Infolinks In Text Ads

Cara Perawatan Ibu Pasca Persalinan

Persalinan merupakan peristiwa alamiah yang dapat terjadi secara normal atau dengan gangguan. Meskipun persalinan berlangsung normal (keluar dari rahim melalui jalan lahir tanpa bantuan peralatan) dan lancar, tetap menyebabkan kelelahan bagi ibu. Kelelahan fisik akibat menyangga beban bayi dalam perut ditambah proses persalinan telah menguras tenaga ibu. Untuk memulihkan kondisi tubuhnya, ibu yang baru melahirkan sebaiknya beristirahat atau tidur.

Kehamilan dan pasca-persalinan mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu. Kulit dan otot perut akan meregang, karena adanya janin dalam perut. Perubahan tubuh yang lain bisa berupa kegemukan, kulit meregang, kulit kotor, dan rambut rontok. Perawatan tubuh yang baik akan memulihkan kesehatan dan kecantikan ibu seperti keadaan semula.

Merawat Jalan Lahir
Proses persalinan sering menyebabkan jalan lahir bengkak atau luka sobek. Keadaan ini menyebabkan nyeri atau pegal di daerah kemaluan dan kadang-kadang terjadi demam. Keluhan ini dapat diatasi dengan menggunakan ramuan tradisional. Selama masa nifas (30-40 hari) akan terjadi perdarahan dari vagina yang merupakan sisa darah dari rahim ibu akibat persalinan. Untuk membersihkan darah nifas dapat digunakan ramuan tradisional pluntur.

Untuk mengembalikan jalan lahir (vagina) ke bentuk semula bisa menggunakan jamu. Di samping itu, bisa juga dibantu dengan latihan kegel yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dalam posisi apa saja. Latihan kegel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Kaki sedikit diregangkan. Otot di sekeliling vagina dan anus dikencangkan secara perlahan-lahan.

2. Tahan sampai hitungan keenam, lalu dikendurkan secara perlahan-lahan sampai hitungan keempat.

3. Lakukan latihan ini berulang-ulang selama 5 menit dan secara bertahap waktunya ditingkatkan. Lakukan beberapa kali sehari.

Latihan ini dapat dilakukan segera setelah melahirkan (beberapa jam setelah melahirkan). Kontraksi otot yang dilakukan akan merapatkan jaringan kulit dan jaringan di bawah kulit serta membantu penyembuhan. Latihan ini sangat baik untuk mencegah kebocoran air seni (mudah terkencing-kencing) pada tahun-tahun mendatang dan dapat meningkatkan respon seksual.

Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
ASI sangat dibutuhkan bayi, khususnya pada awal kehidupannya. ASI merupakan makanan yang baik bagi bayi karena banyak mengandung zat gizi dan bisa memberikan daya imunitas secara alami. Beberapa ramuan tradisional bisa membantu memperlancar keluarnya ASI. Untuk memproduksi ASI dibutuhkan kalori sebesar 600 kal/hari. Karena itu, ibu yang sedang menyusui harus makan lebih banyak daripada biasanya dan lebih bergizi. Selama enam bulan pertama menyusui, WHO dan FAO menganjurkan untuk menambah kalori sebesar 550 kal/ hari dan protein 17 gram per hari dengan jumlah vitamin A, thiamin, dan riboflavin cukup tinggi. Untuk itu, perlu makanan seimbang dengan prinsip yang sama dengan makanan ibu hamil, tetapi jumlahnya lebih banyak dan gizi lebih baik. Jika produksi ASI kurang baik, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, seperti daun katuk, daun kelor, dan bunga turi. Di samping itu, bisa mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang tanah goreng sangrai.

Menghindari Pemakaian Obat-obat Tertentu
Pada masa menyusui, penggunaan obat oleh ibu harus hati-hati karena sebagian obat-obatan akan dikeluarkan melalui ASI meskipun jumlahnya sangat kecil. Obat yang dikonsumsi ibu harus aman dan diberikan paling lambat 30-60 menit setelah menyusui atau 3-4 jam sebelum ibu menyusui lagi.

Beberapa kandungan dalam obat bisa menyebabkan keadaan buruk pada bayi.
1. Sulfonamide (sulfa) yang dipakai untuk obat diare dapat menyebabkan kern icterus (bayi kuning).

2. Tetracycline bisa menyebabkan tooth staining (gigi warna kuning).

3. Chloramphenicol bisa menyebabkan supresi (mengganggu atau menghambat kerja) sumsum tulang yang berfungsi memproduksi sel-sel darah.

4. Obat sedative dan hipnotik (penenang) bisa menyebabkan sedasi (mengantuk) dan gangguan refleks menyusui.

Penggunaan jamu pun harus hati-hati, karena kadang-kadang bayi bisa mencret. Jika keadaan ini terjadi, sebaiknya ibu menghentikan konsumsi jamu. Selama menghentikan mengonsumsi jamu, perhatikan keadaan bayinya, apakah tetap mencret atau tidak. Konsumsi jamu mungkin dapat dilanjutkan jika usia bayi sudah agak besar.

Merawat Payudara
Selama hamil dan pasca-persalinan, payudara harus dirawat dengan baik agar bentuknya tetap terjaga. Merawat payudara dilakukan dengan cara menjaga kebersihannya dan melakukan pengurutan. Pengurutan dapat dilakukan dengan menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun, atau body lotion. Tahapan pengurutan dapat dilihat di lampiran.

Kegiatan menyusui dapat dilakukan sambil berbaring atau duduk. Posisi menyusui harus nyaman bagi bayi dan ibunya. Jika menyusui dalam posisi duduk perlu mem-perhatikan tekniknya sebagai berikut.

1. Pegang payudara dengan baik dan benar.

2. Bayi dipangku, Ietakkan kepala bayi pada siku ibu dan tangan menahan bokong bayi. Dapatkan posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi. Tubuh bayi menghadap ibu, perut bayi menempel pada badan ibu.

3. Sentuhkan puting susu pada bibir bayi agar mulutnya terbuka lebar. Segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran hitam sekitar puting (areola mammae) ke mulut bayi. Isapan bayi di daerah puting susu akan merangsang keluarnya air susu.

4. Menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.

Merawat Kulit Wajah
Kulit ibu hamil akan mengalami hiperpigmentasi akibat pengaruh hormonal yang disebut kloasmagravidarum. Kulit menjadi lebih gelap daripada biasanya. Biasanya, perubahan ini terjadi di sekitar pipi, payudara, dan perut. Noda kulit ini akan hilang dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu beberapa bulan. Untuk membantu mempercepat hilangnya noda di bagian kulit ini bisa dicoba ramuan tradisional.

Kadang-kadang, seorang ibu yang sedang hamil, kulitnya terlihat kusam. Perawatan setelah persalinan akan memulihkan kondisi kulit menjadi lentur, lembut, dan bersih dari sisa-sisa kulit mati. Perawatan kulit bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Bersihkan wajah seperti biasa.

2. Campurkan serbuk mangir wajah (dapat dibeli di counterkosmetik tradisional) dengan air, lalu oleskan di bagian wajah secara merata.

3. Gosok secara lembut dengan sedikit tekanan untuk melepaskan kulit mati (semacam peeling). Cara ini sekaligus untuk memijat otot wajah dan merangsang peredaran darah.

4. Bersihkan sisa mangir dengan air hangat atau air biasa, lalu gunakan masker.

5. Secara alami, bahan yang bisa digunakan sebagai masker adalah mentimun, tomat, bengkuang dan avokad. Selain perawatan tersebut, ada ramuan sederhana dari dam mengkudu yang bisa dipakai untuk perawatan kulit.

- Merawat Rambut
Beberapa bulan setelah persalinan, umumnya rambut menjadi rontok. Dengan perawatan yang baik, kesuburan rambut akan tetap terjaga. Ramuan tradisional yang bisa digunakan adalah ramuan yang bahannya dari daun lidah buaya atau air bonggol pisang. Penggunaan kedua bahan tersebut sangat mudah. Sebelum keramas, bahan tersebut dioleskan pada kulit kepala sambil dilakukan pemijatan untuk merangsang pembuluh darah di bagian kepala.

- Merawat Badan Mandi Sauna
Mandi sauna akan menyegarkan dan menghilangkan keletihan setelah melahirkan. Mandi sauna dapat dilakukan sendiri di rumah. Sebaiknya, mandi sauna dilakukan setelah ibu cukup sehat dan dapat beraktivitas secara normal. Ramuan tradisional yang dapat digunakan untuk mandi sauna terbuat dari daun beluntas dan minyak kayu putih.

- Mandi Lulur
Setelah melahirkan, manjakan tubuh ibu dengan mandi lulur dan mandi aroma. Mandi lulur sangat baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran atau daki setelah melahirkan dan bisa menghaluskan kulit. Mandl lulur bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Mandi seperti biasa.

2. Lumurkan lulur di bagian tubuh dan anggota badan.

3. Gosok agak keras untuk melepas daki yang tersisa. Untuk yang berkulit kering, bahan lulur bisa dicampur dengan beberapa tetes baby oil atau pilih lulur yang khusus untuk kulit kering. Biarkan selama 5-10 menit.

4. Bilas dengan air hangat sampai bersih.

5. Terakhir siram dengan air dingin.

Selain mandi lulur, mandi aroma juga bisa dilakukan untuk memberikan kesegaran dan aroma wangi bagi tubuh. Wewangian bisa merangsang gairah ibu sehingga ibu lebih bersemangat merawat bayinya.

Mandi aroma dapat dilakukan sebagai lanjutan dari mandi lulur. Teteskan sari wewangian dari bunga-bunga yang dapat dibuat sendiri atau dibeli di counter-counter perawatan tubuh. Agar lebih alami, taburkan aneka bunga dan dedaunan yang berbau harum seperti mawar, melati, kenanga, atau daun pandan ke dalam air yang akan digunakan untuk mandi. Terakhir, gunakan wewangian lembut agar tubuh terasa segar.

Untuk mengharumkan tubuh bisa juga dilakukan pengasapan dengan ramuan ratus wangi, yaitu ramuan tradisional yang dibakar dan uapnya dibiarkan melekat di tubuh dan rambut sehingga beraroma wangi rempah-rempah.

Merawat Perut
Selama hamil, perut ibu menjadi melar sehingga setelah melahirkan perutnya masih tampak membesar. Otot-otot perut sebenarnya bisa mengencang kembali seketika. Namun, keadaan hamil yang sangat besar atau ada kelainan di otot dinding perut akan menghalangi mengencangnya otot perut ke bentuk semula. Latihan otot perut akan sangat membantu. Latihan otot perut dapat dilakukan dengan cara sit-up. Gerakannya dilakukan sebagai berikut.

1.Berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua tangan di bawah kepala atau di samping badan.

2. Angkat badan sejauh-jauhnya.

3. Dapat juga dilakukan latihan dengan cara berbaring terlentang, kaki lurus, dan angkat ke atas kedua tungkai bersama-sama.

4. Lakukan berulang-ulang, secara bertahap tingkatkan jumlah hitungan kegiatan ini.

Secara tradisional, perawatan perut bisa dilakukan dengan menggunakan bengkung yang berfungsi seperti korset. Bengkung berupa kain yang lebarnya sekitar 20 cm dan panjang 5-8 meter yang dililitkan secara rapi dari perut atas sampai pinggul untuk menahan otot perut yang kendor. Sebelum menggunakan bengkung, perut harus diolesi dahulu dengan tapel. Sebelum menggunakan bengkung, sebaiknya dilapisi dengan gurita atau kain agar tapel tidak mengotori hengkung. Pengunaan bengkung harus dilonggarkan jika kedua tungkai terasa sakit atau bengkak. Keadaan ini menandakan penggunaan bengkung terlalu ketat sehingga aliran darah di tungkai kurang lancar.

Menghilangkan Keluhan Wasir dan Keram Kaki
Wasir merupakan varises pembuluh darah di anus. Keluhan wasir yang timbul saat hamil, kadang-kadang terus berlanjut hingga pasca-persalinan. Keluhan wasir bisa dikurangi dengan cara berendam dalam air hangat, menggunakan krim obat atau supositoria (obat yang dimasukkan dalam anus). Namun, obat paling baik adalah pencegahan dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi dan upayakan buang air besar secara teratur. Selain itu, obat tra-disional pun bisa dipakai untuk mengurangi keluhan wasir.

Setelah melahirkan, kaki sering menjadi keram, pergelangan kaki membengkak dan terasa pegal-pegal. Keluhan seperti ini biasa terjadi dan akan menghilang setelah dua minggu setelah persalinan. Keram bisa terjadi karena ke tidak seimbangan mineral dalam tubuh atau akibat kejang otot. Untuk menghindarinya bisa mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin D (susu, ikan). Untuk mengurangi keluhan tersebut, kaki digosok dengan parem dan minum jamu cabe puyang atau jamu pegal linu. Untuk memulihkan badan yang letih dan lesu bisa digunakan ramuan tradisional.

Menormalkan Kembali Berat Badan
Setelah melahirkan, ibu menjadi gemuk karena tidak bisa mengendalikan pola makan, terutama pada akhir kehamilan. Untuk menormalkan kembali berat badan setelah melahirkan perlu dilakukan diet, tetapi harus tetap memperhatikan keseimbangan gizi sehingga tidak mengganggu produksi ASI. Selama melakukan diet, sebaiknya mengurangi makanan yang manis dan banyak mengandung kalori (beras, mie, dan makanan lain yang diolah dari tepung) tetapi harus cukup protein, vitamin, dan mineral. Beberapa ramuan tradisional pun bisa dipakai untuk menurunkan berat badan dan melarutkan lemak dalam tubuh. Sebaiknya ramuan ini digunakan setelah bayi berusia di atas 4 bulan atau ketika ibu sudah tidak menyusui bayi.

0 comments:

Posting Komentar