PERILAKU PEMBERIAN ASI
1.Pengertian
Perilaku pemberian ASI adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan seorang ibu dalam memberikan ASI pada bayi.
2.Bentuk Perilaku Pemberian ASI
Menurut Hurlock (2004), perilaku dibagi menjadi 2, yaitu :
3.Perilaku yang Tampak (overt behavior)
a. Cara menyusui yang benar
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian diolesi pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara
Duduk atau berbaring santai atau duduk lebih baik mengunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.kepala bayi tidak boleh tengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi mengahadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah. Jangan menempelkan puting susu atau areolanya saja
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (Rooting Reflek) dengan cara: a)Menyentuh pipi dengan puting susu atau, b)Menyentuh mulut sisi bayi
Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan di payudara ibu dengan puting serta areola dimasukan ke mulut bayi
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah areola
Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
Melepas isapan bayi, setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui payudara yang lain.cara melepas isapan bayi: a)Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut, atau b)Dagu bayi ditekan ke bawah
Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir)
Setelah menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola dan sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya.
Menyendawakan bayi. Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari labung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui.cara menyedawakan bayi: a)Bayi digendong tegak bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan atau, b)Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan, (Suradi, 2006).
b. Perilaku yang Tidak Tampak (covert behavior)
1). Belonging
Ibu merasa memiliki bayinya sehingga tercermin dari ibu selalu ingin melindungi bayinya.
2). Accepted
Ibu menerima jenis kelamin yang anak yang dilahirkan terbukti dengan ibu sangat meyayangi dan memanjakan anaknya.
3). Love
Ibu menyayangi bayinya tercermin dengan rasa cemas dan bingung apabila ibu merasakan ada sesuatu masalah pada bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz.2003. Metode dan Riset Keperawatan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Amirudin. 2007. Praktik Menyusui di Dunia. http://www.nakita.com. diakses tanggal 7 Maret 2009
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
BKKBN, 2008. Cakupan ASI Eksklusif. http://www.Pikiran-Rakyat.com. diakses tanggal 7 Maret 2009.
Dinkes, Jatim. 2007. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.com. diakses tanggal 7 Maret 2009.
Heather. 2001. Promosi ASI Eksklusif. http://www.info-balita.com.id diakses tanggal 7 Maret 2009.
Jensen. 2005. Kebutuhan Cairan Ibu Menyususi. http://www.Pikiran-Rakyat.com. diakses tanggal 7 Maret 2009.
0 comments:
Posting Komentar