Para ahli menegaskan, jangan menunda pengobatan kedua penyakit ini. Khusus untuk asam urat, jika kadarnya dibiarkan di atas 7 mg%, kristal monosodium urat yang menumpuk dalam ginjal bisa mengakibatkan batu ginjal. Bahkan, bisa merusak jaringan ginjal yang bisa berujung pada terjadinya gagal ginjal. Tidak itu saja, disinyalir asam urat memicu timbulnya tekanan darah tinggi, jantung koroner, dan diabetes.
Di pasaran, beredar obat untuk rematik dan asam urat. Namun, obat tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Selelah beberapa saat, rasa nyeri atau sakit timbul kembali. Obat yang dapat mengurangi kadar asam urat yang berlebihan dalam darah juga belum ada. Yang tersedia adalah obat untuk menekan produksi asam urat. Pastinya obat tersebut tidak sepenuhnya aman. Diketahui konsumsi pain killer yang berkepanjangan bisa mengakibatkan kerusakan lambung dan ketergantungan obat.
Melihat faktor pemicu rematik dan asam urat, sebenarnya dapat dilakukan dengan mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya. Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman.
1.Olahraga ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh. Namun, ingat! Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan latihan inti. Hal ini untuk menghindari kejadian rematik yang lebih parah
.
2.Diet
Khusus untuk asam urat, diet merupakan bagian yang sangat penting untuk mengatasinya. Yang perlu diingat, turunkan kadar asam urat secara perlahan. Diet yang terlalu ketat malah membuat timbulnya serangan akut berikutnya. Berikut ini syarat diet untuk penderita asam urat.
a.Batasi asupan makanan tinggi purin
Penderita yang sudah mengalami pembengkakan sendi seharusnya tidak mengonsumsi makanan yang berpurin. Namun, menghindari makanan sumber protein hampir tidak mungkin dilakukan. Yang bisa dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg/hari.
b.Cukup kalori
Sesuaikan kebutuhan kalori dengan berat badan dan tinggi badan. Bagi penderita yang mengalami kelebihan berat badan, kurangi asupan kalori. Namun, perlu diingat bahwa asupan kalori yang terlalu sedikit juga meningkatkan kadar asam urat. Hal ini disebabkan produksi keton bodies yang mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
c.Tinggi karbohidrat
Konsumsi karbohidrat kompleks, seperti ubi, singkong, nasi, dan roti untuk meningkatkan pengeluaran asam urat. Konsumsi karbohidrat ini tidak kurang 100 gram per hari. Namun, hindari konsumsi karbohidrat sederhana, seperti permen, gula, sirop, dan gulali. Karbohidrat jenis ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
d.Rendah protein
Makanan sumber protein dapat meningkatkan kadar asam ura,' dalam darah. Terutama pada protein hewani, kadar purin yang dikandungnya tinggi. Oleh karena itu, asupan yang dianjurkan bagi penderita asam urat adalah 50-70 gra m/ha ri.
e.Rendah lemak
Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Oleh karena itu, hindari makanan yangdigor4eng, bersantan, serta margarin dan mentega. Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 15% dari total asupan kalori/hari.
f.Tinggi cairan
Cairan dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Cairan yang dikonsumsi bisa berasal dari air putih dan buah-buahan. Konsumsi buah-buahan segar yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, blewah, belimbing manis, dan mentimun. Hindari avokad dan durian karena berlemak tinggi serta nanas karena kadar alkoholnya tinggi. Disarankan minum air putih minimal 10 gelas setiap hari. Untuk mengukur cukup-tidaknya konsumsi air, Anda bisa mengetes sendiri. Ketika bangun tidur, biasanya warna urin pertama lebih tua dan kurang bening. Selelah itu, warna urin seharusnya bening.
g. Tanpa alkohol
Alkohol mengandung purin tinggi dan sekaligus menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
3.Terapi jus
Menurut E. Prihatmo P. (2011) seperti yang telah diketahui, buah dan sayur kaya zat gizi. Kandungan vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat makanan melimpah di kedua bahan makanan tersebut. Ternyata, kandungan buah dan sayur tersebut berkhasiat untuk kesehatan. Penelitian telah membuktikan kemujaraban buah dan sayur mengatasi ragam penyakit, dari ringan sampai berat.
Satu cara membuat khasiat buah dan sayur optimal sebagai terapi adalah dengan dijus. Terapi ini merupakan penyembuhan penyakit dengan memanfaatkan sari buah dan sayur. Caranya, bisa dengan diparut, serta diperas dan dilumatkan dengan tangan atau mesin (blender dan juicer). Terapi ini begitu mudah dipraktekkan karena jus bukanlah makanan asing di dalam keseharian kita. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini tidak bersifat tunggal. Artinya, lakukan terapi ini bersamaan dengan cara penyembuhan lain, yaitu olahraga, diet, dan herbal. Yang penting juga, tetap kontrol kesehatan dan konsultasikan terapi ke dokter.
4.Terapi herbal
Terapi herbal dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan obat yang diramu. Terapi ini sudah lama dikenal dan dipraktekkan sejak berabad-abad lalu. Sudah banyak bukti empiris yang menunjukkan kemampuan herbal mengatasi hampir semua penyakit. Beragam jenis tanaman obat juga sudah diteliti secara laboratorium untuk mengetahui kandungan zat dan efeknya.
Di antara ragam khasiat ramuan herbal, salah satunya adalah mengatasi rematik dan asam urat. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung efek farmakologis yang membantu mengatasi derita rematik dan asam urat.
0 comments:
Posting Komentar