Abu Ahmadi dalam bukunya “psikologi “umum mengemukakan 6 metode penyelidikan yang umumnya digunakan untuk meneliti ingatan atau memori. Keenam metode tersebut adalah :
1. Metode mempelajari (The learning method). Metode ini merupakan metode untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat sampai sejauhmana waktu yang diperlukan atau usaha yang dijalankan oleh subyek (S) untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, misalnya dapat menimbulkan embalimateri tersebut tanpa kesalahan. Misalnya seseorang (S) disuruh mempelajari suatu syair, dan S harus dapat menimbulkan kembali syair itu tanpa ada kesalahan. Bila kriteria itu telah dipenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Ada orang yang cepat, tetapi ada orang yang lambat dalam penguasaan materi itu. Ini berarti bahwa
waktu atau usaha yang dibutuhkan olh subyek berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
2. Metode mempelajari kembali. (The Relearning Method). Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana subyek disuruh mempelajari materi kembali yang pernah dipelajari sampai pada satu kriteria tertentu seperti pada mempelajari materi tersebut pada pertama kali. Dalam “relearning” ternyata untuk mempelajari yang kedua kalinya materi yang sama membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat daripada waktu yang diperlukan untuk mempelajari pertama kali sampai pada suatu kriteria tertentu. Untuk mempelajari yang ketiga kalinya membutuhkan watu yang relatif lebih pendek bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari yang kedua ataupu yang
pertama kali.
3.Metode rekonstruksi. Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana subyek disuruh mengkonstruksi kembali sesuatu materi yang diberikan kepadanya.Dalam mengkontruksi ini dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat sampai pada kriteria tertentu. Misalnya kepada subyek diperlihatkan gambar yang dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Sesudah gambar itu diperlihatkan kepada subyek, maka gambar tersebut dibongkar dan subyek disuruh untuk mengkontruksi kembali seperti keadaan gambar semula. Berdasarkan eksperimen, makin kompleks gambar yang harus disusun, makin lama waktu yang dibutuhkan oleh subyek untuk menyusunnya kembali.
4. Metode mengenal kembali. Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan cara pengenalan kembali. Subyek disuruh mempelajari suatu materi, kemudian diberikan materi untuk mengetahui sampai sejauh mana yang dapat diingat dengan bentuk pilihan benar-salah atau dengan pilihan ganda. Dalam bentuk pilihan ganda dari beberapa kemungkinan jawaban, maka jawaban yang betul telah disajikan di antara beberapa kemungkina jawaban tersebut
5. Metode mengingat kembali. Metode ini ialah mengambil bentuk subyek disusruh mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Misalnya dengan membuat karangan, atau dengan cara mengisi seperti ujian yang berbentuk essay.
6. Metode asosiasi berpasangan. Metode ini mengambil bentuk subyek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dalam mengingat, dalam evaluasi salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subyek disuruh menyebutkan atau menimbulkan kembali pasangannya. Bila materi tersebut telah dipelajari atau dihapalkan maka kemudian diadakan tes untuk melihat kemampuan mengingatnya. Salah satu dari bagian pasangan digunakan sebagai stimulus, dan S subyek disuruh memberikan pasangannya. Hal ini dapat berbentuk mengingat kembali, tetapi dapat juga dengan betuk mengenal kembali.
Dari uraian tentang metode-metode ingatan di atas dapat kita katakan bahwa proses memori/ingatan dalam perspektif ini sangat mekanis dan berlaku dalam tiga tahap yaitu :
1. Mencamkan suatu informasi yang berbentuk suku kata, kata, istilah, konsep,
pengalaman sehari-hari
2. Menyimpan kesan-kesan
3. Mereproduksikan kembali isi ingatan
0 comments:
Posting Komentar