Infolinks In Text Ads

Mekanisme Terjadinya Haid

Pada tiap siklus haid, FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis menyebabkan beberapa folikel primer dapat berkembang di ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga dari satu berkembang menjadi folikel de Graff yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang ke dua yakni LH (luteinizing hormone). Produksi kedua homone gonadotropin (FSH dan LH) adalah dibawah pengaruh releasing hormone (RH) yang disalurkan dari hipothalamus ke hipofisis. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipothalamus dan dapat dipengaruhi oleh pengaruh dari luar termasuk hal-hal psikologik.

Bila penyaluran RH normal, maka gonadotropin-gonadotropin akan baik pula sehingga folikel de Graff semakin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi. Di bawah pengaruh LH folikel de Graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium kemudian terjadilah ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum kemudian menjadi korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi).

Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang di ikuti spasme. Sesudah itu terjadi perdarahan dan pelepasan endometrium. Proses ini disebut haid atau mensis. Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum dipertahankan dan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis (Winkjosastro, 2005b).

0 comments:

Posting Komentar