Infolinks In Text Ads

Konsekuensi Kurang Tidur

Bayi dan anak yang tidak dapat tidur dengan baik akan menjadi overaroused dan menjadi lebih sulit untuk memulai tidur. Berbagai manifestasi dari bayi atau anak yang kualitas tidurnya tidak adekuat dapat berupa mengantuk sampai hiperaktif. Mereka cenderung iritabel, inatensi, kurang kooperatif dan sulit dikontrol. Untuk usia pra-sekolah, terlambat tidur selama 30 menit saja akan mempengaruhi emosi mereka pada keesokan harinya. Bayi normal umumnya mempunyai perilaku rewel antara umur 3-14 minggu, hal ini karena immaturitas sistim susunan saraf pusatnya terlalu dipenuhi oleh berbagai rangsangan. Bayi yang rewel dan sering terganggu tidur malamnya cenderung kurang mampu memfokuskan perhatiannya atau berkonsentrasi. Akibatnya mereka mengalami keterlambatan dalam ketrampilan motoriknya. Bila sulit tidur ini berlanjut, maka anak akan menjadi kurang motivasi, rasa keingintahuannya hilang, daya tangkap dan ingat berkurang sehingga proses belajar dan perkembangan mentalnya terganggu.

Banyak keadaan yang dapat menganggu tidur nyenyak bayi, diantaranya yang paling sering adalah kondisi lapar, ngompol dan teething selain faktor lingkungan yang kurang nyaman. Sebagai contoh, bayi usia 6 bulan dapat ngompol 5-6 kali semalam, oleh karena itu menjaga agar bayi tetap kering sepanjang malam, berperan penting dalam membantu meningkatkan kualitas tidur bayi.

Defisit tidur yang berkepanjangan tidak hanya berdampak pada bayi atau anak itu sendiri seperti perubahan fisik, emosi, spikologis, sosial dan status kesehatanya, tetapi juga berdampak pada orang tua, keluarga dan bahkan tetangga.

0 comments:

Posting Komentar