Menurut WHO (World Health Organisation) dan dr. Hanafi faktor-faktor dalam pemilihan Kontrasepsi Dalam Rahim adalah :
Faktor pasangan – Motivasi dan Rehabilitasi
Umur
Paritas
Usia anak terkecil
Tujuan reproduksi
Frekuensi hubungan kelamin
Hubungan dengan pasangan (dukungan suami)
Pengaruh orang lain
Kenyamanan metode
Faktor kesehatan – Kontraindikasi absolut atau relatif
Status kesehatan
Riwayat haid
Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan panggul
Faktor metode kontrasepsi – Penerimaan dan Pemakaian berkesinambungan
Efektivitas
Efek samping minor
Kerugian
Komplikasi-komplikasi yang potensial
Biaya.
1. Umur istri
Umur dalam hubungannya dengan pemakaian kontrasepsi berperan sebagai faktor intrinsik. Umur berhubungan dengan struktur organ, fungsi faaliah, komposisi biokimiawi termasuk sistem hormonal seorang wanita. Perbedaan fungsi faaliah, komposisi biokimiawi, dan sistem hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang dibutuhkan. Masa reproduksi (kesuburan) dibagi menjadi 3, yaitu:
Masa menunda kehamilan (kesuburan)
Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi).
2. Paritas
Paritas seorang wanita dapat mempengaruhi cocok tidaknya suatu metode secara medis. Secara umum AKDR tidak dianjurkan bagi wanita nulipara pemasangannya lebih sulit, angka ekspulsi lebi tinggi dari pada wanita yang pernah melahirkan, dan kemungkinan pemakaian AKDR mengganggu kesuburan di masa depan. Oleh karena iti, program harus secara cermat meneliti wanita nulipara yang meminta AKDR dan memberitahu mereka mengenai pilihan kontrasepsi yang sesuai.
3. Usia anak terkecil
Usia anak terkecil suatu pasangan dapat mempengaruhi pemilihan metode dalam dua cara. Di daerah-daerah tempat angka kematian bayi tertinggi, sebagian pasangan dengan anak yang masih kecil dan tidak lagi menginginkan anak menunda pemakaian metode kontrasepsi permanen sampai mereka cukup yakin bahwa anak mereka akan bertahan hidup. Seorang wanita yang baru malahirkan mungkin mengandalakn efek kontrasepsi dari menyusui atau memilih metode komplementer yang dapat digunakan sewaktu menyusui.
4. Tujuan reproduksi
Tujuan reproduksi dari suatu pasangan, apakah mereka akan menjarangkan anak mereka atau membatasi jumlah keluarga jelas memiliki pengaruh pada pemilihan metode. Pasangan yang sudah tidak lagi menginginkan anak mungkin memilih metode yang sangat efektif, bekerja lebih lama, atau prmanen karena lebih cocok dengan kebutuhan mereka. Pasangan ingin memiliki anak di masa depan mungkin puas dengan metode yang kurang efektif kerena mengetahui bahwa kegagalan metode hanya mempengaruhi penentuan waktu rencana reproduktif mereka dan tidak mempengaruhi jumlah anak yang diinginkan secara keseluruhan. Pemakai juga perlu mempertimbangkan apakah metode yamg dipilih dapat menurunkan kesuburan nantinya.
5. Frekuensi hubungan kelamin
Frekuensi seorang wanita berhubungan kelammin dapat mempengaruhi bukan saja resiko kehamilan yang tidak direncanakan, melainkan juga kerelaan dirinya atau pasangannya untuk menggunkan metode kontrsepsi tertentu. Pasangan dengan frekuensi hubungan kelamin yang tinggi mungkin akan berpendapat bahwa metode yang sangan efektif akan paling sesuai. Sebaliknya pasangan yang jarang berhubungan kelamin mungkin akan mendasarkan keputusan pemilihan kontrasepsi mereka pada faktor-faktor selain kemudahan penggunaan. Seperti seorang wanita yang jarang berhubungan memilih metode sawar dibandingkan metode hormonal karena kemungkinan efek samping dari metode hormonal tersebut.
6. Hubungan dengan pasangan
Hubungan seorang wanita dengan pasangannya juga dapat menjadi faktor dalam menentukan metode tertentu. Karena pada banyak masyarakat pasangan tidak saling berkomunikasi mengenai keluarga berencana, pihak wanitalah yang sering kali harus memperoleh dan menggunakan kontrasepsi bila ingin mengontrol kesuburannya.
7. Pengaruh orang lain
Anggota keluarga, sanak saudara, tetangga dan teman sering kali memiliki pengaruh yang bermakna dalam pemakaian metodee kontrasepsi oleh suatu pasangan.
8. Kemudahan Metode
Dalam memilih suatu metode, seorang wanita harus mengetahui bagaimana penggunaan metode akan mempengaruhi gaya hidup mereka. Kadang-kadang suatu metode tidak dapat diterima oleh seorang wanita hanya karena metode tersebut dapat mengganggu kegiatan rutinnya.
9. PengenalanTerhadap Anatomi Reproduktif
Untuk menggunakan metode kontrasepsi tertentu, wanita harus mengenal anatomi reproduktif mereka dan merasa nyaman menyentuh genetalia mereka. Contohnya ialah wanita yang akan mampu manggunakan diafragma atau spons secara benar dan konsisten hanya apabila ia merasa nyaman untuk menyentuh vaginanya dan mengetahui pentingnya penempatan alat di atas serviks
0 comments:
Posting Komentar