MACAM GAGAL GINJAL
Gagal Ginjal Akut (GGA):
Sering berkaitan dengan penyakit kritis
Berjalan cepat dalam hitungan hari – minggu
Biasanya reversibel bila penderita dapat bertahan dengan penyakit kritisnya
Gagal Ginjal Kronik (GGK):
Dimulai dengan kerusakan yang progresif pada nefron dalam waktu lama dan ireversibel
GAGAL GINJAL AKUT (GGA)
GGA = ARF (Acute Renal Failure) dengan gejala:
Penurunan GFR yang cepat (dalam beberapa hari),
Azotemia dan
Gangguan homeostasis elektrolit, cairan dan asam basa
Penyebab GGA:
Prarenal
Intrinsik
Pascarenal
GGA PRARENAL (PENURUNAN PERFUSI GINJAL)
Deplesi CES absolut (perdarahan, diuresis berat, diare berat, luka bakar)
Penurunan volume sirkulasi yang efektif
Penurunan curah jantung (infark, aritmia, decom)
Vasodilatasi perifer (sepsis, anafilaksis, anestesi)
Hipoalbumin (sirosis, sindrom nefrotik)
Perubahan hemodinamik ginjal primer (aspirin, kaptopril, alfa adrenergik)
Obstruksi vaskuler ginjal bilateral (stenosis, trombosis, emboli)
GGA PASCA RENAL (OBSTRUKSI SALURAN KEMIH)
Obstruksi uretra
Obstruksi saluran kemih (hipertropi prostat, karsinoma)
Obstruksi ureter (batu)
Kandung kemih neurogenik
GGA INTRINSIK
Nekrosis Tubular Akut (ATN)
Pasca iskemik: syok, sepsis, bedah jantung terbuka
Nefrotoksik endogen: hemoglobin, mioglobin, multiple mieloma, asam urat
Nefrotoksik eksogen: antibiotik (aminoglikoside, amfoterisin B), logam berat (merkuri, arsen), pelarut (metanol, etilen glikol, karbon tetraklorida)
Penyakit vaskular/glomerular: infeksi, alergi, maligna
GEJALA KLINIS GAGAL GINJAL
Stadium oligurik
Stadium diuretik
Stadium penyembuhan
STADIUM OLIGURIK GGA
Lamanya 7 – 10 hari
Oliguria terus menerus (akibat syok, penurunan vol plasma)
Hipervolemia
Hiperkalemia
Asidosis metabolik ( [HCO3-]↓ )
Sindrom uremik
STADIUM DIURETIK GGA
Selama 2 – 3 minggu
Diuresis, tetapi fungsi tubular tetap terganggu
Efek → hipokalemia, hiponatremia, dehidrasi
STADIUM PENYEMBUHAN GGA
Dapat terjadi selama 1 tahun
Kadar BUN dan kreatine kembali normal
SINDROMA UREMIA
Sindrom uremia adalah kumpulan tanda dan gejala pada insufisiensi ginjal progresif dan GFR menurun hingga < 10 ml/menit (<10% dari normal) dan puncaknya pada ESRD (end stage renal disease)
Pada titik ini nefron yang masih utuh, tetapi tidak mampu lagi mengkompensasi dan mempertahankan fungsi ginjal normal
MANIFESTASI KLINIS SINDROM UREMIA
Pengaturan fungsi regulasi dan ekskresi yang kacau: ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit, asam basa, retensi nitrogen, metabolisme lain, gangguan hormonal
Abnormalitas sistem tubuh multiple
AZETOMIA
Azetomia: adanya zat nitrogen dalam darah, diindikasikan dengan tingginya kadar kreatini serum dan BUN diatas nilai normal
Merupakan tanda awal ESRD atau sindrome uremia
EFEK SINDROMA UREMIA
Asidosis metabolik: ginjal tidak mampu mengsekresi asam (H+)
Hiperkalemia: kegagalan mengsekresi K, dan kegagalan pertukaran cairan CIS ke CES akibat asidosis
Gangguan ekskresi Na → hipertensi
Hiperuresimia → artritis gout
Anemia → akibat penurunan eritropoitin
Gangguan perdarahan → akibat gangguan agregasi trombosit
Perikarditis uremia → akibat toksin uremia
Pneumonitis uremik → akibat peningkatan permeabilitas membran kapiler alveolar
Kulit: seperti lilin, akibat uremia dan anemia, pruritus akibat deposit Ca
Saluran cerna: mual, muntah, anoreksia, penurunan BB
GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
Stadium 1: menurunya cadangan ginjal, asimtomatik, GFR menurun hingga 25%N
Stadium 2: insufisiensi ginjal: poliuria dan nokturia, GFR 10% - 25% N, kadar kreatin dan BUN meningkat diatas N
Stadium 3: ESRD atau sindrom uremik, GFR <5 – 10ml/mnt, kadar kreatinin dan BUN meningkat tajam, terjadi kelainan biokimia dan gejala kompleks
PENYEBAB UTAMA ESRD (END STAGE RENAL DISEASES)
Diabetes
Hipertensi
Glomerulonefritis (GN)
Penyakit Ginjal Polikistik (PKD)
PENATALAKSANAAN GGK
Konservatif:
Penentuan dan pengobatan penyebab
Pengoptimalan dan maintanance keseimbangan garam dan air
Koreksi obstruksi saluran kemih
Deteksi awal dan pengobatan infeksi
Pengendalian hipertensi
Diet rendah protein, tinggi kalori
Deteksi dan pengobatan komplikasi
Terapi penggantian Ginjal
Hemodialisis (membran semipermiabel ada pada mesin)
Dialisis peritoneal (membran semipermiabel menggunakan peritoneum)
Transplantasi ginjal
PH URINE
Urine asam → asidosis metabolik, respiratorik dan pireksia (demam) serta diet banyak protein hewani
Urine basa → infeksi saluran kemih (pengurai urea), diet banyak sayur
Batu dalam urine asam: kalsium oksalat, asam urat, sistin
Batu dalam urine basa: kalsium fosfat, Mg-Amonium fosfat (batu triple fosfat/ struvit)
REFERENSI
Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6
0 comments:
Posting Komentar