Infolinks In Text Ads

Memeriksa perineum untuk perdarahan aktif

Memeriksa perineum untuk perdarahan aktif

Evaluasi laserasi dan perdarahan aktif pada perineum dan vagina. Nilai perluasan laserasi perineum. Laserasi diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan.

Derajat satu

    mukosa vagina
    fourchette posterior
    kulit perineum

Penjahitan tidak diperlukan jika tidak ada perdarahan dan jika luka teraposisi secara ilmiah.

derajat dua

    mukosa vagina
    fourchette posterior
    kulit perineum
    otot perineum

jahit dengan menggunakan tekhnik-tekhnik tertentu

derajat tiga

    mukosa vagina
    fourchette posterior
    kulit perineum
    otot perineum
    otot spingter ani eksternal

segera lakukan rujukan

derajat empat

    mukosa vagina
    fourchette posterior
    kulit perineum
    otot perineum
    otot sfingter ani eksternal
    dinding rectum anterior

segera lakukan rujukan

Pencegahan infeksi

Setelah persalinan, dekontaminasi alas plastic, tempat tidur dan matras dengan larutan clorin 0,5% kemudian bilas dengan deterjen dan air bersih. Jika sudah bersih keringkan dengan kain bersih supaya ibu tidak berbaring di atas matras yang basah. Dekontaminasi linen yang digunakan selam persalinan dalam larutan clorin 0,5% dan kemudian cuci segera dengan air dan deterjen.

Pemantauan Keadaan Umum

Selama dua jam pertama pasca persalinan :

v  pantau tekanan darah,nadi,tinggi fundus,kandung kemih dan perdarahan yang terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak normal, lakukan observasi dan penilaian lebih sering.

v  Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setia 30 menit dalam jam kedua kala empat. Jika ada penemuan yang abnormal, tingkatkan frekuensi observasi dan penilaian

v  Pantau temperature tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan. Jika temperature meningkat pantau lebih sering

v  Nilai perdarahan. Periksa perineum an vagina setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua pada kala empat

v  Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus,juga bagaimana melakukan pemijatan (rangsangan taktil) jika uterus menjadi lembek

v  Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan Bantu ibu untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering,atur posisi ibu agar nyaman. Jaga agar kepala dan tubuh bayi terselimuti dengan baik,berikan bayi kepada ibu dan anjurkan untuk dipeluk dan diberi ASI

Jangan anjurkan penggunaan kain pembebat perut selama dua jam pertama pascapersalinan atau hingga ibu sudah stabil. Kain pembebat perut menyulitkan penolong untuk menilai kondisi uterus ibu secara memadai

Jika kandung kemih penuh, Bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya dan anjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya setiap kali diperlukan. Ingatkan ibu bahwa keinginan untuk berkemih mungkin berbeda setelah ia melahirkan bayinya. Jika ibu tidak dapat berkemih, Bantu ibu dengan cara menyiramkan air bersih dan hangat ke perineumnya. Berikan privasi atau masukkan jari-jari ibu ke dalam air hangat untuk merangsang keinginan berkemih secara spontan. Jika setelah tindakan-tindakan ini ibu tetap tidak dapat berkemih secara spontan,mungkin diperlukan tindakan kateterisasi. Jika kandung kemih penuh atau dapat dipalpasi,gunakan tehnik aseptic pada saat memasukkan kateter nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan kandung kemih. Setelah mengosongkan kandung kemih, lakukan pemijatan untuk merangsang uterus berkontraksi dengan baik

Sebelum meninggalkan ibu, pastikan bahwa ibu bisa berkemih sendiri dan ibu serta keluarganya mengetahui bagaimana cara menilai tonus dan perdarahan uterus. Ajarkan pada mereka bagaimana mencari pertolongan jika ada tanda-tanda bahaya seperti :

\     Demam

\     Perdarahan aktif

\     Bekuan darah yang banyak

\     Bau busuk dari vagina

\     Pusing

\     Lemas luar biasa

\     Penyulit dalam menyusui

\     Nyeri perut atau abdomen yang lebih dari keram uterus biasa

0 comments:

Posting Komentar