Infolinks In Text Ads

Pengertian Randomisasi

RANDOMISASI

Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental
Randomisasi bertujuan agar terjadi komparabilitas (validitas interna) antara kelompok studi dan kontrol sama
Randomisasi tidak sama dengan pengambilan sampel secara random

MACAM RANDOMISASI
Acak Sederhana (Simple Randomization)
Randomisasi dengan Blok (Bloked Randomization)
Acak Stratifikasi (Stratified Randomization)

ACAK SEDERHANA (SIMPLE RANDOMIZATION)
Dapat dilakukan dengan undian, pelemparan mata uang atau tabel random
Misal dari 50 responden akan dibagi dua kelompok intervensi dan kontrol, maka dilakukan pengambilan 25 kelompok sebagai kelompok intervensi secara random, sedang sisanya sebagai kelompok kontrol

RANDOMISASI DENGAN BLOK (BLOKED RANDOMIZATION)
Randominasi dengan blok dilakukan denan rumus:
n = n! / (m/2! X m/2!)

n = jumlah permutasi
m = jumlah blok
n! = n faktorial

Jumlah blok harus bilangan genap, misal 4
Kelompok intervesi diberi simbol A, sedang kelompok kontrol B

Setelah dimasukan rumus, akan didapat 6 permutasi: ABAB, ABBA, AABB, BABA, BBAA
Kemudian dipilih satu permutasi secara random, misal terpilih ABAB
Maka dalam pelaksanaan, responden 1 intervensi, ke-2 kontrol, ke-3 intervensi, ke-4 kontrol, dan seterunya...kembali lagi

ACAK STRATIFIKASI (STRATIFIED RANDOMIZATION)
Misalnya penelitian tentang pengaruh operasi bypass terhadap mortalitas PJK
Mortalitas PJK juga dipengaruhi oleh umur dan perokok, maka perlu dilakuan strata agar responden homogen
Misal dibuat strata golongan umur:
40 – 49 tahun
50 – 59 tahun
60 – 69 tahun

Dibuat strata perokok:
Perokok
Ex perokok
Bukan perokok

Berarti banyaknya strata 3x3 = 9 strata: umur 40-49 perokok, umur 50-59 ex prokok, umur 60-69 bukan perokok dst
Masing2 strata diambil secara blok randomisasi

ONE SHOT CASE STUDY
Desain eksperimental yang paling sederhana disebut One Shot Case Study .
Desain ini digunakan untuk meneliti pada satu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya dilakukan satu kali.
Diagramnya adalah sebagai berikut:
X O ( x= intervensi, O= pengambilan data)

ONE GROUP PRE-TEST – POST-TEST DESIGN
Merupakan perkembangan dari desain One Shot Case Study .
Pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali pengukuran didepan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test).
Desainnya adalah sebagai berikut:
O1 X O2

DESIGN TIME SERIES
Pengembangan dari One Group Pre-test – Post-test Design adalah Design Time series, jika pengukuran dilakukan secara beulang-ulang dalam kurun waktu tertentu.
Maka desainnya menjadi seperti di bawah ini:
O1 O2 O3 X O4 O5 O6
Pada desain time series, peneliti melakukan pengukuran di depan selama 3 kali berturut, kemudian dia memberikan perlakuan pada obyek yang diteliti. Kemudian peneliti melakukan pengukuran selama 3 kali lagi setelah perlakuan dilakukan.

STATIC GROUP COMPARISON
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih sebagai obyek penelitian.
Kelompok pertama mendapatkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan.
Kelompok kedua ini berfungsi sebagai kelompok pembanding / pengontrol.
Desainnya adalah sebagai berikut:
X O1
O2

POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
Desain ini merupakan desain yang paling sederhana dari desain eksperimental sebenarnya (true experimental design), karena responden benar-benar dipilih secara random dan diberi perlakuan serta ada kelompok pengontrolnya.
Desainnya adalah sebagai berikut:
( R ) X O1
( R ) O2

PRE-TEST – POST – TEST CONTROL GROUP DESIGN
Desain ini merupakan pengembangan design Post Test Only Control Group Design.
Perbedaannya terletak pada baik kelompok pertama dan kelompok pengontrol dilakukan pengukuran didepan (pre-test).
Desainnya adalah sebagai berikut:
( R ) O1 X O2
( R ) O3 O4

SOLOMON FOUR GROUP DESIGN
Desain ini merupakan kombinasi desain Post Test Only Control Group Design dan Pre-test – Post – test Control Group Design yang merupakan model desain ideal untuk melakukan penelitian eksperimen terkontrol.
Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber kesalahan karena adanya empat kelompok yang berbeda dengan enam format pengkuran.
Desainya adalah sebagai berikut:
( R ) O1 X O2
( R ) O3 O4
( R ) X O5
( R ) O6

0 comments:

Posting Komentar