Infolinks In Text Ads

Keuntungan dan kerugian antiseptik

Keuntungan dan kerugian antiseptik, sebagai berikut :

a. Alkohol
Etil dan isopropil alkohol 60-90% merupakan antiseptik yang baik dan mudah diperoleh serta murah. Sangat efektif dalam mengurangi mikroorganisme di kulit. Juga efektif terhadap virus hepatitis dan HIV, jangan dipakai untuk selaput lendir (misalnya di vagina), karena alkohol mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir dan kemudian merangsang pertumbuhan mikroorganisme.
Menurut Larson (1995) alkohol merupakan salah satu antiseptik paling aman. Etil atau isopropil alkohol 60-70% efektif dan pengeringan kulit kurang pada konsentrasi lebih tinggi, lebih murah dari yang konsentrasi lebih tinggi. Karena pengeringan pada kulit kurang, etil alkohol lebih sering digunakan pada kulit.

1. Keuntungan :
Cepat membunuh jamur dan bakteri termasuk mikrobakteri; isopropil alkohol membunuh sebagian besar virus, termasuk HBV dan HIV; etil alkohol membunuh semua jenis virus.
Walaupun alkohol tidak mempunyai efek membunuh yang persisten, pengurangan cepat mikroorganisme di kulit, melindungi organisme tumbuh kembali bahkan di bawah sarung tangan selama beberapa jam.
Relatif murah dan tersedia di mana-mana.

2. Kerugian :
Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk mencegah pengeringan kulit.
Mudah pengeringan kulit.
Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.
Mudah terbakar sehingga perlu disimpan di tempat dingin atau berventilasi baik.
Merusak karet atau lateks.
Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih. (Syaifudin, 2005)

b. Klorheksidin Glukonat (CHG)
Klorheksidin glukonat adalah antiseptik yang sangat baik. Ia tetap aktif terhadap mikroorganisme di kulit beberapa jam sesudah pemberian dan aman bahkan untuk bayi dan anak. Karena klorheksidin glukonat diinaktivasi oleh sabun, aktivitas residualnya bergantung pada konsentrasinya. Konsentrasi 2-4% merupakan yang dianjurkan. Formulasi baru 2% dalam air dan 1% klorheksidin tanpa air, dicampur alkohol juga efektif.

1. Keuntungan :
Antimikrobial spektrum luas.
Secara kimiawi aktif paling sedikit 6 jam.
Perlindungan kimiawi (jumlah mikroorganisme terhalang) meningkat dengan penggunaan ulang.
Pengaruh material organik minimal.
Tersedia produk komersial, yang umum adalah dicampur dengan deterjen dan alkohol.

2. Kerugian :
Mahal dan tidak selalu tersedia.
Efek dikurangi atau dinetrelisasi oleh sabun, air ledeng, dan beberapa krim tangan.
Tidak efektif terhadap basil TBC, baik dan efektif melawan jamur.
Tidak dapat dipakai pada pH > 8 karena mengalami dekomposisi.
Hindari kontak dengan mata, karena dapat mengakibatkan konjungtivitas. (Syaifudin, 2005)

c. Larutan Yodium dan Iodofor
Larutan yodium 3% sangat efektif dan tersedia dalam bentuk cair (lugol) dan tinktur (yodium dalam alkohol 70%). Iodofor 7,5-10% adalah larutan yodium dicampur dengan polivinil pirolidon (providon) yang mengeluarkan yodium jumlah kecil. PVI adalah iodofor yang umum dan tersedia di mana-mana.
Sejumlah yodium “bebas” menunjukkan tingkat aktivitas anti mikrobial iodofor (misalnya 10% povidon iodin berisi 1% iodin, menghasilkan konsentrasil “bebas” iodin dari 1 ppm (0,0001%) (Anderson, 1989). Iodofor mempunyai aktivitas spektrum yang luas. Ia membunuh bakteria vagetatif, virus mikrobakteria, dan jamur. Namun, ia memerlukan waktu 2 menit untuk mengeluarkan yodium bebas yang merupakan bahan kimiawi aktif. Sejak mengeluarkan yodium bebas, ia mempunyai efek membunuh yang cepat. Akhirnya, iodofor umumnya nontaksik dan non-iritaif pada kulit dan selaput lendir, kecuali jika pasiennya alergi terhadap yodium.
1. Keuntungan
Efek antimokrobial spektrum luas.
Preparat yodium cair murah, efektif, dan tersedia di mana-mana.
Tidak mengiritasi kulit atau selaput lendir, dan ideal untuk pembersihan vaginal.
Larutan 3% tidak menodai kulit.

2. Kerugian :
Efek antimikrobial lambat atau perlahan.
Iodofor mempunyai efek residual yang kecil.
Cepat diinaktivasi oleh material organik seperti darah atau dahak.
Yodium tinktur atau cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering (pakai alkohol).
Absorpsi yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan hiptiroidisma pada bayi baru lahir. Oleh karena itu batasi pemakaiannya (Newman 1989).
Reaksi alergi terhadap iodin dan iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat alergi. (Syaifudin, 2005)

d.Kloroheksilenol
Kloroheksilenol (para-kloro-metaksilenol atau PCMX) adalah devisi halogen dari silenol yang luas tersedia dalam konsentrasi 0,5-4%. Kloroheksilenol memecahkan mikroorganisme dengan memecah dinding sel. Hal ini merupakan penghapus kuman yang beraktivitas rendah (Fevero, 1985) dibandingkan dengan alkohol, yodium, iodofor dan kurang efektif dalam menurunkan flora kulit daripada CHG atau iodofor (Sheen dan Stiles, 1982). Karena ia menembus kulit, dapat beracun jika dioleskan pada beberapa bagian dari tubuh, dan tidak boleh digunakan pada bayi. Meskipun, produk komersil dengan kloroheksilenol dengan konsentrasi di atas 4% tidak boleh digunakan.

1. Keuntungan :
Aktivitas bersepektrum luas.
Hanya sedikit efeknya terhadap materi organik.
Efek residu tahan sampai beberapa jam.
Minimal efek oleh bahan organik.

2.Kerugian :
Diinaktivasi oleh sabun (surfaktan nonionik), penggunaan untuk persiapan kulit berkurang.
Tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir, karena dapat menyerap dengan cepat dan potensial meracuni. (Syaifudin, 2005)

e. Triklosan
Triklosan adalah subtansi tidak berwarna yang terdapat dalam sabun sebagai antimikrobial. Konsentrasi 0,2-2,0% mempunyai aktivitas antimikrobial sedang terhadap koki gram positif, mikobakteria dan jamur, tapi tidak terhadap baksil gram negatif, khususnya P aeruginosa (Larson 1995). Meskipun perhatian ditujukan pada resistensi terhadap bahan ini bisa berkembang lebih siap dari bahan antiseptik lain, resistensi pada flora kulit tidak ditemukan penelitian klinis sampai saat ini.

1. Keuntungan :
Aktivitas berspektrum luas.
Persistensi sangat bagus.
Sedikit efeknya oleh bahan organik.

2. Kerugian :
Tidak ada efeknya terhadap P aeruginosa atau baksil gram negatif lain.
Bakteriostatik (hanya mencegah pertumbuhan). (Syaifudin, 2005)

0 comments:

Posting Komentar