1. Saatnya tidur
Selamat Anda Sudah menjadi ibu. Setelah sembilan bulan menanti, proses kelahiran bayi usai sudah. Seluruh tubuh telah bekerja keras untuk melahirkan bayi yang Anda dambakan. Rasa pegal, nyeri sendi. dan kantuk yang sulit ditahan sehabis bersalin biasanya membawa Anda pada kondisi tidur pulas.
Bisa jadi Anda akan tertidur lebih dari enam jam. Manfaatkanlah keadaan ini untuk memulihkan kondisi tubuh. Namun, jika Anda sulit tidur karena terlalu gembira, gunakan 30 menit pertama sehabis bersalin untuk mulai menyusui bayi Anda. Tujuan menyusui pertama kali ini bukan untuk memberi makan bayi. Namun, untuk membiasakan bayi mengisap payudara karena 30 menit pertama setelah bayi lahir adalah saat paliing tepat untuk melatih refleks mengisapnya. Setelah belajar rnenyusui selesai, kembalilah beristirahat. Jangan khawatir dengan bayi Anda karena perawat dan keluarga akan menjaganya. Bayi Anda tidak akan mendapatkan susu selain ASI jika sebelum persalinan Anda sudah memutuskan memberikan ASI eksklusif dan membicarakan hal itu pada tenaga medis di rumah sakit. Tidurlah dengan tenang dan lepaskan sernua ketegangan.
2. Santap semua Hidangan
Umumnya, setelah tidur selama beberapa jam, tubuh Anda akan sedikit segar. Jika tiba saat makan, santaplah semua makanan yang disajikan rumah sakit Saat ini, Anda sangat membutuhkan energi dan cairan. Dengan makanan bergizi lengkap, kondisi tubuh akan segera membaik. Ahli gizi menyebutkan bahwa ibu yang baru melaihirkan dan akan menyusui harus mendapatkan asupan kalori sebanyak 2.500 kalori/hari. Ini kira-kira setara dengan tiga kali makan hidangan empat sehat, dua kali snacking padat kalori, dan dua galas susu.
Selain makanan yang dihidangkan di rumah sakit, Anda juga boleh meminta apa yang rasanya ingin Anda makan, seperti buah-buahan, camilan kaya gizi, misalnya pizza, siomai ikan, roti manis, bubur kacang hijau, atau hidangan favorit lainnya. Mintalah makanan itu pada pasangan atau keluarga Anda, terulama jika rasanya Anda tidak berselera makan nasi. Sebagian ibu yang baru bersalin memang dapat kehilangan selera makan akibat trauma pasca persalinan atau kelelahan yang sangat. Jangan ikuti perasaan itu. Makanlah untuk kesehatan Anda dan bayi.
3. Bayi kecil Anda
Meski pun belum pulih benar, Anda sudah mempunyai cukup tenaga untuk melihat dan menggendong bayi Anda. Saat Anda melihat dan menggendong bayi untuk pertama kali, adakalanya timbul perasaan aneh dan tidak percaya, lebih dari perasaan bahagia karena telah memiliki anak. Bagi sejumlah ibu baru, kadang terbit rasa kurang peduli pada bayi yang baru dilahirkan. Tidak perlu mengkhawatirkan belum adanya ikatan atau bonding ini karena kedekatan fisik antara ibu dengan anak selama kehamilan tidak menjamin kedekatan emosional dengan segera. Perasaan cinta tidak selalu rnengalir dengan cepat. Pada kenyataannya, perasaan pertama seorang ibu baru bersalin adalah lega (bahwa persalinan telah selesai dengan selamat) dan merasakan keajaiban (karena telah mengeluarkan bayi), bukan cinta.
Sebuah penelitian menunjukkan diperlukan waktu kira-kira dua minggu (bahkan terkadang sembilan minggu) bagi ibu untuk mulai memiliki perasaan posit f terhadap bayi barunya. Hal ini juga tergantung pada beberapa faktor, seperti:
a. lamanya dan keparahan proses persalinan,
b. apakah ibu mendapat obat penenang atau anestesi selama Persalinan,
c. tingkat pengalaman dengan seorang bayi,
d. perasaannya tentang memiliki anak,
e. hubungan dengan suami,
f. kekhawatiran lain yang memenuhi benaknya,
g. kesehatan Ibu pada umumnya, dan
h. yang terpenting adalah kepribadian ibu.
Yang pasti berilah diri Anda dan bayi Anda kesempatan untuk saling mengenal dan menghargai. Biarkan pinta tumbuh secara alami, tidak tergesa-gesa.
4. Belajar turun dari tempat tidur
Siapa bilang turun dari tempat tidur secepatnya setelah bersalin dapat menurunkan rahim? Mempercepat kebangkitan dari tempat tidur justru menolong ibu cepat pulih, asal dilakukan dengan hati-hati. Jika dokter tidak secara khusus meminta Anda menunggu hingga delapan jam setelah bersalin atau jika Anda merasa Sudan cukup kuat dan tidak pening, tidak ada salahnya mencoba. Berikut ini langkah-langkah saat Anda mencoba untuk turun dari tempat tidur.
a Pertama-tama duduk dulu.
b. Dengan tubuh ditahan tangan, geserkan kaki ke sisi ranjang dan biarkan kaki menggantung sebentar.
c. Setelah itu, perlahan-lahan Anda akan berdiri dengan bantuan orang lain dan tangan yang masih berpegangan pada ranjang.
d. Jika Anda pening, duduklah kembali. Stabilkan diri beberapa menit sebelum melangkah.
5. Belajar berjalan
Berjalan-jalan akan memperbaiki ketegangan otot dan aliran darah ke jaringan tubuh. Kegiatan ini pun mempercepat pengaliran lochea (cairan bercampur darah yang keluar dari dalam rahim sewaktu rahim mengalami penyusutan). Ibu yang dengan segera menggerakkan ototnya setelah menjalani persalinan umumnya akan merasa lebih sehat.
Satu-dua langkah pertama bisa terasa tidak nyaman. Berdirilah setegak mungkin, meskipun Anda tergoda untuk membungkukkan badan. Berjalanlah perlahan-lahan terlebih dahulu. Jika terasa sakit pada daerah perineum, istirahat sejenak sebelum melangkah kembali.
6. Belajar mengurus keperluan sendiri
Jika Anda melahirkan secara normal, pispot atau Penampung kencing sebenamya tidak Anda butuhkan. Anda bisa buang air kecil dengan normal di kamar mandi, bahkan mandi sendiri. Jika takut, lakukan ini perlahan-lahan didampingi perawat.
Saat buang air kecil pertama kali mungkin Anda merasa nyeri karena urin yang asam menyengat area yang terluka. Selain itu, peregangan jaringan sekitar vagina dan kandung kencing sewaktu bersalin pun membuat Anda ragu buang air kecil. Untuk mengusir perasaan itu, Anda bisa buang air kecil sambil berdiri atau di bawah pancuran untuk membilas area tersebut.
Saat mandi pertama kali, gunakan air hangat Tubuh Anda mungkin akan menggigil saat tersentuh air pertama kalinya. Selain itu, payudara yang mulia membesar karena produksi ASI membuat daerah tersebut lebih peka. Sabuni tubuh perlahan-lahan. Anda pun diperkenankan sedikit membungkuk atau mengangkat kaki untuk menyabuni bagian bawah tubuh. Ibu yang baru saja bersalin juga diperbolehkan mengeramasi rambutnya.
7. Keputusan memberi ASI
ASI makanan paling berharga bagi bayi. Keputusan Anda memberikan ASI sangat penting bagi bayi. Sebaiknya, Anda telah membuat keputusan untuk menyusui jauh-jauh hari sebelum bersalin sehingga lebih siap.
Walaupun menyusui tidak selalu mudah,telapi setiap ibu memiliki insting menyusui dan past bisa melakukannya. Mintalah bantuan jika Anda tidak yakin.
Meskipun seat ini promosi susu formula sangat gencar, baik dokter ahli anak, dokter ahli obstetri, bidan, perawat, bahkan produsen susu sekali pun tetap menyetujui ASI makanan terbaik bagi bayi. Sedikitnya ASI mengandung 100 bahan yang tidak dimiliki susu sapi dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Untuk itu, ilmuwan Oliver Wendell Holmes mengatakan, “Sepasang kelenjar susu sama pandainya dengan kedua belahan otak dari seorang profesor yang sangat pintar dalam mengolah suatu cairan yang penuh nutrisi untuk bayi”.
8. Nyeri susulan
Mungkin Anda akan mengalami nyeri susulan yang mirip kram (afterpain) setelah melahirkan, yang mungkin terasa bertambah hebat saat menyusui. Ini merupakan pertanda terjadinya kontraksi rahim untuk menyusut kembali ke ukuran semula dan sekaligus mencegah perdarahan berlebihan.
Hubungannya dengan menyusui, saat bayi mengisap, kelenjar hipofisis di otak dirangsang untuk melepaskan oksitosin yang membuat rahim berkontraksi. Kontraksi ekstra ini baik untuk mempercepat pemulihan rahim. Jika nyeri sangat mengganggu, obat penghilang nyeri dari dokter dapat mengatasinya.
9. Pemulihan bedah caesar
Jika karena satu dan lain hal persalinan dilakukan secara caesar, Anda akan menjalani masa nifas dengan dua tantangan sekaligus, yaitu pulih dari proses kelahiran dan pembedahan di perut. Bedah caesar memang mirip dengan semua jenis pembedahan di perut lainnya, hanya Anda tidak kehilangan batu empedu atau usus buntu, tetapi justru mendapatkan bayi.
Kecuali perineum yang tetap utuh, setelah menjalani bedah caesar Anda juga akan mengalami semua hal tidak nyaman pasca-persalinan sama seperti ibu-ibu yang bersalin lewat vagina, yaitu nyeri susulan, lochea, keletihan, banyak berkeringat, pembengkakan payudara, perubahan hormon, kerontokan rambut, dan kerepotan aktivitas menyusui.
Dalam hal pemulihan pembedahan, Anda mungkin akan mengalami hal-hal sebagai berikut :
a. Sampai efek anestesi habis dan hilang, Anda akan dipantau ketat di ruang pemulihan. Reaksi orang terhadap anestesi berbeda. Ada yang sadar penuh dan waspada dalam beberapa jam atau hari, ada yang kehilangan orientasi atau bingung, mengalami halusinasi dan mimpi buruk. Pendamping atau perawat akan membantu membuat Anda kembali pada kenyataan saat Anda terjaga.
b. Efek anestesi spinal atau epidural lebih lama, pemulihan biasanya dimulai dari jari kaki dan menjalar ke atas. Anda akan diminta menggerak-gerakkan jari dan kaki Anda sesegera mungkin. Jika Anda mendapatkan blok anestesi pada tulang belakang (spinal block), Anda harus tetap berbaring telentang selama 9-12 jam. Suami dan bayi mungkin diperbolehkan menjenguk di ruang pemulihan.
c. Nyeri di sekitar sayatan bedah. Ketika efek anestesi hilang, luka Anda akan nyeri. Seberapa nyerinya tergantung ambang nyeri dan berapa kali bedah caesar Anda alami dan caesar pertama yang terberat. Jika perlu, Anda akan mendapat obat pereda nyeri yang membuat Anda mengantuk dan beristirahat. Obat-obatan ini tidak akan mempengaruhi ASI dan kolostrum.
d. Mual dengan atau tanpa muntah. Anda akan diberi obat anti emetik untuk mencegah muntah.
e. Latihan pernapasan dan batuk. Latihan ini membantu mengeluarkan sisa-sisa bahan anestesi dan mengembangkan paru-paru agar bersih dan terhindar dari pneumonia. Lakukan dengan benar, meskipun pembersihan ini akan sangat tidak enak. Atasi dengan mengganjal bekas sayatan dengan bantal.
f. Pemeriksaan kondisi secara teratur. Perawat akan memeriksa tanda kehidupan Anda (suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan), pengeluaran air kemih dan cairan vagina, bekas luka sayatan, kekerasan dan letak rahim, juga infus dan kateter. Setelah keluar dari ruang pemulihan dan pindah ke kamar, Anda dapat mengalami lanjutan evaluasi kondisi.
g. Pelepasan kateter setelah 24 jam. Akibatnya, mungkin sulit buang air kecil. Jika tetap sulit, kateter dapat dipasang kembali sampai Anda dapat berkemih sendiri.
h. Pelepasan infus. Kira-kira 24 jam setelah pembedahan atau setelah usus mulai bergiat (dengan adanya pembentukan gas), infus akan dihentikan dan Anda boleh minum lewat mulut. Dalam beberapa hari, Anda mulai bisa menyantap makanan lunak, kemudian kembali ke diet biasa. Meskipun lapar, jangan langgar instruksi dokter. Jika menyusui, pastikan Anda banyak minum.
i. Nyeri alih bahu. Iritasi pada diafragma setelah pembedahan dapat menyebabkan nyeri menusuk pada bahu beberapa jam. Penghilang rasa nyeri ini dapat dibantu dengan analgesik. sembelit. Baru beberapa hari kemudian Anda bisa buang air besar dan ini normal. Obat pelunak bahan sisa makanan atau laksatif bisa membantu.
j. Dorongan untuk olahraga. Sebelum diperbolehkan bangun dari tempat tidur, Anda dianjurkan menggerakkan jari kaki, merenggangkan betis, melekukkan kaki di bagian mata kaki, menekan ujung tempat tidur dengan kaki, dan mengubah posisi tidur miring.
k. Bangun dari tempat tidur antara 8-24 jam setelah pembedahan. Dengan bantuan, pertama-tama duduk dulu didukung bagian atas tempat tidur yang ditegakkan. Selanjutnya, dengan tubuh ditahan tangan, geserkan kaki ke sisi ranjang dan biarkan kaki menggantung sebentar. Setelah itu, perlahan-lahan Anda akan dibantu berdiri dengan tangan masih berpegangan pada ranjang. Jika Anda pening, duduklah kembali. Stabilkan diri untuk beberapa menit sebelum melangkah. Satu-dua langkah pertama bisa terasa sangat nyeri. Berdirilah setegak mungkin walaupun Anda tergoda membungkukkan badan untuk mengurangi rasa nyeri. Kesulitan berjalan ini hanya sementara.
l. Gunakan stocking elastis untuk melancarkan peredaran darah dan menghindari gumpalan darah di kaki.
m. Rasa tidak enak di perut. Saat saluran pencernaan Anda belum berfungsi akibat pembiusan, sejumlah gas yang terperangkap dapat menimbulkan nyeri terutama jika menekan bekas sayatan. Rasa tidak enak bertambah saat Anda batuk, bersin, atau tertawa. Anda dapat meminta pereda nyeri pada dokter. Biasanya, Anda juga dianjurkan berjalan-jalan di koridor rumah sakit, berbaring di sisi kiri, atau telentang dengan lutut ditekuk, kemudian menarik napas dalam-dalam sambil memegangi bagian bekas sayatan. Jika rasa nyeri tetap parah, biasanya perawat akan memasukkan selang lewat rektum untuk mengeluarkan gas.
n. Waktu bersama bayi. Anda belum bisa rnengangkat bayi Anda, tetapi dapat memeluk dan menyusuinya. Saar menyusui, letakkan bayi di bantal di atas luka sayatan. Rawat gabung bisa dilakukan jika kondisi Anda memungkinkan.
o. Pengangkatan jahitan. Jika jahitan atau jepitan luka tidak melebur maka harus diangkat dalam 4-5 hari setelah pembedahan. Meskipun tidak sakit, Anda akan merasa tidak enak. Saat balutan dibuka, lihat luka sayatan bersama dokter. Tanyakan berapa lama akan sembuh, perubahan mana yang dianggap normal dan yang tidak.
p. Umumnya, pasien bedah caesar dapat meninggalkan rumah sakit setelah 3-5 hari pasca persalinan.
0 comments:
Posting Komentar