- Perubahan hormonal dan neurotransmitter.
- Pola makan yang buruk dan konsumsi obat-obatan tertentu.
- Gaya hidup yang kurang baik, misalnya kurang melakukan aktivitas fisik.
- Kadar hormon estrogen dalam darah meningkat sehingga menimbulkan gejala depresi.
- Kadar hormon serotonin menurun karena adanya perubahan jumlah hormon estrogen.
- Adanya keterkaitan antara PMS dan status gizi seorang wanita yang akan mengalami haid, 2
Penyebab munculnya gejala PMS belum diketahui dengan pastii. Banyak teori yang menyebutkan mengenai penyebab PMS, diantaranya teori hormonal (ketidakseimbangan estrogen dan progesteron, adapula yang mengatakann karena terlalu tingginya kadar estrogen), atau kadar serotonin yang tidak proporsional. Adanya peran faktor genetik, dan lingkungan sosial diduga juga bermakna (Sylvia, 2010: 14)
Menurut (Fairus, 2011: 23) Pola hidup yang tidak sehat terutama faktor nutrisi diduga turut berperan dalam menyebabkan PMS. Pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet tinggi lemak, tinggi garam dan gula, rendah vitamin B (terutama vitamin B6, vitamin E dan vitamin C) dan mineral (magnesium, zat besi, zink, mangan, makanan sedikit serat dapat menimbulkan PMS. Konsumsi kafein (terdapat dalam kopi, teh) serta alkohol yang berlebihan dapat memperberat gejala yang ada. Kurang berolahraga dan kurang aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi belum diketahui, dapat bersifat kompleks dan multifaktorial. Namun dimungkinkan berhubungan dengan faktor-faktor hormonal, genetik, sosial, perilaku, biologi, dan psikis (Saryono, 2009: 17)
Penyebab pre-menstruasi syndrome masih belum jelas atau dapat dikatakan tidak diketahui, diantara hipotesis penyebab yang paling sering dipertimbangkan adalah :
- Defisiensi progesterone
- Kelebihan prolaktin
- Kelebihan prostaglandin
- Defisiensi diet. (Bobak, 2004)
0 comments:
Posting Komentar