Radikal Bebas Berperan Dalam Proses Perjalanan Berbagai Penyakit Radikal bebas bisa terbentuk di dalam sel tubuh dengan berbagai cara. Radiasi dari kuat, termasuk sinar ultraviolet, sinar-X, sinar gamma dari bahan radioaktif, adalah sumber yang ampuh. Radiasi seperti ini memecah ikatan di antara atom sehingga terjadi berbagai radikal dengan elektron tunggal yang siap menimbulkan reaksi kerusakan berantai. Radikal bebas berperan dalam proses perjalanan berbagai penyakit. Pada serangan jantung, misalnya, pasokan oksigen dan glukosa ke otot jantung terputus, kerusakan yang sesungguhnya pada otot disebabkan oleh sejumlah besar radikal bebas yang terproduksi.
Berbagai jenis keracunan kimia mengakibatkan terbentuknya radikal bebas, begitu pula pasokan oksigen yang berlebihan dari penghirupan oksigen murni. Keharusan dalam tubuh untuk memecah berbagai jenis obat-obatan ke bentuk yang lebih aman (detoksikasi) juga melibatkan produksi radikal bebas. Peristiwa keracunan beberapa bahan kimia dan obat-obatan sesungguhnya disebabkan oleh perubahan menjadi radikal bebas atau efeknya dalam membentuk radikal bebas. Peradangan, salah satu kelainan tubuh yang paling sering terjadi, berkaitan dengan produksi radikal bebas, tetapi radikal bebasnya lebih bersifat sebagai penyebab dan bukan efek dari peradangan. Meskipun demikian, sebenarnya tubuh menggunakan radikal bebas untuk membunuh bakteri di dalam sel-sel pemakan dari sistem imun—yaitu fagosit—dan bila radikal bebas ada di daerah peradangan dalam jumlah sangat besar, hampir dapat dipastikan bahwa beban radikal bebas jelas akan menambah kerusakan jaringan, dan memperparah segalanya. Mungkin inilah yang terjadi pada misalnya, artritis rematoid.
Radikal bebas juga muncul di dalam proses fungsi normal di dalam sel. Ini disebut ‘metabolisme’ dan tentu saja sangatlah penting. Proses metabolisme memerlukan banyak reaksi kimia yang melibatkan aksi radikal bebas. Penggabungan rantai-rantai asam amino (polimerisasi) untuk membentuk protein, atau polimerisasi dari molekul glukosa menjadi polisakarida, glikogen, misalnya, melibatkan aksi radikal bebas. Pada sebagian besar keadaan, prosesnya dikendalikan secara otomatis dan jumlah radikal bebas tidak menjadi terlalu tinggi sehingga berbahaya. Untungnya, selama jutaan tahun evolusi, tubuh telah menjadi terbiasa untuk menghadapi radikal bebas dan telah menciptakan berbagai cara untuk menghadapinya. Dalam proses metabolisme, juga diproduksi radikal bebas yang penting dan berpotensi berbahaya, seperti radikal peroksida dan hidroksil.
0 comments:
Posting Komentar