1. Fosfor.
Fosfor bersenyawa dengan kalsium melalui metabolisme menjadi senyawa
kalsium-fosfor yang spesifik. Dapat pula bergabung dengan mineral lain, misalnya kalsium
dan magnesium untuk membangun sistem tulang, fosfor berperan dalam sebagian besar
reaksi metabolisme, termasuk pembentukan nukleoprotein, yang bertanggung jawab atas
pembelahan dan reproduksi sel.
Fosfor merupakan salah satu substansi untuk terapi dalam tonikum kelamin dalam
ilmu medis barat. Juga digunakan oleh bangsa Cina untuk hidangan erotis.Misalnya
membuat sup sarang burung yang terkenal sebagai aphrodisiac (makanan pembangkit
gairah seksual). Sarang ini mengandung rumput laut yang direkatkan dengan telur ikan
yang sangat kaya fosfor. Sup ini dikenal mempunyai efek luar biasa untuk membangkitkan
libido, kemampuan mencapai, dan mempertahankan ereksi .
Fosfor bergabung dengan nitrogen, asam lemak, dan gliserol untuk membentuk
fosfolipid, substansi yang terdapat dalam semua sel tubuh. Fosfolipid yang paling luar
didistribusikan adalah lecithin, yang membantu pengeluaran cairan hormon kelenjar,
termasuk hormon seks. Lecithin juga berpengaruh baik pada tubuh, misalnya membantu
penyerapan substansi melalui dinding sel, meningkatkan kesehatan syaraf dan aktivitas
mental yang efisien, menyalurkan lemak dan asam lemak, dan mencegah penumpukan
terlalu banyak asam atau terlalu banyak alkali dalam darah .
Raymond Bernard, Ph.D. dalam buku The Secret of Rejuvenation mengatakan
bahwa beberapa dokter di Eropa menggunakan lecithin untuk memperbaiki kelemahan
seksual, kelelahan kelenjar, dan gangguan saraf. Ia mencatat bahwa cairan reproduksi pria
banyak mengandung lecithin, karena itu jika seorang pria kekurangan lecithin,
kesuburannya juga terganggu
2. Seng ( Zn )
Sebagai mineral esensial, seng dibutuhkan untuk sintesis dihydroxytestosterone (DHT),
enzim aktif hormon laki-laki, yaitu testosteron. Pria berusia 20 tahun dengan berat tubuh
rata-rata memiliki 2,2 g seng pada tubuhnya, sebagian besar berpusat di testis. Kalau
jumlah mineral ini kurang , pria muda tersebut tidak akan merasakan desakan seksual yang
adekuat, tidak dapat mempertahankan ereksi, atau memproduksi sperma. Seng dalam
jumlah normal dalam tubuh sangat dibutuhkan untuk dapat berfungsi seksual.
Seiring berjalannya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap seng dari makanan semakin
berkurang. Disamping itu, merokok, alkohol, kopi, infeksi, dan obat-obatan dapat
mengurangi cadangan seng yang telah terkumpul. Tanpa zat seng yang mencukupi maka
tubuh tidak dapat memproduksi DHT, sehingga konsentrasi testosteron rendah, kadang
menjadi terlalu rendah sehingga tidak dapat menerima rangsang seksual.
Menurut dr. Carl Pfeiffer, mantan direktur medis Brain Bio Center di Princetown, New
Jersey, kekurangan seng dapat mengakibatkan beberapa gangguan bagi kaum pria, antara
lain impotensi, jumlah sperma yang sangat kurang, dan prostatitis (Radang kelenjar prostat
), gangguan kesehatan yang umum diderita pria lanjut usia. Kalau dibiarkan, prostatitis
dapat menjadi kanker kelenjar prostat. Kekurangan zat seng pada usia pra-pubertas dapat
mengakibatkan perkembangan penis atau testis yang tidak sempurna.
0 comments:
Posting Komentar