Kewajiban Pemberi kuasa
Pemberi kuasa diwajibkan memenuhi perikatan-perikatan yang dibuat oleh penerima kuasa menurut kekuasaan yang ia telah berikan kepadanya. la tidak terikat pada apa yang telah diperbuat selebihnya, selain sekadar telah menyetujuinya secara tegas atau secara diam-diam.
Kuasanya kepada penerima kuasa, begitu pula untuk membayar upahnya —jika telah diperjanjikan. Jika penerima kuasa tidak melakukan suatu kelalaian maka pemberi kuasa tidak dapat meluputkan diri dari kewajiban mengembalikan persekot-persekot dan biaya-biaya, serta membayar upah tersebut, sekalipun urusannya tidak berhasil.
Pemberi kuasa harus memberikan ganti rugi kepada penerima kuasa terhadap kerugian-kerugian yang diderita sewaktu menjalankan kuasanya, asalkan penerima kuasa dapat membuktikan bahwa hal tersebut bukan karena kesalahannya.
Pemberi kuasa harus membayar kepada penerima kuasa atas bunga dari persekot-persekot yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa, terhitung mulai hari dikeluarkannya persekot-persekot itu.
Jika seorang penerima kuasa diangkat oleh beberapa orang untuk mewakili suatu urusan mereka bersama maka masing-masing dari mereka itu bertanggung jawab seluruhnya terhadap penerima kuasa mengenai segala akibat dari pemberian kuasa itu.
Penerima kuasa memiliki hak retensi, yaitu penerima kuasa berhak untuk menahan segala hal kepunyaan pemberi kuasa yang berada di tangannya sekian lamanya sehingga kepadanya telah dibayar lunas segala hal yang dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa.
0 comments:
Posting Komentar