Khasiat dan Manfaat Buah Apel
Manfaat apel sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Romawi. Ketika itu, apel diyakini mampu memperlancar perncernaan. Pasalnya, buah apel mengandung asam tartar yang bisa menghambat pertumbuhan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam saluran pencernaan.
Selain itu, apel juga mempunyai banyak khasiat dan manfaat, terutama kandungan zat-zatnya yang bisa mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia, beredar berbagai jenis apel mulai dari apel lokal hingga apel impor. Dari sekian banyak apel yang beredar di pasaran, hanya ada satu jenis apel yang diyakini memiliki khasiat lengkap, yaitu apel Romebeauty. Berikut ini beberapa khasiat dan manfaat apel dalam mencegah berbagai penyakit di dalam tubuh.
- Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah, lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Seseorang yang terkena serangan ini akan mengalami shock jantung dan mengakibatkan berhentinya aliran darah. Bahkan, jika tidak segera tertolong bisa berakibat kematian.
Sebuah penelitian mengungkapkan, dengan mengonsumsi buah apel setiap hari mampu mengurangi risiko terkena serangan jantung. Pembuktian ini telah dilakukan para peneliti yang mengevaluasi data dari 10 Prospective Cohort Studies di Amerika dan Eropa yang melibatkan 91.058 laki-laki dan 245.186 perempuan. Pengujian terfokus pada pengukuran jumlah serat yang dikonsumsi oleh para peserta uji coba selama kurun waktu 6-10 tahun.
Hasilnya, sembilan dari 10 hasil uji tersebut menunjukkan, risiko terkena serangan jantung koroner bisa dicegah dengan sering mengonsumsi serat kasar. Intinya, dengan mengonsumsi 10 gram serat kasar per hari, mampu menurunkan risiko terkena serangan jantung koroner hingga 14 persen, dan risiko kematian akibat serangan jantung menurun menjadi 27 persen.
Selain itu, untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung, usahakan menghindari makanan berlemak dan berminyak, minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok. Namun, perbanyaklah minum jus ape!, jus wortel, jus tomat, dan lalapan daun sambung nyawa dan daun dewa.
- Mencegah dan Mengatasi Kanker
Sebuah studi yang dilakukan di Hawaii menemukan apel dan bawang putih berperan besar dalam mengurangi risiko terkena kanker paru bagi laki-laki dan perempuan. Pasalnya, apel dan bawang putih mengandung kadar flavonoid yang tinggi, terutama quercetin dan quercetin conjugates.
Pada penelitian selanjutnya yang melibatkan 10.000 laki-laki dan perempuan berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara sering mengonsumsi flavonoid dan berkurangnya risiko terkena kanker paru. Pada sampel populasi tersebut diketahui apel dan bawang putih bersama-sama menyediakan 64% total flavonoid. Dengan demikian, berkurangnya risiko terkena kanker paru-paru berkaitan dengan meningkatnya zat flavonoid di dalam tubuh. (Nutrition Journal 2004)
Selain itu, Direktur Riset Institut Nasional Prancis untuk Kesehatan dan Penelitian Medis Stasbourgh, dr. Francis Raul, Ph.D menyatakan, dengan mengonsumsi apel setiap hari ternyata bisa mengurangi risiko pertumbuhan kanker usus. Dokter Raul mengungkapkan, procyanidins atau sejenis zat tumbuh tanaman, banyak ditemukan pada buah apel dengan konsentrasi yang cukup tinggi.
Zat procyanidins ini sangat efektif untuk melawan kanker usus besar. Pasalnya, zat tersebut mampu menghentikan pembentukan jaringan sel kanker baru dan memberikan perintah kepada sel kanker untuk bunuh diri. Dalam dunia medis, istilah ini dikenal dengan apoptosis. Sampai saat ini, fokus penelitian dr. Raul terhadap procyanidins masih berkisar pada aktivitas zat tersebut dalam mencegah kanker usus. Selanjutnya zat tersebut diharapkan mampu menyembuhkan kanker usus.
- Menurunkan Risiko Terkena Stroke
Stroke atau apopleksia serebri merupakan penyakit yang cukup ditakuti banyak orang. Penyebabnya adalah terganggunya peredaran darah ke otak yang menyebabkan tidak berfungsinya organ atau bagian tubuh tertentu, sehingga berakibat kelumpuhan. Berdasarkan faktor penyebabnya stroke terbagi menjadi dua, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik.
Stroke hemoragik terjadi jika ada pembuluh darah di dalam otak yang bocor atau pecah. Sementara itu, stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah akibat menumpuknya plak di dalam alteri. Kedua jenis stroke ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan tubuh, karena jaringan di otak tidak cukup mendapat pasokan darah yang kaya oksigen.
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi, dengan persentase 70-80% dari semua kejadian stroke. Stroke iskemik mengincar bagian otak yang disebut dengan serebrum, yaitu bagian yang mengatur gerakan tubuh, Bahasa, dan rasa. Plak ini membuat permukaan dalam arteri menjadi kasar sehingga terjadi pusaran aliran darah di sekitar plak yang merangsang terjadinya pembentukan gumpalan darah. Lebih dan separuh stroke iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang lokasinya menetap (trombotik) dan terbentuk di dalam arteri-arteri antara jantung dan otak.
Sebuah jurnal Clinical Nutrition di Eropa, pada edisi Mei tahun 2000 lalu pernah menuliskan, laki-laki dan perempuan yang makan satu apel setiap harinya berisiko lebih rendah terkena stroke daripada mereka yang jarang mengonsumsi apel. Mereka menyatakan, penelitian yang pernah dilakukan terhadap lebih dari 9000 orang sehat, baik pria maupun wanita yang berusia di atas 15 tahun menunjukan, pria yang makan lebih dari 54 gram apel per hari dan wanita yang makan lebih dari 71 gram per hari berisiko lebih rendah terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang sedikit makan apel.
Pencegahan terhadap stroke ini dilakukan oleh kandungan asam fenolik yang terdapat dalam apel yang berfungsi memperlancar peredaran darah ke otak. Asam fenolik inilah yang bertugas menghilangkan radikal bebas dalam darah dan menghindari penyumbatan dalam pembuluh darah.
Meskipun belum diketahui secara pasti, tapi faktor gaya hidup sehat seperti diet yang baik, rutin berolahraga, ditambah dengan kebiasaan memakan buah dan sayuran, dapat mencegah timbulnya penyakit peredaran darah, termasuk terkena stroke.
- Menetralkan Tekanan Darah dan Kolesterol
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi medis yang diakibatkan tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik. Jika tidak diobati, hipertensi bisa menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, arterial aneurysm, gagal ginjal kronik, dan stroke. Hipertensi biasanya terjadi jika tekanan darah 140/90 mmHg ke atas, jauh dari keadaan darah normal yang berukuran kurang dari 120/80 mmHg.
Sementara itu, kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang diperlukan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Namun, jika dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Umumnya, peningkatan kadar kolesterol disebabkan pola makan yang tidak sehat, terutama jika sering mengonsumsi lemak hewani.
Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan sering mengonsumsi apel. Beberapa zat gizi yang terdapat pada apel seperti kalium, pektin, dan selulosa, mampu mengatasi berbagai penyakit. Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah.
Pektin juga dikenal sebagai anti kolesterol, karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang terikat pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak pula kolesterol yang dimetabolisme, sehingga kolesterol dapat menurun jumlahnya. Selain itu, indikator kecepatan peningkatan gula darah (indeks glikemik) yang dimiliki apel juga terbilang sangat rendah. Ini berarti, kadar gula yang terdapat pada apel tidak akan memacu naiknya gula darah. Karena itu, dengan mengonsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan kolesterol darah.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas California di San Diego, Amerika Serikat menunjukkan, satu porsi buah yang banyak mengandung kalium dalam sehari mampu menurunkan risiko terkena stroke hingga 40%. Riset tersebut diterapkan pada sekitar 800 laki-laki dan perempuan yang berumur lebih dari 50 tahun. Ternyata, mengonsumsi kalium berkonsentrasi tinggi yang terdapat dalam makanan bisa mengurangi tekanan darah, sehingga peluang terjadinya stroke menurun.
Karena itu, kita sangat dianjurkan banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan seperti buah apel, jeruk, belimbing, wortel, seledri, kemangi, belimbing wuluh, dan mentimun, serta mengurangi makanan berlemak untuk mengurangi risiko terkena penyakit gangguan darah dan kolesterol.
0 comments:
Posting Komentar