Infolinks In Text Ads

Pergerakan Leher Atau Leher Miring

Pergerakan Leher
Periksa adanya kemiringan leher, baik yang dikategorikan sebagai leher yang miring atau tortikolis. Pada tortikolis (leher miring), oksiput anak miring ke satu sisi sedangkan dagunya miring ke sisi yang lain. Anak tidak dapat memalingkan leher ke sisi yang berlawanan. Pada bayi baru lahir masalah ini sering disebabkan oleh cedera pada muskulus sternomastoideus, dengan perdarahan ke dalam serat otot ketika otot meregang saat kelahiran. Terdapat beberapa penyebab lain yang mungkin pada tortikolis yaitu penyakit vertebra servikal, refluks gastroesofagus, adenitis servikal, abses retrofaring dan tumor otak fossa posterior.

Periksa jangkauan pergerakan leher. Suruh anak melihat ke bawah sampai dagunya menyentuh dada (untuk memeriksa vertebra servikalis inferior), melihat ke atas (sendi atlantoaksial), menoleh ke kanan dan ke kiri (sendi atlantoaksial), dan memiringkan kepala hingga telinga meyentuh bahu (vertebra servikal bagian bawah). Pada setiap anak yang sakit, selalu periksa adanya kaku kuduk yang kemungkinan menandakan meningitis.

Palpasi kelenjar tiroid, evaluasi kedua lobus untuk memeriksa adanya pembengkakan, simetri, konsistensi dan karakteristik permukaan (misal, licin versus nodular). Pada auskultasi dapat terdengar bising, seperti yang dapat didengar pada tirotoksikosis.

Periksa adanya pembengkakan atau efek lain pada leher termasuk kista dermoid, kista brankial, dan kista duktus tiroglosus. Kista duktus tiroglossus berasal dari sisi duktus tiroglosus pada masa embrio. Duktus ini biasanya berada pada garis tengah di daerah antara lidah dan tulang hyoid. Duktus ini akan bergerak ke atas jika pasien mengeluarkan lidah atau menelan.

PETUNJUK Kelenjer limfe relatif lebih menonjol pada anak daripada orang dewasa. Kelenjar limfe servikal yang kasar (demikian juga dengan kelenjer limfe aksila dan femoral) yang berdiameter hingga 1 cm merupakan hal yang normal pada anak hingga usia 10 tahun. Untuk menyingkirkan kemungkinan kaku kuduk leher pada anak kecil, doronglah agar anak melihat ke atas dan ke bawah dengan cara menghidupkan cahaya terang atau menggoyangkan benda yang berisik, seperti kunci. Anak yang berusia kurang dari 2 tahun dengan meningitis tidak selalu memperlihatkan adanya kaku kuduk.

0 comments:

Posting Komentar