Infolinks In Text Ads

Tumbuhan utama penyusun hutan tropik basah menurut N. Polunin

Tumbuhan utama penyusun hutan tropik basah menurut N. Polunin (dalam Djamari, dkk) terdapat enam kelompok, yaitn sebagai berikut.

a) Pohon-Pohon Hutan
Pohon-pohon hutan memiliki tajuk yang membentuk atap (canopy) terdiri atas empat tingkatan lapisan, yaitu (pohon tertinggi) lapisan A, umumnya bejauhan dan menjulang di atas atap (canopy) hutan. Lapisan B merupakan tingkatan kedua, tingginya 15 — 30 meter, tajuknya bersambung satu sama lain rnembentuk atap. Lapisan C merupakan pohon-pohon yang lebih kecil, tingginya sekitar 5-15 meter dan lapisan D yang didominasi terna.

Terna merupakan bagian hutan yang tidak terlalu lebat dan cukup cahaya. Jenis tumbuhannya terdiri atas semak-semak berkayu dan tingginya mencapai 2 meter. Selain tumbuhan kayu yang pendek, pada semak-semak tersebut ada juga tumbuhan lain, seperti pisang, tepus, atau jahe dengan ketinggian mencapai 5 meter. Pada hutan yang lebat, terna tersebut kurang berkembang karena kurang terkena sinar matahari. Pada lapisan di atas lantai hutan terdapat lapisan E yang terdiri atas terna lumut, paku- pakuan, dan rumput-rumputan.

b) Tumbuhan Pemanjat
Tumbuban pemanjat disebut dengan liana yang membelit dan memanjat pohon lain. Juluran panjatannya mencapai 200 meter. Jenis liana yang paling menyolok adalah rotan.

c) Epifit
Tumbuhan ini melekat pada batang, cabang, dan daun-daun pohon. Epifit dapat dibedakan sebagai berikut.
(1) Epifit yang bersifat ekstrem xerofit, hidup pada bagian ujung cabang dan ranting pohon yang basar (inangnya), contohnya jenis tanaman kaktus.

(2) Epifit matahari biasanya bersifat xeromofik, terutama terdapat di bagian tengah tajuk inangnya dan sepanjang dahan-dahannya.

(3) Epifit naungan, ditemukan pada batang dan dahan pohon dari lapisan C atau pada liana yang besar, terlindung di tempat teduh, terdiri atas tumbuhan paku-pakuan, lumut, dan alga.

d) Pohon Pencekik
Tumbuhan ini pada awalnya termasuk epifit. Setelah baser, akarnya menjulur ke tanah. Akar-akar yang terhujam bercabang-cabang, rnencekik pohon inangnya, pada akhirnya inangnya mati. Sementara pohon pencekik itu tumbuh dengan megah, contohnya beringin hutan.

e) Saprofit
Tumbuhan ini mendapat zat hara dari bahan organik yang mati. Tumbuhan ini bersama parasit-parasit menjadi komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan tropik basah. Misalnya, cendawan atau jamur dan bakteri yang membantu terjadinya penguraian organik Tumbuhan ini terutama terdapat di lantai hutan, tempat tertimbunnya serasah.

f) Parasit
Parasit terdiri atas parasit penuh yang tumbuh diatas akar liana dan setengah parasit yang tumbuh seperti epifit di atas pohon. Parasit setengah penuh, contohnya benalu, akarnya mengisap zat makanan dari inangnya. Selain mengisap makanan dari inangnya, benalu jugs melakukan proses fotosintesis. Adapun parasit penuh, contohnya Rafflesia arnoldi, tumbuh pada akar tidak berdaun atau berbatang, tanpa klorofil, dan bunganya langsung tumbuh dari akar inangnya. Rafflesia arnoldi bunga terbesar berdiameter sekitar 1 meter hanya terdapat di hutan tropik Sumatra sebagai kekayaan flora di Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar