. Warna tali pusat adalah abu-abu atau putih, terpilin atau tidak mulur, dan mengandung dua buah arteri yang membawa darah bayi ke plasenta, tempat menyerap oksigen dan nutrien. Vena dalam tali pusat membawa darah dan nutrien kembali ke tubuh bayi.
Terkadang terbentuk lilitan (simpulan) pada tali pusat, tetapi tidak selalu. Dokter yakin simpulan tersebut terbentuk karena bayi lebih banyak bergerak pada tahap awal kehamilan. Terbentuk hansa pada tali pusat, dan ketika bayi bergerak melewati hansa tersebut, maka akan terbentuk simpul. Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk mencegah hal tersebut.
Anda mungkin pernah mendengar tentang menyimpan darah dari tali pusat bayi untuk digunakan di kemudian hari. Pengumpulan darah tali pusat merupakan teknologi yang tergolong masih baru yang tidak tersedia di semua tempat. Sejak tahun 1989, darah tali pusat digunakan untuk mengobati anemia bentuk tertentu (seperti anemia Fancini’s), sindrom Wiskott Aldrich, sindrom Hunter’s, leukimia bentuk tertentu, neuroblastoma dan kanker payudara. Bicarakan dengan dokter tentang pengumpulan darah tali pusat jika anda tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Kantung Ketuban
Kantung ketuban adalah kantung yang terdapat di dalam rahim yang mengandung bayi dan cairan ketuban yang mengelilinginya. Awal pada masa kehamilan, cairan amniotik berasal dari selaput ketuban yang menutupi plasenta dan tali pusat. Akhir pada kehamilan, cairan terutama terdiri atas urine janin dan cairan yang diekskresikan oleh paru janin.
Sejalan dengan kemajuan kehamilan, jumlah cairan ketuban yang dibentuk meningkat. Hal ini terus berlanjut sampai mendekati waktu kelahiran, pada waktu itu produksi air ketuban mulai turun.
Cairan ketuban menjaga kantung ketuban agar tidak kolaps dan memungkinkan bayi dapat bergerak dengan keluasa sehingga otot dan persendiannya dapat berkembang. Cairan ketuban mengatur suhu dan menjaga janin dari cedera. Air ketuban juga membantu kematangan paru-paru bayi karena cairan tersebut masuk dan keluar dari paru-paru janin ketika dada bayi bergerak naik dan turun.
Sampai minggu ke-21, sistem saluran pencernaan janin telah berkembang dengan baik sehingga memungkinkan janin menelan cairan. Janin menyerap banyak air yang terkandung di dalam cairan yang ditelan.
Dengan menelan cairan ketuban dapat mendorong perkembangan sistem pencernaan janin. Dengan menelan tersebut dapat mengkondisikan sistem pencernaan untuk berfungsi setelah dilahirkan. Sampai cukup bulan, bayi mungkin telah menelan cairan ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sebanyak 500 ml cairan ketuban dalam periode 24 jam.
Cairan ketuban merupakan bagian yang sangat penting dari kesejahteraan janin. Jika anda menjalani amniosentesis, cairan ketuban dikeluarkan dari rahim untuk dilakukan pemeriksaan. Jumlah cairan juga dapat menjadi indikasi kesehatan janin; ultrasonografi digunakan untuk mengevaluasi jumlah cairan yang terdapat di dalam kantung ketuban. Terlalu banyak cairan dapat menandakan malformasi medula spinalis atau sistem pencernaan. Terlalu sedikit dapat menandakan masalah kandung kemih atau masalah ginjal janin.
0 comments:
Posting Komentar