Infolinks In Text Ads

Makanan yang meningkatkan risiko DPM

Makanan yang meningkatkan risiko DPM
Oksigen larut delapan kali lebih cepat di dalam lemak daripada dalam air. Bila terpapar oksigen. lemak akan menjadi teroksidasi dan menghasilkan radikal babas. Namun oksigen ternyata lebih suka pada jenis lemak tertentu. terutama lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid). karena ikatan kimiawinya sangat longgar.

Minyak jagung, minyak bunga matahari, dan minyak kacang tanah termasuk lemak tak jenuh jamak. Minyak, minyak tersebut lebih cepat mengalami kerusakan jika didiamkan begitu saja di udara terbuka dan tidak ditempatkan dalam wadah tertutup rapat. Belum lagi jika minyak dimantaatkan untuk menggoreng dan terpapar suhu penggorengan yang panasnya bisa mencapai 200 ‘C.

Jika minyak goreng yang mengalami kerusakan ini dikonsumsi, radikal bebasnya akan membanjiri tubuh dan merambah hingga ke otak. Kondisi ini dapat mengacaukan komunikasi antar sel saraf dalam otak. sehingga menimbulkan perasaan tak menentu, seperti kegelisahan, kebosanan. muncul keinginan marah tanpa tahu penyebabnya. Akibat yang sama bisa muncul juga jika kita getol menyantap lemak trans dan kolesterol, seperti margarin, biskult, crackers, minyak samin, gajih, daging ayam berlemak, keripik kulit ayam.

Kadar homosistein darah yang tinggi juga dapat mengacaukan suasana hati dan kejernihan pikiran. Dengan mengamati hasil pemeriksaan kadar homosistein, dapat dideteksi apakah seseorang sedang depresi atau mengalami kemerosotan fungsi otak, yang meliputi penurunan daya ingat, konsentrasi, kemampuan berpikir. Lemak-lemak jahat khususnya sumber lemak trans seperti margarin dan hasil olahan menggunakan margarin, merupakan pencetus meningkatnya kadar homosistein.

Gula, permen, dan makanan-minuman manis akan memancing membanjirnya kadar gula darah. Hal ini bisa terjadi secara mendadak, karena gula dan produk olahannya (sepeni permen) mudah sekali diuraikan dan diserap tubuh. Namun kenaikan kadar gula darah secara mendadak ini menimbulkan “efek yo-yo”. yakni kenaikan seketika yang segera berganti dengan kemerosotan tiba-tiba pula. Hal ini mengganggu kerja zat kimiawi penghantar pesan dalam otak kita, yang akan menimbulkan kegelisahan. Karena itu, gula berlebihan serta makanan-minuman manis hendaknya dibatasi selama dan pasca melahirkan.

0 comments:

Posting Komentar