Infolinks In Text Ads

Faktor Yang Mempengaruhi Amenorea

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI AMENOREA

1. Faktor Internal

a. Organ Reproduksi
Faktor yang mempengaruhi amenorea adalah vagina tidak tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tidak tumbuh. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih komplek pada rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna. Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat permanen artinya wanita tersebut tidak akan mendapatkan haid selama lamanya (Pardede, 2002).

b. Hormonal
Alat rerpoduksi wanita merupakan alat akhir (endorgan). Yang dipengaruhi oleh system hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat panca indra diteruskan melalui Striae terminalis menuju pusat yang disebut “Puberitas Inhibitor” dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap hypothalamus, yang akan memberikan rangsangan pada “Hipofise Pars Posterior” sebagai “Mother of Glad” (pusat kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus menerus datang di tangkap panca indera, dengan makin selektif dapat lolos menuju hypothalamus dan selanjutnya terus menuju hipotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormone tiroksin, kelenjar indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin. Pengeluaran hormon spesifik sangat penting untuk tumbuh kembang mental dan fisik (Pardede, 2002).
Perubahan yang berlangsung dalam diri wanita dikendalikan oleh hypothalamus yakni suatu bagian tertentu pada otak manusia. Kurang lebih wanita mengalami datang bulan atau haid, maka hypothalamus itu mulai menghasilkan zat kimia, atau yang kita sebut sebagai “hormon” yang akan dilepaskannya. Hormon pertama yang dihasilkan adalah perangsang kantong rambut (FSH : Folikel Stimulating Hormon). Hormon ini merangsang pertumbuhan folikel yang mengandung sel telur dalam indung telur. Terangsang oleh FSH ini, maka folikel itupun menghasilkan estrogen yang membantu pada bagian dada dan alat kemaluan wanita. Meningkatkan taraf estrogen itu dalam darah mempunyai pengaruh pada hypothalamus yang disebut “Feed back negative”. Hal ini menyebabkan faktor berkurangnya faktor pelepasan FSH, akan tetapi juga membuat hypothalamus melepaskan suatu zat yang kedua yakin faktor pelepas berupa hormon lutinasi pada gilirannya pula hal ini menyebabkan kelenjarnya bawah otak melepaskan hormon lutinasi, (LH : Lutinishing Hormon) (Winkjosastro, 2008).

Hormon LH ini menyebabkan salah satu folikel itu pecah dan mengeluarkan sel telur untuk memungkinkan terjadinya pembuahan. Folikel yang tersisa akan berantakan dan di kenal dengan “korpus luteum”. Yang selanjutnya menghasilkan estrogen, lalu mulai mengeluarkan suatu zat baru yang disebut progesterone ini mempersiapkan garis alas dari rahim untuk menerima dan memberi makanan bagi sebuah sel telur yang telah dibuahi apabila sel telur tidak di buahi maka taraf estrogen dan progesterone dalam aliran darah akan merosot, sehingga menyebabkan garis alas menjadi pecah-pecah (Pardede, 2002).

c. Penyakit
Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terganggunya siklus haid, kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang sangat rendah sehingga datangnya haid akan terganggu (Suhaemi, 2006).

2. Faktor Eksternal

a.Status Gizi
Kecukupan pangan yang esensial baik kualitas maupun kuantitas sangat penting untuk siklus menstruasi. Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan (Soetjiningsih, 2004).
Beberapa ahli mengatakan perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak, lebih lama mengalami menstruasi dari pada wanita yang kurus (Pardede, 2002).

b. Gaya hidup
Gaya hidup ialah perilaku atau tingkah laku manusia sehari-hari yang merupakan kebiasaan dan berbeda antara individu yang satu dan yang lain. Mengetahui hal ini berarti mengetahui apa yang dapat dijual kepada mereka, juga dimana atau cara bagaimana mereka dapat dijangkau. Gaya hidup boleh kita artikan, pola tingkah laku sehari-hari yang patut dijalankan oleh suatu kelompok sosial di tengah masyarakat, sesuai tuntunan agama. Seperti melakukan kebiasaan yang baik untuk menciptakan hidup sehat setiap hari, sebaliknya menghindari kebiasaan buruk yang berpotensi mengganggu kesehatan (Rhenald, 2001).

Gaya hidup yang tidak pernah olahraga dan beraktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan pada tubuh yaitu terganggunya siklus menstruasi. Makan dengan porsi yang cukup dan sesuai jadwal serta mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dapat menyebabkan kondisi tubuh terasa fit dan terhindar dari kekurangan gizi sehingga siklus menstruasi berjalan normal (Soetjiningsih, 2002).

0 comments:

Posting Komentar