PLASENTA PREVIA
Gejala umum
a. Perdarahan tanpa rasa sakit.
b. Terjadi pada saat pembentukan SBR, sehingga terdapat pergeseran atau dinding rahim dengan plasenta yang menimbulkan perdarahan.
c. Bentuk perdarahan:
• Sedikit tanpa menimbulkan gejala klinis.
• Banyak disertai gejala klinik ibu dan janin.
d. Gejala klinik ibu:
• Tergantung KU dan jumlah darah hilang, yang bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
• Terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk:
• Nadi meningkat dan tekanan darah turun.
• Anemia disertai bagian ujung dingin.
• Perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian.
e. Gejala klinik janin:
• Bagian terendah belum masuk PAP atau terdapat kelainan letak.
• Perdarahan mengganggu sirkulasi retroplasenter, menimbulkan asfiksia intrauterin sampai kematian janin.
• Hbs sekitar 5 gr% dapat menimbulkan kematian janin serta ibunya.
Dasar diagnosis
a. Terdapat perdarahan tanpa rasa sakit.
b. Keadaan umum setelah perdarahan tergantune dari:
• Keadaan umum sebelumnya.
• Jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan.
• Menimbulkan gejala klinik pada ibu dan janin.
c. Perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah.
d. Terdapat kelainan letak atau bagian terendah belum masuk PAP.
e. Pemeriksaan tambahan:
• Double set up di meja operasi, dapat menentukan klasifikasi plasenta previa dengan memasukkan jari ke osteum uteri internum atau meraba fornik.
• Melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi.
Sebab-sebab terjadinya
a. Gangguan kesuburan endometrium sehingga perlu perluasan implantasi:
• Multiparitas dengan jarak hamil pendek.
• Beberapa kali menjalani seksio sesarea.
• Bekas dilatasi dan kuretase.
• IN dengan gizi rendah.
• Usia hamil pertama di atas 35 tahun.
b. Pelebaran implantasi plasenta:
• Kehamilan ganda, memerlukan perluasan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang subur.
Komplikasi
a. Komplikasi Ibu.
• Perdarahan tambahan saat operasi menembus plasenta dengan insersio di depan.
• Infeksi karena anemia.
• Robekan implantasi plasenta di bagian helakang SBR: dangerous plasenta previa.
• Terjadi ruptura uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui.
b. Komplikasi janin.
• Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
• Mudah infeksi karena anemia disertai daya tahan rendah.
• Asfiksia intrauterin sampai dengan kematian.
SOLUSIO PLASENTA
Sebab-sebab terjadinya
a. Trauma langsung abdomen.
b. Hipertensi ibu hamil.
c. Umbilikus pendek atau lilitan tali pusat.
d. Tekanan pada vena cava inferior.
e. Pada pre-eklampsia—eklampsia.
f. Saat melakukan versi luar.
g. Saat memecahkan ketuban:
• Hamil biasa.
• Pada hidramnion.
• Setelah persalinan anak pertama hamil ganda.
Gejala klinik
a. Perdarahan yang disertai rasa sakit.
b. Tergantung jumlah darah retroplasenter:
• Menimbulkan gangguan kardiovaskuler ibu.
• Ketegangan perut ringan sampai berat.
• Gangguan janin asfiksia ringan sampai IUFD.
c. Gangguan pembekuan darah.
d. Gangguan alat vital, seperti: jantung, ginjal, dan lever.
0 comments:
Posting Komentar